Sering banget nggak sik merasa kesal saat listrik byar pet sewaktu di rumah, atau habis isi ulang token tapi kok cepat banget habisnya? Mungkin banyak banget yang bakal kita keluhkan ketika kondisi listrik tidak sesuai dengan harapan kita. Belum lagi saat berkendara di jalan raya, yang sering banget tersendat karena banyaknya galian listrik yang tidak diratakan kembali. Apa saja sik yang dikerjakan PLN selama ini?
Bicara soal listrik, mungkin nggak banyak yang tahu kalau kondisi kelistrikan nasional kita mengalamai pencapaian yang luar biasa. Sekedar info sih, dari tahun 2015 sampai dengan 2017 kondisi kelistrikan nasional: Tidak ada lagi defisit listrik. Cadangan listrik sudah lebih dari 30% kecuali di Lampung, Batam dan Sumatera Bagian Selatan. Defisit listrik terjadi ketika daya mampu kurang dari beban puncak, namun saat ini pasokan listrik telah terpenuhi. Selain itu banyak capaian-capaian lain yang patut diacungi jempol.
Misal nih ya, kalian tahu LTSHE alias Lampu Tenaga Surya Hemat Energi? Pada tahun 2017 PLN mendistribusikan LTSHE ke daerah-daerah terpencil atau daerah 3T (Terdepan, Terluar dan Tertinggal). LTSHE ini cukup untuk menyalakan 3 lampu dan mencharge handphone. Selain menerangi daerah-daerah Terdepan, Terluar dan Tertinggal, saat ini PLN bekerja menerangi Nusantara melalui berbagai program strategis, di antaranya Program 35.000 MW
Hingga Bulan April 2018, PLN telah melistriki 76.152 desa, atau lebih dari 6.000 desa sejak tahun 2015. Desa-desa yang telah dialiri listrik memiliki karakteristik berupa akses yang sulit dan juga biaya yang tidak murah.
Memang sih ya, kita sering banget ngeluh kalau listrik cuma sejam-dua jam. Tapi jarang banget ingat kalau listrik nyala hingga berbulan-bulan. Padahal membuat kondisi listrik stabil selama berbulan-bulan itu enggak gampang, tantangannya banyak. Sering kan banyak komentar negatif di dunia maya. Apalagi yang sering membandingkan dengan negara lain seperti: Eropa, Singapura dan lain-lain. Padahal demografi wilayah lndonesia itu jauh berbeda, belum lagi sumber daya alam yang sesuai dengan konten lokal. Tidak semua bisa disamaratakan
Hingga saat ini sumber daya alam yang paling efisien mendukung kondisi kelistrikan nasional adalah batubara. Seandainya ada sumber daya lain yang paling efisien adalah tenaga nuklir, namun, karena adanya informasi yang keliru, sumber pembangkit listrik tenaga nuklir ini seringkali ditolak masyarakat. Padahal, tenaga nuklir jika digunakan dengan benar, akan banyak menghemat pasokan energi listrik. Masyarakat membutuhkan edukasi yang lebih mengenai listrik tenaga nuklir ini.
Kendala lain yang menyebabkan listrik kita byar pet di beberapa daerah tertentu bukan karena PLN kekurangan daya, tetapi karena adanya perbaikan instalasi serta kurang meratanya pembangunan infrastruktur nasional. Listrik di daerah timur lndonesia misalnya, distribusi batubara yang sulit membuat PLN harus mengupayakan energi alternatif yang lebih efisien sesuai konten lokal. Targetnya, dalam waktu 1,5 tahun ini Papua akan terterangi.
Selain itu, PLN juga gencar mengupayakan Energi Baru Terbarukan (EBT) yang berasal dari panas bumi, air, angin, biogas dan lain sebagainya. Sumber energi terbarukan ini akan disesuaikan dengan kondisi alam Indonesia sebagai supliernya. Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) misalnya, sebarannya sudah mencakup dari wilayah barat sampai wilayah timur lndonesia.
Kontribusi ke Pemerintah
Tantangan lain buat PLN adalah: harga listrik tidak boleh naik, tapi biaya produksi meningkat, dan PLN sebagai salah satu BMUN, juga harus tetap untung supaya tidak membebani APBN. Dari sisi keuangan, PLN juga harus tetap sehat. Outputnya: tambahan pinjaman cukup rendah dibandingkan dengan tambahan investasi. Wiiih, ini sih harus tetap mutar otak.
Dilihat dari data selama tiga tahun terakhir 2015-2017, PLN berhasil memberikan kontribusi fiskal kepada negara sebesar Rp. 239,5 triliun, yang terdiri dari peningkatan pajak dan deviden sebesar Rp. 96 triliun dan penghematan subsidi sebesar Rp. 143,5 triliun. Keren ya!
Peran dan Kontribusi Konsumen
Capaian-capaian tersebut tidak mungkin bisa berhasil, bila kita sendiri sebagai konsumen enggan memberikan kontribusi juga. Minimal melalui penghematan pemakaian tenaga listrik sehingga konsumsi listrik semakin efisien. Butuh kejelian untuk melakukan penghematan seperti: mencabut stop kontak yang tidak terpakai mulai dari lampu pijar, lampu neon, unit AC dan lain-lain. Penghematan kecil ini bisa memberikan dampak multiplier effect, bila seluruh keluarga di Indonesia melakukannya secara serentak.
By the way, selain melalui penghematan, kita juga bisa lho melaporkan kondisi perbaikan instalasi listrik yang tidak sempurna. Misalnya: jalanan yang tidak lagi rata setelah adanya galian kabel listrik. Nantinya PLN akan menindak kontraktor yang nakal tersebut.
Zaman now, sebagai konsumen kita semakin dipermudah dengan adanya layanan PLN Mobile. Dengan aplikasi ini, kita bisa dengan mudah untuk tambah daya, pengaduan gangguan, melihat histori pembelian token dan lain sebagainya. Customer service berbasis mobile atau smartphone ini langsung terintegrasi dengan sistem pelayanan terpadu, jadi, pelanggan akan semakin mudah dan cepat mendapatkan layanan informasi.
Ke depan, kita semua berharap PLN semakin memberikan manfaat yang lebih besar bagi bangsa lndonesia, melalui pengembangan industri Energi Baru Terbarukan (EBT), sehingga listrik byar pet semakin mudah teratasi.
Info PLN
Twitter @pln_info untuk pengaduan dan layanan pelanggan @pln_123
Instagram @pln_id @listrik_kita
*sumber data PLN
5 comments
Pembahasannya menarik Mas Achi heheeh. Makasih penjelasannyaa
Penjelasannya terang banget. Jadi paham berbagai hal tentang listrik. Kalau listrik padam beberapa saat sih wajar ya, tahan dulu jangan sampai marah-marah.
terus terang teruss.. pln terangg hatiku pun riaang
Cabut stop kontak itu ngaruh banget..lumayan hemat 15rb juga wkwkwk
Yang harus diperbanyak itu listrik tenaga surya, karena Indonesia adalah negara tropis.