Belakangan ini, kegiatan menggowes sepeda kembali menjadi tren. Semakin banyak orang berbondong-bondong untuk bersepeda di saat pandemi Covid-19. Mereka memenuhi ruas jalanan di ibu kota dan daerah di pinggiran ibu kota. Tren ini tidak hanya di ibu kota, tapi juga merebak ke berbagai kota besar di Indonesia.
Banyak alasan mengapa tren bersepeda kembali meningkat. Salah satunya adalah animo masyarakat yang ingin melakukan kegiatan olahraga untuk menjaga daya tahan tubuh atau imunitas di tengah pandemik. Selain itu, kegiatan menggowes sepeda juga ditujukan untuk menghindari mobilitas dan berdesak-desakan di dalam transportasi umum. Sebagian masyarakat juga menjadikan kegiatan bersepeda sebagai ajang wisata untuk mengusir kejenuhan.
Di ibu kota sendiri, fasilitas umum untuk bersepeda juga semakin baik. Beberapa ruas jalan di ibu kota sudah dikhususkan sebagai jalur hijau bagi para pesepeda. Bahkan, kegiatan CFD setiap akhir pekan juga diganti dengan ajang bersepeda. Sebagian lajur jalan protokol digunakan sebagai jalur pesepeda saat CFD ditiadakan. Kegiatan ini tentunya bisa menjadi alternatif untuk menghindari kerumunan di ruang publik.
Saran dr. Amira Anwar dan Coach Chaidir Akbar bagi Penggowes Pemula
Nah, belum lama ini saya mengikuti kegiatan webinar yang diselenggarakan oleh Prudential Indonesia. Webinar ini diisi oleh berbagai narsum di antaranya ada Bapak Luskito Hambali selaku Chief Customer & Marketing Officer Prudential Indonesia, Mas Chaidir Akbar sebagai Experienced cyclist, dan dr. Amira Anwar, Sp.–sebagai finisher PRURide Indonesia 2020 Virtual Ride Kategori Grand Fondo. Fyi, dr Amira ini adalah salah satu dokter spesialis paru yang juga punya hobi bersepeda.
Meski tergolong pemula, dr. Amira ternyata mampu lho, menyelesaikan tantangan Grand Fondo sepanjang 135 KM. Jarak ini setara Jakarta-Sukabumi lebih. Beliau juga nggak sungkan-sungkan berbagi tips untuk bersepeda saat pandemic seperti sekarang. Beberapa prosedur yang harus diterapkan saat bersepeda di antaranya adalah tetap menggunakan masker, menjaga jarak aman antar pesepeda, dan menghindari kerumunan.
Selain itu, beliau juga menyarankan agar kita memiliki waktu istirahat yang cukup dan tetap memerhatikan asupan makanan. Jika ingin melepas masker atau ingin bersepeda tanpa masker, carilah tempat yang sepi.
Dalam event webinar ini, Mas Chaidir Akbar juga memberikan tips bagi penggowes di saat pandemic. Satu hal yang saya catat dari tips yang diberikan Mas Chaidir adalah jangan gonta-ganti komunitas bersepeda. Catatan lain yang tidak kalah penting saat bersepeda adalah mengenali kemampuan diri. Jangan terlalu ngoyo dan memaksakan diri jika memang kondisi badan tidak mampu. Memperbanyak minum dan istirahat juga wajib diperhatikan. Jangan sampai ingin sehat malah jadi sakit.
Bincang-bincang seru ini memberikan banyak insight baru, khususnya bagi penggowes pemula seperti saya.
PRURide Indonesia 2020 Virtual Ride, Ajang Bersepeda yang Aman di Saat Pandemik
Sebagai salah satu solusi untuk menggelar kompetisi bersepeda di saat pandemic, Prudential Indonesia sukses menyelenggarakan PRURide Indonesia 2020 Virtual Ride. Ajang kompetisi bersepeda ini digelar secara virtual. Selain aman dan menyehatkan, PRURide Indonesia 2020 Virtual Ride turut membantu memberantas mata rantai penyebaran virus Covid19.
Dalam bincang-bincang melalui webinar, Pak Luskito Hambali selaku Chief Customer & Marketing Officer Prudential Indonesia menyampaikan, virtual ride ini selain menjadi solusi gaya hidup sehat juga menjadi ajang untuk berdonasi bagi tenaga medis di seluruh Indonesia. Caranya: setiap peserta yang telah menyelesaikan riding-nya, hasilnya akan dikonversi ke dalam donasi. Setiap kilometer akan dikalikan dengan seribu rupiah.
Total donasi yang berhasil dikumpulkan selama empat hari penyelenggaraan mencapai 256juta rupiah. Jumlah donasi ini oleh Prudential Indonesia dibulatkan menjadi 300juta rupiah. Donasi akan diberikan dalam bentuk paket baju APD. Dr. Amira menyarankan agar donasi yang berhasil dikumpulkan untuk didistribusikan bagi tenaga medis di Indonesia Timur. Hal ini disebabkan masih banyaknya nakes di Indonesia Timur yang menggunakan baju APD dari bahan seadanya seperti jas hujan dan galon air untuk face shield.
Sedikit mengingat penyelenggaraan PRURide Indonesia, tahun lalu ajang ini diselenggarakan di Yogyakarta dengan melibatkan tiga ribu peserta dari berbagai daerah. Kesuksesan ajang ini menjadi tolok ukur bagi Prudential Indonesia untuk mengulangnya di tahun 2020. Wabah Covid19 tidak menjadi halangan karena ajang ini bisa diselenggarakan secara virtual.
Untuk tahun 2020 sendiri ajang PRURide Indonesia diselenggarakan pada tanggal 20-23 Agustus yang lalu dengan melibatkan sekitar tiga ribu peserta dengan range usia antara 16 tahun hingga 70 tahun. Setiap peserta bisa mengakses ajang ini melalui aplikasi virtual yang sudah disiapkan dan bebas menyelesaikan riding-nya dengan cara masing-masing. Oh, ya, peserta akan mendapatkan medali unik bernama MedaLink.
Saya berharap, keseruan PRURide Indonesia bisa digelar kembali secara normal di tahun 2021. Saat wabah Covid19 sudah berakhir. Amin.
14 comments
Aku salut sama dokter Almira, bisa menyelesaikan 135KM , aku mah mundur alon alon…gak kuat banget ngengkol… kalopun bersepeda paling cari yang dibawah 50km , heheh efek dah tua ni
Bersepeda sampai ratusan km keren banget ya.
Kugasanggup hehehe…
Btw sekarang bersepeda memang lagi ngetren ya. Kalau disertai dengan ilmunya emang jadi lebih maksimal. Bukan asal goes
wow jumlahnya sampai tiga ribu peserta dan terkumpul 256juta? keantusiasannya luar biasa ya kak pesertanya, bs mengikuti kegiatan virtual ride sekaligus turut berdonasi. senang sekali melihat atmosfirnya yg turut membantu gini :0
Hebat dokter Almira bisa menyelesaikan 135 kilometer, aku sendiri belum pernah bersepeda sejauh itu, jadi tertantang.
Yang ini .. jangan gonta-ganti komunitas bersepeda penting juga ya ternyata.
btw acaranya PRU ini keren, kreatif dan cocok memang di saat pandemi begini.
ini pru ridenya jadinya virtual ride kan yaa karenamasih pandemi, good job deh asuransi kesayangan gue nih, the best always lah
Wah, tau ada acara gini gue mau ikutan sih secara gue lagi hobi sepedaan nih, keren deh PRU Ride
Setuju banget soal mengenali kemampuan diri saat bersepeda, jangan ngoyo ngejar kawan yang sudah jauh di depan sana, jika memang tubuh tak sanggup melakoninya. Bahaya.
Bersepeda tuh memang kegiatan yang menyenangkan sekali. Sehatnya dapat, bersenang-senangnya juga dapat. Eh, baru tahu loh bahwa disarankan untuk tidak berganti-ganti komunitas. Mungkin ini terkait dengan seberapa banyak kita berinteraksi dengan orang-orang, ya? Dibiarkan mengerucut di orang-orang yang sama untuk mempersempit faktor resiko. Gitu bukan, sih?
Nge-gowes perlu memperhatikan kondisi tubuh itu bener memang mas, pasalnya kan kalau lagi kurang sehat badan yang ada nggak hanya bikin cemas orang lain, tapi juga berbahaya untuk diri sendiri
Wah sebetulnya aku pengen banget bisa aktif ngegowes nih cuman belum disempatkan aja sampai saat ini ..sepeda2 di rumah harus pada diservis dulu nih..
Wah, keren sekali,.PRURide. dari bersepeda bisa dapat kumpulan dana 256 juta.
Memang harus ke Indonesia bagian timur, terutama yang belum maju. Karena kita sama-sama Indonesia
Keren banget nie acaranya temu komunitas pecinta sepeda plus donasi untuk yang membutuhkan
PruRide emng keren sih. selain bermanfaat bagi tubuh dgn berolah raga, programnya juga bermanfaat bagi yg membutuhkan.