Membatalkan rencana liburan yang sudah kita susun rapi memang tidak menyenangkan. Beberapa waktu lalu saya dan teman-teman merencanakan liburan ke Dieng Wonosobo, apa daya mendekati hari H jumlah personel yang tadinya 12 orang satu persatu rontok tinggal 2 orang dan saya salah satu yang batal ikut dikarenakan satu dan lain hal. Terpaksa mendekati long weekend yang tinggal 1 hari lagi saya dan teman-teman mengubah haluan menuju Pulau Seribu. Rencana awal liburan ke gunung kini berubah menjadi ke pulau dan camping di pantai. Looking good! Setidaknya long weekend tidak terlewatkan hanya diatas kasur. Ada dua pulau pilihan yaitu Pulau Semak Daun dan Pulau air. Persiapan sangat mepet mulai dari sewa tenda yang baru didapat malam sebelum berangkat kemudian belanja logistic jam 3 subuh, itupun hanya makanan instan, tidak berbekal kompor dan teman-temannya. Kapal menuju pulau berangkat jam 7 pagi, guna menghindari kesiangan dan sebagainya akhirnya kita putuskan untuk begadang di salah satu resto cepat saji di kawasan Jakarta Pusat, baru jam 4 subuh kita menuju Pelabuhan Kaliadem. Jam 6 pagi antrian tiket kapal sudah mengular, niat awal bergabung satu kapal dengan teman-teman trip lain menjadi terpisah karena beda kapal. Perjalanan menuju Pulau Semak Daun ditempuh dalam waktu 3 jam, kapal berlabuh di Pulau Pramuka, kemudian kami melanjutkan perjalanan ke Pulau Semak Daun dengan menggunakan kapal kecil.
Day #1
Pulau Semak Daun adalah pulau kecil yang dengan konsep camping ground, jadi tidak ada homestay atau cottage di pulau ini. Hanya ada satu toilet di pulau ini dengan air payau, jadi kalau gosok gigi serasa minum kuah mie instan rasa soto :D, ada baiknya berbilas dengan air mineral setelah mandi untuk menghilangkan rasa lengket. Banyak kegiatan asik bisa dilakukan di pulau ini mulai dari berenang, bermain pasir,membaca buku dipinggir pantai, snorkeling, api unggun, tiduran di hammock dan sebagainya. Jangan takut gadget mati karena ada warung yang menyediakan jasa charging dengan tarif lima ribu rupiah. Ada dua view untuk lokasi camping, sunset view atau sunrise view dan kami memilih sunrise view. Kami menghabiskan malam dengan bercengkrama, makan cemilan dan menghangatkan badan dengan api unggun. Sungguh beruntung karena kami mendapatkan teman-teman trip dari Padang yang sangat pintar mengolah masakan, menyesal karena kita hanya bisa mensubsidi makanan instan tanpa bisa membantu mereka memasak
Day #2
Jam Sembilan pagi kita sudah dijemput oleh guide untuk snorkeling sekaligus bongkar tenda karena malamnya kita akan pindah ke Pulau Air, ada tiga spot snorkeling di kawasan ini. Airnya biru jernih, ikannya banyak dan terumbu karangnya sangat indah. Selesai snorkeling kami melanjutkan perjalanan menuju Pulau Air. Perairan di pulau ini sangat jernih, berwarna biru dan hijau tosca dengan ombak tenang dan ada beberapa gugusan pulau-pulau kecil disekitarnya, mirip dengan Wayag, selesai memasang tenda kami langsung nyemplung berenang sementara yang lain tiduran santai di hammock. Sayang sekali tidak ada listrik di pulau ini, jadi kami sangat berhemat dengan sisa baterai, gadget hanya difungsikan sebagai kamera. Hanya ada satu toilet di pulau ini dan terletak jauh dari area camping serta harus melewati hutan kecil. Beruntungnya toilet tersebut berair tawar sehingga lumayan untuk digunakan mandi. Malam itu cuaca cerah dengan bulan purnama bersinar penuh. Kami menghangatkan badan dengan api unggun dan menatap langit, jendela tenda sengaja kami buka supaya bisa tidur sambil menatap bulan purnama.
Saat pulas tertidur tepat jam satu malam kami terbangun karena hujan deras, tenda basah karena jendela kami buka, teman-teman yang tidur di hammock juga basah kuyup. Segera kita pasang flysheet dan berlindung, tidak hanya hujan deras tapi juga badai kecil memporak-porandakan dapur dan barang-barang yang kami letakkan diluar. Kami hanya bisa berdoa supaya badainya tidak parah, Alhamdulillah badainya sebentar tapi lumayan membuat kita khawatir karena hujan belum berhenti, hingga subuh hujan baru reda, kami hanya pasrah menatap barang-barang yang basah kotor dan berantakan. Bersyukur tidak terjadi hal-hal yang tidak kami inginkan. Kemudian kami melanjutkan tidur dengan kondisi badan capek dan sedikit basah.
Day #3
Paginya kami mendapat info dari teman kalau ada rombongan wisatawan yang terdampar di pulau seribu karena cuaca buruk tadi malam. Beruntung kami tidak mengalami hal buruk itu. Segera kita berkemas dan siap-siap kembali ke pelabuhan di Pulau Pramuka. Trip yang menyenangkan sekaligus menegangkan karena sempat mencicipi badai di pulau kecil. Trip dadakan kali ini penuh kesan. Tentu ini semua tidak membuat kami kapok untuk mengeksplorasi keindahan alam Indonesia. Salam hangat untuk Indonesia.
1 comment
Bang minta kontak org pramukanya bang prerahu yg mau kepulau daunya bayar lg gk bang