“Ribuan orang bisa hidup tanpa cinta, namun tidak mungkin bisa hidup tanpa air – W.H. Auden”
Ngomongin air, emang benar sih manusia nggak akan bisa hidup tanpa air. Mungkin kalau lapar masih bisa ditahan, tapi, kalau haus siapa sih yang sanggup. Air ibarat kehidupan itu sendiri. Tubuh manusia sendiri 60 puluh persennya terdiri dari air.
Beberapa hari yang lalu, saat menghadiri Hydration Talk, saya jadi tersadar bahwa selama ini sering mengabaikan pentingnya menjaga konsumsi air. Dalam talkshow tersebut disebutkan bahwa manusia bisa hidup tiga bulan tanpa makan, tapi tidak bisa hidup tanpa air kurang dari tujuh hari.
Tidak hanya jenisnya, tapi juga kadang saya sering minum sembarangan tanpa memperhatikan komposisi kandungan air dalam botol kemasan yang saya minum.
Padahal, kalau sering baca tabel komposisi air kemasan, kadang banyak zat kandungan yang dapat mengakibatkan resiko penyakit tidak menular (PTM) seperti Jantung dan Diabetes Melitus. Salah satu penyebabnya adalah kandungan gula dan kalori berlebih dalam minuman kemasan.
Kalau zaman dulu penyakit yang diderita masyarakat kebanyakan penyakit menular, zaman sekarang sudah berubah. Penyakit tidak menular semakin banyak diderita. Apabila konsumen lebih cermat memilih minuman kemasan yang akan dikonsumsi, maka Penyakit Tidak Menular (PTM) tersebut dapat dicegah.
Saran sih, kalau kita mau minum air kemasan dalam botol, sebaiknya baca dulu gizi dan kandungan yang tercantum dalam tabel. Selain meminimalisir konsumsi zat berbahaya, kualitas minuman kemasan juga mempengaruhi kualitas kesehatan kita. Harus diimbangi dengan pengetahuan terhadap batasan konsumsinya.
Sebaiknya, mulailah minum air mineral. Selain sehat, mengonsumsi air mineral dapat mencegah dehidrasi. Mudah kok, mengecek apakah tubuh kita mengalami dehidrasi atau nggak. Tingkat kejernihan urine bisa menjadi indikator.
Dalam workshop Hydration Talk tersebut disebutkan bahwa Angka Kecukupan Gizi (AKG) orang lndonesia masih rendah. Kemenkes telah mengeluarkan panduan “isi piringku” yaitu 2/3 karbohidrat,1/3 protein dan lemak, ½ sayur dan buah.
Selain itu, Kemenkes juga mengeluarkan panduan tentang takaran gula, garam dan minyak. Batas aman konsumsi gula harian adalah empat sendok makan, garam lima sendok teh dan minyak maksimal lima sendok makan.
Di lndonesia sendiri, tidak semua produk makanan dan minuman kemasan mencantumkan kandungan dan komposisi bahan-bahannya.
Lalu gimana solusinya?
Solusi untuk mencegah Penyakit Tidak Menular adalah dengan membatasi mengonsumsi makanan yang tinggi kalori. Selain itu, bisa dengan mengubah gaya hidup dan pola makan. Olah raga dan istirahat yang cukup juga harus diperhatikan. Nggak susah, kan?
Danone-Indonesia, selaku perusahaan yang memiliki misi membawa kesehatan bagi masyarakat, telah memulai kampanye hidup sehat dengan mengajak masyarakat memperhatikan label komposisi pada makanan dan minuman yang akan dikonsumsi.
Sejalan dengan halt tersebut, Hydration Science Director PT Tirta Investama (Danone-AQUA) dr. Tria Rosemiarti mendukung pentingnya menumbuhkan kesadaran dan perhatian masyarakat terkait asupan nutrisi tubuh yang sehat dan seimbang. Edukasi perlu dilakukan agar masyarakat dapat secara cerdas mengetahui alternative makanan dan minuman yang sebaiknya mereka konsumsi.
Jadi bagaimana, sudah siap untuk hidup lebih sehat?
4 comments
Noted nih mas …hidup yang sehat di mulai dari konsumsi air yang sehat.
iya sih yaa, minum itu jadi kebutuhan dasar tubuh, aku ngerasain banget sih kalau lagi dehidrasi engga enak sama sekali, lemes dan pengen pingsan rasanya
Memang air putih itu sehat, selain harganya murah juga baik bagi kesehatan. Tapi banyak masyarakat yg masih mengesampingkan kualitas air minum yg akan mereka konsumsi.
Air putih itu minuman yang paling menyehatkan. Makanya perlu banyak minum air putih.