Catur Sagotra, Bercermin Pada Sejarah

0 Shares
0
0
0

Malam itu, suasana Gedung Kesenian Jakarta atau yang lebih dikenal dengan GKJ sangat berbeda dari biasanya. Nuansa Jawa sangat kental menghiasi setiap sudut ruang dan panggung hingga menu-menu makanan yang disajikan. Ini bukan pesta pernikahan adat Jawa, melainkan sebuah perayaan Ambal Warsa (ulang tahun) sebuah paguyuban budaya.

Adalah Catur Sagotra, sebuah asosiasi budaya Jawa yang mewadahi empat keraton utama di pulau Jawa mulai dari Kasunanan Surakarta Hadiningrat, Praja Mangkunegaran, Kasultanan Ngayogyakarta Hadiningrat dan Pura Pakualaman. Malam itu mereka menampilkan Langen Beksa Adiluhung, sebuah penyajian tari-tari klasik Jawa dengan diiringi gamelan hidup.

Jpeg
Jpeg

Bercermin pada sejarah, tema yang diusung oleh Catur Sagotra untuk pertama kalinya menampilkan lima tari klasik keraton yang memukau ratusan penonton yang memenuhi GKJ. Keraton Solo menampilkan tari Bedhaya Duradasih dan Bedhaya Diradameta, sementara perwakilan dari Keraton Yogya menampilkan tari Srimpi Pandelori dan Pitutur Jati. Tak ketinggalan Puri Agung Karangasem perwakilan dari Keraton Bali ikut memeriahkan suasana dengan tarian Legong. Tarian-tarian klasik Mataram tersebut mengandung 4 unsur yaitu : Nyawiji (pemusatan pikiran) Greget (semangat) Sengguh (percaya diri) dan Ora Mingkuh (pantang mundur).

Jpeg
Jpeg

Pagelaran yang berlangsung selama tiga jam itu juga dilengkapi ubo rampe selama tarian sakral Bedhaya berlangsung. Suasananya berubah sedikit mistis dan magis saat dupa dan wewangian Jawa dibakar. Seperangkat sesajen juga diletakkan disudut ruangan. Unsur-unsur tersebut mampu membawa kita ke dalam atmosfir budaya Jawa kuno.

Keraton sebagai sumber beribu-ribu inspirasi budaya terancam punah jika kita generasi penerusnya enggan untuk melestarikan. Perlu digarisbawahi bahwa Catur Sagotra tidak berniat menghidupkan kembali feodalisme dan ‘mengkeratonkan’ nusantara secara politis, namun lebih sebagai usaha untuk mempersembahkan nilai-nilai kearifan lokal dan pelestarian adikarya budaya. Sebuah pelestarian budaya yang layak diapresiasi.

Jpeg
Jpeg
0 Shares
1 comment
Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

You May Also Like