Tahun 2018, baru saja berlalu. Sama seperti tahun-tahun sebelumnya, saya membuat beberapa resolusi dan mengevaluasi target-target yang saya buat di 2018. Memang sih, awal tahun kemarin saya nggak banyak membuat resolusi. Maklum, pas banget akhir tahun 2017 ngedrop. So, prioritas saya saat itu cuma pengen sehat dulu. Selebihnya, hanya membuat lima resolusi ringan.
Alhamdulillah, saya bisa kembali sehat dan bisa mengejar semua resolusi yang saya buat. Di tahun ini pula saya banyak mendapatkan kejutan manis. Ya, meskipun nggak semua resolusi yang saya buat tercapai, tapi setidaknya hampir 95 persen tercapai.
Di awal tahun, belajar instrumen biola menjadi salah satu resolusi yang saya tulis. Alasannya simpel, karena alat musik yang satu ini memang menantang untuk dipelajari. Tapi sayang, saya hanya sempat mencicipi selama tiga bulan. Maklum, setelah sembuh dari sakit, saya kembali sok sibuk. Dan jadwal latian biola yang ngepas banget tiap wiken jadi terbengkalai.
Di sisi lain, saya sangat bersyukur karena pada bulan Mei lalu, salah satu resolusi terbesar saya tercapai. Yaitu mengunjungi Baitullah untuk menunaikan ibadah umrah. Ini adalah perjalanan spiritual yang saya impikan dari dulu. Bersyukur ketika di akhir tahun menuliskan resolusi tersebut, Allah SWT mengabulkan keinginan saya.
Resolusi lain yang saya buat pada awal tahun kemarin adalah menaikkan berat badan 70kg, puji syukur, akhir tahun ini targetnya terlampaui. Dari 54kg (saat sakit) menjadi 73kg, naik sekitar 19kg dalam kurun waktu satu tahun. Bersyukur banget dengan pencapaian yang satu ini, karena biasanya berat saya dari dulu sekitar 63-65kg.
Resolusi ringan lainnya adalah hidup sehat dengan menjaga makanan dan berolahraga. Selain itu, saya juga ingin traveling. Mulai dari naik gunung, main ke pantai, maupun ke liburan ke pulau-pulau. Alhamdulillah bisa saya lakukan semua.
Selain beberapa resolusi yang sudah tercapai, saya juga banyak mendapatkan kejutan-kejutan lain. Salah satunya adalah tahun ini saya bisa menulis dua buah buku sekaligus. Menulis buku adalah salah satu impian dan masuk bucket list yang harus direalisasikan. Alhamdulillah dua naskah buku saya bisa diterbitkan.
Di sisi lain, saya juga bersyukur bisa mengembangkan hobi bermain gamelan. Meskipun bukan seniman murni, tapi saya bisa tampil bermain gamelan di berbagai acara. Mulai dari pernikahan, opening perusahaan, penyambutan tamu-tamu asing, pentas mandiri dan lain sebagainya.
Intinya, saya bersyukur telah melewati 2018 dengan banyak nikmat yang nggak bisa dihitung. Saya yakin, ketika kita menuliskan keinginan atau mimpi-mimpi yang ingin kita wujudkan, mimpi tersebut akan lebih mudah dicapai.
Resolusi untuk 2019
Tahun 2019, banyak banget ide berlarian di kepala. Untuk menjaga supaya ide-ide yang kadang muncul secara random dan sporadis di kepala, saya membuat buku kecil yang saya namakan Buku Ide 2109. Receh banget, ya? Mungkin menurut orang lain seperti itu. Namun, buat saya Buku Ide 2019 sangat membantu saya untuk menabung ide-ide yang ingin direalisasikan.
Beberapa ide yang ingin saya realisasikan di tahun 2019 adalah ingin membuat perform lintas komunitas. Dengan mengawinkan pentas gamelan, sastra (puisi), tari, dan stand up comedy.
Mengapa?
Saya ingin banget mengenalkan generasi muda, bahwa gamelan itu bisa dinikmati oleh semua kalangan. Tidak hanya untuk orang-orang sepuh dan generasi baby boomers.
Selain itu, di tahun 2019 ini saya punya target untuk membaca buku sebulan 2-4 kali. Timbunan buku yang ada di rak sudah mulai memanggil. Semangat membeli, ternyata lebih besar daripada semangat membaca. So, tahun ini saya berkomitmen untuk lebih banyak membaca buku dibanding tahun sebelumnya.
Wishlist lainnya adalah bisa traveling ke Jepang, Toraja, Wai Rebo. Syukur-syukur bisa menginjakkan kaki ke benua biru Eropa. Amin.
Yah, yang namanya rezeki kan nggak ada yang tau. Siapa tau dapat rezeki nomplok bisa traveling ke Yurep. Ditulis aja dulu, seperti halnya pepatah: “When there is a will there is a way”, setuju, nggak? Saya sih setuju banget.
Memulai hidup sehat dengan memperhatikan pola makan dan berolah raga juga menjadi resolusi saya di tahun 2019. Mulai lagi food combining yang pernah saya lakukan di tahun 2013.
Resolusi keuangan juga saya masukkan di tahun 2019. Belajar lagi untuk meningkatkan aset dan investasi. Selain itu saya juga ingin memperhatikan aspek proteksi, salah satunya adalah dengan melengkapi resolusi keuangan dengan asuransi.
Dari beragam produk asuransi, salah satu asuransi yang cocok untuk milenial seperti saya adalah asuransi HappyOne dari Astra. Asuransi ini menawarkan beragam produk yang terjangkau bagi milenial. Mulai dari HappyMe (asuransi kecelakaan diri), HappyTrip (asuransi perjalanan), HappyEdu (asuransi perlindungan/santunan pendidikan), dan HappyHome (asuransi kebakaran).
Mengapa pilih HappyOne?
Alasannya simpel sih, tarif asuransi ini cukup terjangkau bagi kantong milenial. Dengan perlindungan yang maksimal pastinya akan melengkapi resolusi 2019 semakin mantul.
Oke, segitu aja kilas balik 2018 dan resolusi untuk 2019. Anyway, selamat tahun baru 2019. Semoga di tahun ini kita makin optimis untuk menyongsong masa depan. Amin.