Menjadi tua adalah takdir yang hampir semua manusia bakal mengalami. Namun, tetap sehat dan produktif di hari tua adalah pilihan yang bisa dipersiapkan siapa saja. Justru ketika masih muda, sebaiknya kita ‘berinvestasi’ untuk menghadapi usia senja. Investasi di sini bukan hanya uang atau harta saja, tetapi juga kesehatan. Menyiapkan kondisi fisik agar tetap prima dengan berolahraga, memilih serta memilah jenis makanan yang sehat, dan terus beraktivitas dengan berpikir, membuat kita nggak mudah pikun.
Apalagi kalau sampai terserang Parkinson. Amit-amit, deh! Jangan sampai lah, ya.
Siang tadi, Kamis, 7 November 2019, saya mengikuti seminar tentang Parkinson di RS Premier Jatinegara. Jujur, awalnya saya nggak tau apa itu Parkinson. Sering dengar, sih. Tapi penyakit seperti apa itu baru tau pas ikut seminar ini. Oya, materi seminar ini diisi langsung oleh dr. Sukono Djojoatmodjo, Sp. S. Beliau ini dokter spesialis saraf dari RS Premier Jatinegara.
Apa itu Parkinson?
Ini adalah penyakit degeneratif yang umumnya menyerang lansia di atas 60 tahun karena degenarasi/merosotnya sel saraf dan hilangnya sel-sel yang memproduksi dopamin di dalam otak. Tapi nggak menutup kemungkinan, anak muda bisa mengalami penyakit ini. Misalnya Muhammad Ali, petinju legendaris asal Amerika Serikat ini terserang Parkinson sejak umur 42 tahun.
Ngeri, kan? Meski begitu Muhammad Ali nggak mudah menyerah. Ia tetap aktif dan tidak membiarkan penyakit degeneratif itu menggerogoti tubuhnya. Usianya bisa mencapai angka 74. Kebayang dong, 32 tahun mengidap Parkinson. Salut, deh. Memang benar kata dokter Sukono, menjadi tua itu kepastian, dan hidup ini hanya masalah menunda kematian. Cara kita berikhtiar untuk tetap sehat harus terus diupayakan.
Lalu, apa saja gejala Parkinson itu?
Nah, ini yang harus diwaspadai. Dokter Sukono menyampaikan, setidaknya ada beberapa hal yang bisa dideteksi sebagai gejala awal Parkinson. Pertama, gangguan motorik. Gejala awal yang bisa diperhatikan adalah tubuh sering mengalami tremor/gemetar. Terutama bagian tangan dan kaki. Otot tubuh mudah kaku, terus gerakan tubuh mengalami perlambatan, sampai gampang jatuh karena hilangnya keseimbangan tubuh. Gejala lainnya adalah kesulitan menelan makanan dan kesulitan berkomunikasi atau bibir menjadi cadel.
Yang kedua, adalah gejala non-motorik seperti gangguan penghidu atau hilangnya sensitivitas indra penciuman. Gangguan tidur, sulit buang air besar, depresi, mudah mengantuk, halusinasi, tekanan darah rendah hingga gangguan jiwa.
Kalau udah gini, buruan deh, periksa ke dokter. Jangan menunda-nunda dan mengambil keputusan sendiri menentukan gejala dan jenis penyakitnya. Karena kita bukan dokter. Pengetahuan kita terbatas. Melakukan pemeriksaan dini adalah pilihan yang bijak dan paling tepat.
Kalau udah tau mengidap Parkinson, apa yang harus dilakukan?
Jawabannya ya berikhtiar dengan melakukan pengobatan. Pada prinsipnya, semua penyakit itu ada obatnya dan bisa diobati. Begitu juga dengan Parkinson. Pengobatan Parkinson bisa melalui oral dengan mengonsumsi obat-obatan. Obat infus yang dimasukkan ke dalam lambung hingga melakukan operasi Deep Brain Stimulation (DBS). Dengan penanganan yang cepat dan tepat, Parkinson bisa disembuhkan dan pengidapnya bisa kembali hidup normal seperti sebelumnya.
Di mana kita bisa melakukan pengobatan Parkinson?
Beberapa rumah sakit besar dan ternama di Jakarta, banyak kok yang bisa menangani penyakit Parkinson. Salah satunya adalah RS Premier Jatinegara. Di rumah sakit ini sudah ada dokter spesialis bedah saraf yang bisa menangani. Jadi, nggak perlu jauh-jauh ke luar negeri, ya. Salah satu kelebihan rumah sakit ini adalah pelayanannya yang cepat dan prima. Tim medisnya juga ramah-ramah dan kooperatif menangani pasien.
Selain dari segi pelayanan yang bagus, RS Premier Jatinegara tergolong bersih dan nyaman. Bahkan, ruangan VVIP-nya mirip kamar hotel atau apartemen. Lokasinya juga strategis di tengah kota dan gampang diakses dari mana saja. Saya yang baru pertama kali datang ke sini, nggak kesulitan mencari tau. Langsung sampai dan nggak kesasar.
Yang pasti, di RS Premier Jatinegara ini menerima layanan BPJS. Termasuk untuk pengobatan Parkinson. So, buat kalian yang barangkali memiliki keluarga atau kerabat pengidap Parkinson, bisa direkomendasikan langsung untuk berobat ke RS Premier Jatinegara. Dengan layanannya yang prima, insyaallah bisa segera sembuh. Amin.