Sudah lama sekali saya pengen menulis tentang Jogja, salah satu kota favorit saya. Mungkin tulisan ini terlalu subyektif karena memang berdasarkan kecintaan saya dengan kota Gudeg ini. Meskipun sudah sering bolak-balik ke Jogja, tapi tak pernah ada kata bosan dalam kamus saya. Jogja mempunyai sejuta magnet yang membuat saya selalu kembali ke sana, benarlah pula kata Anies Baswedan bahwa setiap sudut kota Jogja itu romantic. Ribuan posting tentang wisata kota pelajar ini mungkin sudah sering kita baca di berbagai blog maupun artikel. Kali ini saya akan menuliskan tentang sudut-sudut dan kegiatan favorit saya ketika mengunjungi Jogja.
Mengunjungi museum Ulen Sentalu
Museum bertema Jawa ini memang unik, terletak di kaki gunung Merapi tepatnya di daerah Kaliurang, museum ini menyimpan puluhan koleksi foto dan lukisan anggota keluarga keraton Jogjakarta dan Surakarta. Ada pula ruangan bale kambang,gamelan kuno dan berbagai barang koleksi keraton. Di museum ini pula kita disuguhkan teh rempah diakhir perjalanan. Meski tiket masuknya tergolong mahal untuk sebuah museum, tapi buat saya museum ini mampu memberikan pengalaman yang berbeda saat mengunjunginya.
Nonton Wayang Show di Kepatihan
Saat ke Jogja sesekali cobalah untuk menonton wayang di pendopo Kepatihan, terletak di kawasan Malioboro tepat berada di kantor gurbernuran. Saat event-event tertentu seperti acara kemerdekaan RI, HUT Jogja dan sebagainya akan digelar pertunjukkan wayang. Pemain gamelan dan sindennya pun rata-rata masih mahasiswa. Berbagai snack gratis ala kampung seperti ubi,kacang rebus,teh anget ataupun kopi disuguhkan pula saat acara berlangsung. Dengan menonton wayang, kita berarti ikut melestarikan budaya yang adiluhung ini.
Mengunjungi kawasan Kotagedhe
Ada apa di Kotagedhe? Kotagedhe merupakan kawasan kota tua di Jogja pada masa lalu, di sini banyak sekali ditemukan bangunan-bangunan Joglo kuno yang berusia ratusan tahun serta lorong-lorong sempit khas perkotaan masa lampau yang terlihat sangat unik. Secara pribadi saya memang menyukai tempat-tempat kuno bersejarah. Di sini pula leluhur kerajaan Mataram, Panembahan Senopati dimakamkan. Komplek pemakaman kuno yang asri,mistis dan magis, diapit dua sendang di kanan dan di kirinya, serta sebuah masjid kuno berarsitektur khas joglo terletak di kawasan ini.
Menikmati Soto Ayam di belakang pasar Beringharjo
Entahlah, saya merasa soto ayam di belakang pasar ini sangat enak. Penjualnya ibu-ibu yang sudah sepuh dengan deretan toples-toples kuno berisi tempe keripik. Ayamnya asli ayam kampung, bukan broiler seperti soto-soto di Jakarta. Semua makanan disini dimasak langsung diatas angkring (tungku) dengan menggunakan bara api dari arang. Lauk-pauk seperti tahu goreng,sate telur puyuh,perkedel kentang,tempe goreng dan sebagainya bagi saya terasa sangat nikmat. Silakan mampir dan menikmati soto ayam yang rasanya tidak pernah salah saat di Jogja. Makanan ini pula yang mengingatkan saya bahwa soto pada masa lalu merupakan hidangan istimewa saat mengunjungi jagong manten (kondangan pesta pernikahan).
to be continued..
2 comments
Saya belum pernah makan soto di beringharjo itu, juga blm ke tempat tempat yang mas sebutkan tadi.
Yang saya pernah kunjungi di jogja ya rata rata tempat wisata yang umum gitu aja ^^
Gak ada foto-fotonya ya mas Achi?? Padahal menarik loh 🙁
Btw, saya gak sabar nunggu `to be continued..`-nya hehehehe