Saya teringat, beberapa tahun yang lalu, pernah nyemplung dan berususan dengan dunia credit scoring. Apa itu sebenarnya credit scoring? Credit scoring atau penilaian kredit adalah sistem yang digunakan oleh bank atau lembaga pembiayaan lainnya yang bertujuan untuk menilai sebuah perusahaan maupun individu layak atau tidak untuk mendapatkan pinjaman. Jadi begini, ketika kita mempunyai sejarah utang dengan dunia perbankan, baik utang usaha, utang konsumtif ataupun kartu kredit, nama kita sebagai nasabah, secara langsung akan terekam ke dalam database Bank lndonesia. Laporan yang dikeluarkan BI (sebelum berpindah ke OJK) sering disebut dengan istilah BI Checking.
Sejak bulan Januari 2017, OJK Mengambil alih layanan tersebut dan berganti nama menjadi Sistem Layanan Informasi Keuangan (SLIK) atau istilah lainnya Informasi Debitur (Indeb). Tetapi kalangan perbankan masih sering menyebutnya dengan istilah BI Checking.
Semua lembaga keuangan, baik bank maupun industri keuangan non bank wajib melaporkan setiap bulan kepada OJK, tentang jejak rekam pembayaran utang nasabahnya. Big data dari semua bank ini nantinya akan diolah menjadi satu laporan. Idealnya setiap nasabah hanya memiliki 1 DIN (Debtor Information Number) meskipun dia tercatat memiliki beberapa rekening pembiayaan di berbagai bank yang berbeda. Dari sejarah pembayaran utang atau cicilan tersebut, OJK akan membuat 5 kategori nasabah mulai dari: Lancar, Dalam Perhatian Khusus, Kurang Lancar, Diragukan, hingga Macet.
Sebelum kredit yang kita ajukan disetujui, bank terlebih dahulu akan meminta informasi jejak rekam utang calon nasabahnya ke OJK melalui Sistem Layanan Informasi Keuangan (SLIK) untuk mengecek status calon nasabah tersebut. Semua jejak rekam utang tersebut terlihat jelas dalam laporan Indeb. Pertukaran informasi antara bank dengan OJK tersebut akan menjadi bagian dari penentu, apakah kredit calon nasabahnya akan disetujui atau ditolak.
So, buat kalian yang ingin memiliki laporan yang clean dengan status lancar, jangan sekali-kali menunggak dalam pembayaran cicilan utang ya, termasuk kartu kredit. Laporan tersebut oleh bank akan menjadi referensi atau credit scoring dalam pengajuan kredit atau pembiayaan seperti KPR, Kredit Kepemilikan Mobil atau kredit yang lain.
Bahkan, saya dan teman-teman di kantor dulu sering bercanda, sebelum yakin menikah dengan calon pasangan, cek dulu history utangnya di OJK. Jangan sampai punya tunggakan utang yang sangat besar dan baru ketahuan setelah menikah. Menyedihkan kalau sampai di-blacklist dari perbankan karena punya tunggakan utang. Bukan apa, biasanya kan setelah menikah, pasangan baru pengen membeli rumah dengan KPR, gimana kalau ditolak?
BCA Gelar Finhacks 2018 #DataChallenge
Seberapa penting data science untuk kelangsungan sebuah perusahaan? Kalau boleh saya jawab, tentu sangat penting. Data science sendiri berarti mengekstrak suatu data agar bisa difilter dan ditemukan data yang benar untuk menghasilkan produk data yang valid. Sayangnya, data science yang dikembangkan oleh OJK melalui Sistem Layanan Informasi Keuangan (SLIK) tidak mengakomodir semua elemen yang dibutuhkan oleh bank dalam memberikan referensi credit scoring. Data ini belum terintegrasi dengan informasi laporan pajak, pembayaran tagihan listrik, tagihan telepon maupun informasi tagihan lainnya.
Bank sebagai lembaga keuangan dengan prinsip kehati-hatian tertinggi, mutlak memerlukan semua data tersebut untuk menganalisa calon nasabahnya. Tujuannya jelas, untuk deteksi dini Fraud (Fraud Detection). Fraud Detection sendiri bisa diartikan mendeteksi kecurangan yang dilakukan dengan memanipulasi informasi. Peluang inilah yang ditangkap oleh BCA untuk menemukan solusi melalui data science dengan menggelar Finhacks 2018 #DataChallenge.
Tiga kategori permasalahan utama yang akan dikompetisikan dalam Finhacks 2018 #DataChallenge adalah Credit scoring, Fraud Detection dan ATM Cash Optimization. Peluang bagus buat kalian yang memiliki passion di bidang data science, karena kalian bisa mengembangkan talenta dan bereksplorasi untuk menemukan solusi perbankan. Apalagi dalam 3 tahun ke depan, BCA menargetkan punya 1000 data scientist dan data analyst. Siapa tau kalian berminat menjadi bagian dari insan BCA.
Jika di atas sudah saya jelaskan mengenai Credit scoring dan Fraud Detection, kategori yang ke-3 adalah ATM Cash Optimization. Dalam banyak hal, perlu dilakukan kegiatan analitik agar kegiatan ATM Cash Otimization dapat dilakukan dengan akurat. Terkadang, solusi yang feasible tidak dapat diperoleh secara optimal hanya dengan memperhatikan batasan-batasan tertentu yang sudah diterapkan oleh bank. Contohnya: dalam pengisian uang di mesin ATM, di mana mesin ATM di komplek perkantoran lebih cepat habis pada saat hari kerja, sementara pola penarikan di beberapa tempat hiburan seperti mall terjadi sebaliknya, cepat habis pada saat akhir pekan.
Dalam kompetisi ini peserta dituntut untuk mengembangkan model matematika (mathematical methods) supaya bisa memberikan solusi untuk tiga kategori tersebut. Yang menarik, masing-masing kategori akan dipilih lima tim terbaik dengan total hadiah senilai Rp. 480 juta. Mayan kan buat jajan cilok sekampung J.
Jadi kapan bisa daftar? Kompetisi ini terbuka untuk umum. Syaratnya cuma satu, WNI berusia 18 tahun keatas. Boleh sendiri atau tergabung dalam satu tim dengan jumlah maksimal 3 orang. Pendaftaran dibuka mulai tanggal 8 Agustus 2018 – 8 Oktober 2018 melalui website http://finhacks.id/ Pada saat pendaftaran ini sekaligus dilakukan online pre assessment test. Bagi yang lolos pre assessment test bisa mengikuti babak online data challenge. Babak final atau Demo Day akan diselenggarakan pada tanggal 14 November 2018.
Ayo! Semakin cepat kalian mendaftar, semakin banyak waktu untuk memecahkan masalah secara komprehensif. Good luck!
2 comments
Menarik sih ini, bank mau punya data science sendiri untuk bisa langsung menyaring nasabah dalam waktu cepat, sekaligus optimasi dalam hal pelayanannya seperti penyediaan uang di atm. Kalau ada flyernya, minta ya Mas, aku sebarkan ke teman2 IT.
Saya dulu iseng-iseng mau ngajuin kredit rumah juga ada BI Checking. Cuma saat ini justru developernya yang bermasalah. Parah deh…