Toilet oh Toilet

0 Shares
0
0
0
Traveling dengan perut mules itu benar-benar menyiksa, saya pernah mengalami kejadian ini sewaktu ke Bangkok. Pagi itu saya dan tiga orang teman yang baru nemu di bandara berencana mengunjungi Grand Palace, karena ada beberapa tempat yang harus kita kunjungi dalam satu hari maka disepakati kita akan berangkat dari hotel di kawasan Sukhumvit sepagi mungkin.

 
Saking takutnya ditinggal sama teman-teman baru ini jadilah hari itu saya melewatkan ritual pagi sembari berpikir nanti bisalah melipir ke toilet kalo sudah sampai sana, lagipula pagi itu perut saya tampak normal dan tidak bergejolak, awalnya berjalan menyenangkan, di kanan kiri sungai tampak gedung-gedung pencakar langit megah menjulang, angin bertiup semilir hingga tiba2 ketika sedang asyik menikmati sungai Chao Phraya hal yang saya khawatirkan datang, mulailah perut saya berontak, awalnya masih bisa saya tahan sambil mencoba mengalihkan rasa mulas dengan menikmati pemandangan di sepanjang sungai. Di dalam kapal mata saya mencoba mencari-cari penanda arah toilet yang kemudian saya sadar kalau ini cuma kapal kecil yang berfungsi sebagai alat transportasi antar sungai tanpa dilengkapi toilet.
 
Walaaah … akhirnya saya menahan rasa mules sepanjang perjalanan menuju Grand Palace yang ditempuh sekitar 1 jam dari tempat kami naik kapal. Sungguh saya sudah gak bisa menikmati lagi indahnya pemandangan sungai ditambah lagi arusnya yang cukup kencang dan sedikit berombak sehingga membuat badan saya seperti teruncal-uncal. Rasanya campur aduk antara mules, mata berair ngempet gejolak perut plus rasa kawatir karena takut ‘mencelat’ keluar.
 
Hilang sudah nafsu foto-foto karena saya konsentrasi megangin perut yang bergejolak, hingga akhirnya kapal berhenti di dermaga yang berada tepat di tepi pasar tradisional, dari situlah kita harus jalan kaki melewati kawasan pasar yang becek plus bau amis untuk menuju Grand palace.
 
Sepanjang jalan rasanya seperti mau semaput antara nahan mules sama nyium bau amis pasar, keluar dari pasar ternyata lokasi yang dituju masih cukup jauh dengan cuaca yang lumayan menyengat. Badan saya makin berkeringat karena mules campur kepanasan, sekitar lima belas menit jalan sampailah ke Grand Palace. Tujuan pertama saya apalagi kalo bukan mencari toilet. Syukurlah toilet yang saya impikan ketemu juga, toiletnya modern plus bersih.
 
Begitu selesai melakukan ritual saya baru sadar di closet ini hanya ada satu tombol flush untuk mengguyur isi closet tanpa dilengkapi selang pembersih ataupun ember berisi air untuk cebok. Saya mencoba mencari-cari tombol atau panel disekeliling closet dan nggak ketemu, sembari menunggu saya mencari tisu gulung barangkali disediakan, berharap akan ada selang penyemprot otomatis yang muncul dari bawah, lama menunggu ternyata selang penyemprotnya memang tidak ada.
 
Saya berpikir gimana caranya cebok kalo begini? Menyesal tadi nggak sempat membawa air mineral ke dalam toilet karena tas saya titip ke teman. Hingga akhirnya muncullah ide untuk cebok menggunakan air yang berada di tabung closet duduk, susah payah membongkar tutup tabung tapi gak kebuka juga. Pasrah sudah hingga akhirnya saya berpikir untuk cebok dengan air yang di-flush untuk mengguyur isi closet dan tentunya tangan harus berani nyemplung ke dalam closet untuk menyiduk air karena tak ada satupun benda atau gelas plastic mineral yang bisa dipakai menyiduk air.
 
Saya berkali-kali menekan tombol flush sambil memastikan isi closet bener-bener bersih dan cukup steril baru kemudian saya memberanikan diri cebok dengan menggunakan air dari bawah kloset sembari terus menekan tombol flush. Dan itu semua saya lakukan dengan mata terpejam. Setelah dirasa cukup saya segera keluar dari toilet dan mencuci tangan berkali-kali di wastafel, beruntung sekali wastafelnya dilengkapi sabun cair. Barulah kemudian saya mengambil botol mineral bekas lalu saya isi air dari wastafel sampai penuh kemudian masuk lagi ke dalam toilet untuk bilas-bilas. Saya berasa seperti habis syuting iklan pembersih kloset.
Grand Palace

0 Shares
1 comment
  1. Hahaha asli ngakak baca ini. Aku sih udah dari awal banget-banget, niat, ke mana pun selama di Bangkok harus bawa botol air mineral kosong. Nggak boleh lupa sedikit pun. Klo pun lupa, beli aja air mineral di jalan, botolnya dipake buat ke toilet. Ngeri kalo kejadian kayak gini. Serem!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

You May Also Like