Saya nggak setuju kalau ada yang bilang Millenial zaman now hobinya cuma foya-foya. Memang sih, dibandingkan generasi sebelumnya Baby Boomers dan Generasi X, kaum Milenial cenderung banyak yang membelanjakan uangnya untuk hal-hal yang bersifat experience-based consumption. Tapi, nggak semua milenial seperti itu kok. Banyak di antara mereka yang menyeimbangkan pengeluarannya dengan belanja produk investasi seperti reksadana dan saham dan tentunya proteksi.
Banyak dari mereka yang concern dengan pengeluaran untuk masa depan. Contohnya belanja produk proteksi alias asuransi. Sebagai milenial, saya sendiri menyeimbangkan pengeluaran untuk belanja investasi dan proteksi. Mengapa? Ya, namanya juga hidup. Kadang nggak selamanya sehat dan selalu “di atas”, apalagi saya juga hobi jalan-jalan. Jangan sampai deh, sakit pas lagi di perjalanan.
Sekedar sharing, saya pernah kok waktu jalan-jalan tiba-tiba ngedrop. Duh, jangan lagi deh. Sumpah ini rasanya nggak enak banget. Untungnya sih, saya jalan pas rame-rame sama teman. Nggak kebayang kalau sendirian. Udah gitu, nyari rumah sakit di tempat wisata kan, gampang-gampang susah. Belum lagi masalah biaya, harus siap-siap uang ekstra.
Beruntungnya, waktu sakit saya punya cadangan dana darurat. Memang sih, dari dulu saya sangat concern dengan perencanaan keuangan. Dana darurat itu, memang saya kumpulkan tiap bulan. Istilahnya nyicil sebanyak tiga sampai enam kali pengeluaran bulanan saya (sebagai orang yang masih single). Beda lagi buat yang udah nikah. Dana darurat yang harus dikumpulkan, jumlahnya 12 kali pengeluaran bulanan.
Fungsinya apa? Contohnya ya kayak tadi, pas lagi sakit bisa buat berobat. Kalau ada kondisi emergency, dana darurat tadi bisa dipakai. Asal jangan buat belanja ya! 😀
Terus, kalau ada yang bilang: “Berat euy, nabung buat dana darurat”. Solusi lainya ya tinggal beli asuransi. Fungsi asuransi di sini nggak menghilangkan esensi dari dana darurat, lho. Cuma memperingan aja, jadi tetap, kalian harus mengalokasikan uang untuk kebutuhan darurat. Sementara kebutuhan proteksi sudah di-cover sama asuransi.
Dana darurat yang kalian kumpulkan, bisa dipakai kalau ada hal-hal seperti: PHK (bagi yang udah kerja), dan hal-hal emergency lain yang nggak dicover sama asuransi. Kalau kalian nggak punya dana darurat, berarti kondisi keuangan kalian “sedang sakit dan dalam bahaya”. Karena, kalau tiba-tiba butuh uang, larinya ke utang. Betul, nggak?
Fyi, dana darurat bisa ditempatkan di tabungan rencana, deposito, emas, atau reksadana pasar uang. Intinya mudah diakses dan dicairkan kapan saja saat darurat.
Nggak mau beli asuransi? Kalian harus nabung lebih gede lagi kalau nggak punya asuransi. Beda halnya kalau kalian sudah diprotek asuransi. Kalau ada apa-apa, udah nggak terlalu pusing. Selain itu, punya asuransi juga akan membuat hidup kalian lebih tenang. Ibaratnya, bayar seribu bisa dapat sepuluh ribu.
Memilih Asuransi yang Cocok untuk Milenial
Zaman now, asuransi kan seabreg-abreg. Nah, gimana tuh memilih asuransi yang cocok. Beberapa hari yang lalu, saya menghadiri peluncuran happyone.id dari Asuransi Astra. Di happyone.id ini ada empat jenis asuransi yang cocok banget dengan gaya milenial. Serunya lagi, asuransi gaya baru ini tersedia dalam satu platform digital dengan cukup menggunakan satu id saja.
Empat jenis asuransi tersebut adalah HappyTrip, Happy Me, HappyEd dan HappyHome. Happyone.id diluncurkan oleh Suparno Djasmin selaku Direktur Astra Internasional dan Rudy Chen sebagai CEO Asuransi Astra. Acara peluncuran berlangsung di Thamrin Nine Ballroom, Jakarta.
Hari gini, siapa sih yang nggak mau dapat perlindungan maksimal. Buat saya, hobi jalan-jalan boleh, tapi kita juga harus aware. Kalau lagi traveling, selalu ada resiko yang kadang nggak bisa kita hindari. Dengan adanya asuransi perjalanan HappyTrip, kita bisa lebih tenang kalau ada resiko gangguan transportasi. Nggak cuma resiko transportasi. Resiko kehilangan dan kerusakan bagasi juga akan ditanggung oleh HappyTrip. Maksimal banget, kan?
Selain Happy Trip, asuransi HappyMe juga jadi kebutuhan milenial. HappyMe adalah layanan asuransi yang memberikan perlindungan diri dan resiko kecelakaan diri dengan manfaat utama santunan ketika meninggal atau cacat tetap akibat kecelakaan. Enaknya, kita bebas menentukan nilai premi sesuai dengan kebutuhan masing-masing.
Pendidikan adalah salah satu cara kita untuk maju dan berkembang. Nah, ada HappyEdu! dari HappyOne.id. HappyEdu! Ini memberikan penawaran perlindungan pendidikan bagi anak, apabila tertanggung utama, dalam hal ini orang tua meninggal dunia karena kecelakaan. Sama seperti HappyMe, nilai premi dan manfaat bisa disesuaikan dengan kebutuhan yang diinginkan.
Yang terakhir adalah layanan asuransi HappyHome. Layanan asuransi ini memberikan perlindungan rumah dari bahaya yang tidak kita inginkan. Seperti resiko kebakaran, kerusuhan, maupun santunan pembelian perabot jika terjadi kebakaran. Paket komplit, kan?
Sudah lengkapkah perlindungan yang kalian miliki? Yuk, buktikan kalau sebagai milenial kita nggak cuma hobi foya-foya. Boleh dunk hepi-hepi, asal kebutuhan akan perlindungan sudah kita miliki. Saatnya kita buktikan kalau generasi milenial, aware dalam mengatur keuangan dan kebutuhan masa depan. Happy to try!
1 comment
Berdasarkan info dari berbagai sumber, milenial itu mengurangi pengeluaran untuk belanja seperti pakaian dan sebagainya, sebaliknya mereka lebih menyukai travelling. Mungkin dari situ timbul ide untuk membuat asuransi HappyTrip.