Mengenal Dana Darurat yang Wajib Kita Punya

0 Shares
0
0
0

Dana darurat, apa tuh? Hmm, mungkin banyak di antara kita yang belum tau apa itu dana darurat. Yes! Kali ini saya mau sharing tentang dana darurat. Sebenere, ini adalah salah satu komponen dalam menyusun perencanaan keuangan. Punya dana darurat itu hukumnya wajib, tapi masih banyak orang yang meremehkan tujuan keuangan yang satu ini.

Padahal, kebayang nggak sih kalau tiba-tiba kita membutuhkan uang dalam jumlah besar dan mendesak. Misalnya ketika lagi ada musibah, sakit, kehilangan pekerjaan, menanggung biaya pengobatan yang tidak ditanggung asuransi, memperbaiki rumah/kendaraan saat terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, seperti kecelakaan atau bencana alam dan huru-hara.

Nah, karena tidak semua yang terjadi dalam hidup ini bisa diprediksi, so, kita perlu adanya ‘bamper’ yang siap sedia untuk melindungi diri dan keluarga dari hal-hal yang nggak kita inginkan. Dalam perencanaan keuangan, inilah yang dikenal dengan istilah dana darurat.

Mengapa harus punya dana darurat?

Selain karena tidak semua hal dalam hidup bisa diprediksi, mempunyai dana darurat yang cukup, bisa menjadi pertahanan pertama bagi kita, agar tidak terjebak dalam utang yang nggak penting. Selain itu, punya dana darurat juga bisa berfungsi untuk melindungi asset yang kita miliki dari kondisi panic selling atau jual pada saat kita butuh uang mendesak. Karena kalau itu terjadi, bisa merugikan kita.

Berapa sih, jumlah ideal dana darurat yang harus kita miliki?

Ini sih, tergantung kondisi masing-masing. Apakah masih single atau sudah berkeluarga? Tentu jumlahnya berbeda-beda. Semakin besar semakin bagus. Karena artinya kalian semakin aman. Bagi kalian yang masih single atau belum berkeluarga, sebagai syarat minimal, jumlah idealnya adalah tiga sampai enam bulan biaya/pengeluaran setiap bulannya. Tentu kita harus tau dulu, berapa jumlah pengeluaran kita setiap bulannya.

Sementara buat kalian yang sudah menikah, punya usaha atau bekerja sendiri, sedang merintis usaha, punya anak dan tanggungan, maka idealnya jumlah dana daruratnya semakin besar. Karena jika terjadi risiko penghasilan berkurang atau berhenti sementara, kita tetap harus bisa memenuhi pengeluaran keluarga. Sebaiknya siapkan minimal enam sampai dua belas kali pengeluaran bulanan sebagai dana darurat.

Dana darurat ini tidak harus dibangun dalam waktu singkat. Nggak perlu khawatir kalau jumlahnya masih jauh dari target. Karena dana darurat ini adalah tujuan finansial yang terus menyesuaikan kebutuhan kita. Terkumpul-terpakai bisa kapan saja. Yang paling penting adalah komitmen untuk menyisihkan penghasilan kita setiap bulannya untuk membangun dana darurat. Atau jika penghasilan kita meningkat yang biasanya membuat pengeluaran meningkat, maka idealnya dana darurat kita juga meningkat. Satu lagi yang harus diperhatikan adalah kita wajib mengembalikan dana darurat jika sudah kita pakai.

Di mana sih kita bisa menyimpan dana darurat?

Pastinya dana darurat ini jangan dicampur dengan rekening tabungan operasional/kebutuhan bulanan. Karena kalau kita melihat uang nganggur dalam jumlah besar, kita bisa tertarik untuk mengambil dan menggunakannya untuk liburan, ganti kendaraan atau kebutuhan yang tidak sesuai tujuan dana darurat dibentuk. Masukkan dana darurat dalam rekening khusus yang mudah dicairkan, aman, dan minim biaya. Jika dana darurat kita sudah terkumpul cukup besar, bisa dimasukkan ke dalam beberapa instrument investasi yang berbeda. Sebagian ke dalam produk yang mudah diakses, sebagian ke dalam produk yang memiliki imbal hasil cukup tinggi, supaya uang kita tidak tergerus inflasi, tidak berkurang karena biaya administrasi dan bisa berkembang jika disimpan dalam jangka panjang.

Apa saja produk yang bisa digunakan untuk menyimpan dana darurat?

Dana darurat bisa disimpan ke dalam instrument seperti tabungan dengan akses ATM. Sebisa mungkin pilih tabungan yang bebas biaya administrasi, simpan atm di rumah dan jangan dibawa ke mana-mana agar tidak tergiur menggunakannya. Sediakan minimal satu kali pengeluaran bulanan dalam rekening ini.

Selanjutnya simpan sebagian dana darurat ke dalam deposito dengan tenor (jangka waktu) satu/tiga bulan. Masukkan imbal hasil deposito ke dalam rekening tabungan yang difungsikan sebagai dana darurat tadi. Jika tidak dicairkan pada saat jatuh tempo, dana deposito bisa automatic roll over (ARO) alias dilakukan perpanjangan otomatis.

Pilihan lainnya adalah emas, reksadana pendapatan tetap atau reksadana pasar uang. Pilih dua atau tiga produk yang berbeda jika dana darurat kita cukup besar.

Bagaimana cara mengumpulkan dana darurat?

Catat pengeluaran rutin bulanan, fungsinya untuk apa? Yes! Mencatat pengeluaran berfungsi untuk mengetahui berapa besar biaya dana darurat yang harus kita kumpulkan. Lakukan pencatatan pengeluaran setiap hari selama satu bulan. Kalau nggak mau repot, banyak kok aplikasi gratis di playstore atau appstore.

Selanjutnya kurangi pengeluaran kalian yang nggak penting seperti anggaran jalan-jalan atau nongkrong di mall. Dengan catatan ini, kita bisa tau berapa jumlah dana darurat minimal yang harus kita kumpulkan. Bila penghasilan bulanan tidak mencukupi untuk menyisihkan dana darurat, cari sumber penghasilan lain seperti menulis atau hobi yang menghasilkan.

Tips lainnya, jual barang bekas layak pakai atau barang-barang prelove. Dana yang dihasilkan bisa langsung dialokasikan ke dalam rekening dana darurat. Buatlah rekening khusus yang tidak tercampur dengan rekening utama.

Nah, sekarang udah paham kan, apa itu dana darurat? So, siapkan sekarang juga sedikit demi sedikit dari sekarang, ya!

0 Shares
28 comments
  1. Setuju banget mas achi. Kalo mau jalan2 atau buat acara aja harus nyadangin dana darurat apalagi hidup. Aku udh mempraktekkan ini sih mas. Tp mungkin banyak yg belum, so tips dari tulisan ini sangat berguna buat temen2 yang belum nyadangin dana darurat. Hidup jaga2!hehe

  2. Aseli, penting banget concern dengan dana darurat. Apalagi kondisi kebutuhan dana tersebut kan kerap kali tidak terduga. Terimakasih Mas Achi sharingnya.

  3. Betul dana darurat sangat penting. Aku sendiri pun selalu mencadangkan. Tips jual beli barang bekas oke juga mas achi, skrg udah ada aplikasi untuk para penjual barang” bekas yg masih bagus contohnya carousell jadi mempermudah banget deh. Makasih tips-tips nya mas achi

  4. Padahal dah berkali-kali dikasih tau Mas Achi tentang perencanaan keuangan dengan tablet ajaib kardis Aqua. Tapi aku masih aja borooss. Lalu kubaca cara mengumpulkan dana darurat dengan mencacatat pengeluaran. Baiklah akan kucoba

  5. Sejak awal karena perantau, aku dan suami memang siap dengan dana darurat ini. Maklum kalau ada apa-apa kan jauh dari sanak saudara sehingga mesti ditanggung sendiri. Belum lagi kalau ada kabar dadakan yang bersifat darurat dari kampung halaman.
    Makasih sudah diingatkan akan pentingnya dana darurat di artikel ini, Mas Achi

  6. Lagi kepikiran buat invest di emas. Tujuannya buat investasi jangka pendek dan dan dana darurat karena mudah dicairkan di kondisi darurat.

  7. Dana darurat emang penting banget, aku sendiri udah ngerasain ketika butuh banget, bisa aku pakai. Dan harus disiplin juga dalam mengelola dana darurat ini supaya bener-bener dipake untuk keadaan darurat.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

You May Also Like