“Le, Bulik Eno meninggal dunia tadi sore di rumah sakit, kankernya sudah tidak bisa disembuhkan. Karena kondisi saat ini sedang pandemi, ya, sudah kamu sekeluarga tidak usah pulang dulu. Didoakan saja. Kamu sekeluarga jaga kesehatan ya, Le … “
Demikian pesan dari salah satu bulik saya di kampung halaman. Sambungan telepon yang saya terima malam itu, membuat kami sekeluarga shock. Bagaimana tidak? Salah satu bulik yang saya kenal selama ini tidak memiliki masalah kesehatan yang berarti, tiba-tiba dikabarkan meninggal dunia karena breast cancer stadium empat yang sudah tidak dibisa ditolong.
Saya tidak menyangka. Kejadiannya begitu cepat, hanya dalam hitungan bulan. Kami sekeluarga di Jakarta bahkan tidak mengetahui kalau bulik saya mengidap breast cancer. Pada akhirnya, kami sekeluarga hanya bisa mendoakan dari jauh karena tidak bisa mudik di awal-awal pandemi.
Memang, tahun 2020 menjadi tahun-tahun terberat bagi banyak orang, termasuk saya. Selain kehilangan orang-orang terdekat karena wabah Covid-19, saya juga kehilangan keluarga karena penyakit kanker yang sebenarnya bisa dicegah sejak dini. Boleh dibilang penyakit kanker ini masih menjadi ‘pembunuh’ nomor tiga setelah jantung dan ginjal.
Apa yang bisa dipelajari dari kejadian tersebut?
Penyakit kanker bisa dicegah dengan banyak cara. Dengan banyak membaca, kita bisa tau sumber dan penyebabnya, yakni zat karsinogen. Zat karsinogenik adalah zat yang dapat menyebabkan pertumbuhan sel kanker. Zat penyebab kanker ini ada banyak, dan kita mungkin sering terpapar oleh zat-zat tersebut tanpa kita sadari. Salah satunya adalah makanan.
Saya sendiri mulai hati-hati dengan menjaga pola makan. Saya sangat menghindari makanan yang bakar atau dimasak hingga gosong, makanan-makanan awetan yang diasapi, tidak minum minuman beralkohol, tidak merokok dan menghindari asap rokok, serta mengurangi konsumsi makanan berlemak. Semua bisa berpotensi menjadi karsinogen atau pemicu kanker. Cara-cara ini boleh dibilang sangat alami dan sederhana.
Selain dengan menjaga pola makan sehat, saya juga rutin mengonsumsi vitamin A, C, dan E agar daya tahan tubuh tetap prima. Vitamin A, C, dan E ini juga sangat baik untuk mencegah risiko kanker. Bisa juga ditambah dengan konsumsi makanan-makanan yang banyak mengandung antioksidan dan kaya serat.
Menjaga konsumsi makanan sudah, selebihnya saya hanya rutin berolahraga. Meski tidak bisa setiap hari melakukannya, saya memaksakan diri setidaknya seminggu satu atau dua kali menggerakkan badan. Bukan olahraga yang berat-berat, yang penting badan tetap fit dan bugar. Olaharga ringan seperti jogging, sit up, push up, atau angkat barbel bisa dilakukan sendiri dari rumah tanpa harus pergi ke klub kebugaran saat pandemi.
Mudah?
Tentu, semua orang bisa melakukannya, tergantung seberapa besar niatnya untuk menjaga tubuh agar tetap sehat dan tidak mudah terkena penyakit.
Lantas, bagaimana dengan proteksi finansial jika ada kondisi buruk terjadi?
Pentingnya memiliki asuransi untuk menjaga hal-hal yang tidak diinginkan
Saya sendiri menjadi lebih berhati-hati dengan penyakit ganas yang satu ini. Takut sekaligus waspada dengan menyiapkan beragam perlindungan. Saya tidak pernah berharap untuk sakit, tapi, menyiapkan perlindungan menjadi salah satu bentuk ikhtiar. Saya juga yakin bahwa lahir, hidup, mati itu ada di tangan Tuhan. Tugas saya hanya berikhtiar dengan menjaga pola hidup sehat dan mengantisipasi sebelum hal-hal yang tidak diinginkan terjadi.
Mengapa harus punya asuransi atau proteksi mudah beneran yang bisa diandalkan?
Selain karena tidak semua hal dalam hidup bisa diprediksi, mempunyai asuransi mudah beneran yang bisa diandalkan, bisa menjadi pertahanan pertama bagi kita, agar tidak terjebak dalam utang yang sebenarnya bisa diantisipasi. Asuransi juga berfungsi untuk melindungi aset yang kita miliki dari kondisi panic selling atau jual pada saat kita butuh uang mendesak. Karena kalau itu terjadi, bisa merugikan kita.
Dalam perencanaan keuangan memiliki asuransi atau proteksi hukumnya wajib. Fardhu ain. Tidak bisa ditawar lagi. Asuransi ini yang akan melindungi kita dari panic selling atau menjual aset dengan harga murah saat kondisi darurat alias saat BU (Butuh Uang).
Manfaat memiliki asuransi atau proteksi kanker
Seperti yang sudah saya jelaskan di awal, penyakit kanker masih menjadi momok bagi semua orang. Dari data yang saya peroleh dari International Agency for Research on Cancer (IARC) 2018, jumlah penderita kanker yang meninggal dunia mencapai hampir sepuluh juta orang.
Di Indonesia sendiri berdasarkan data dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) 2019 disebutkan angka pengidap penyakit kanker tertinggi terjadi pada laki laki adalah kanker paru yakni sebesar 19,4 per 100.000 penduduk dengan rata-rata kematian 10,9 per 100.000 penduduk.
Jumlah ini diikuti dengan angka pengidap kanker hati sebesar 12,4 per 100.000 penduduk dengan rata-rata kematian 7,6 per 100.000 penduduk. Sedangkan untuk perempuan yang tertinggi adalah kanker payudara yakni sebesar 42,1 per 100.000 penduduk dengan rata-rata kematian 17 per 100.000 penduduk. Kemudian diikuti kanker leher rahim sebesar 23,4 per 100.000 penduduk dengan rata-rata kematian 13,9 per 100.000 penduduk.
Dengan data yang sedemikian besarnya, tentu kita harus lebih berhati-hati dalam mengantisipasinya. Pada prinsipnya, semua bisa dicegah dan dilindungi dengan memiliki asuransi kanker atau cancer protection. Dengan memiliki cancer protection, siapa pun yang menderita kanker bisa fokus dengan pengobatannya dan tidak perlu khawatir dengan biaya-biaya tak terduga.
Sementara, bagi keluarga lainnya bisa fokus untuk mencari nafkah dan membesarkan putra-putrinya jika yang tertanggung adalah kepala keluarga atau anggota keluarga utama, sehingga keluarga tetap sejahtera secara finansial.
Salah satu asuransi mudah beneran yang bisa diandalkan dalam kondisi kritis saat keluarga mengidap kanker adalah asuransi FWD Cancer Protection. FWD Cancer Protection sendiri adalah produk asuransi yang memberikan perlindungan atas risiko penyakit kanker hingga tertanggung berusia 70 tahun dari FWD Insurance.
Apa saja kelebihannya?
FWD Cancer Protection ini memiliki empat kemudahan. Yang pertama adalah kemudahan dalam ketentuan pembelian. Sekadar informasi, FWD Cancer Protection akan mengembalikan seratus persen Uang Pertanggungan (UP) jika didiagnosis kanker di tahap awal walaupun sudah memiliki perlindungan lainnya.
Kemudahan yang kedua adalah kemudahan dalam membeli. Caranya gampang banget! Cukup dengan empat langkah, pembelian melalui proses online di mana saja cukup dengan menjawab tiga pertanyaan kesehatan. Info lengkap tentang cara pembelian silakan cek di asuransi kanker online.
Selanjutnya adalah kemudahan dalam membayar. Buat yang belum tau, asuransi FWD Cancer Protection memiliki premi mulai dari Rp10.000 per bulan (sesuai dengan syarat dan ketentuan). Sebagai nasabah kita bebas pilih Uang Pertanggungan sesuai dengan kebutuhan.
Yang terakhir adalah mudah klaimnya. Proses pengajuan klaim FWD Cancer Protection mudah dan cepat. Kemudahan ini bisa diperoleh selama dokumen yang diajukan sudah lengkap.
Jadi, dengan memiliki FWD Cancer Protection dari FWD Insurance, kita tidak berharap untuk sakit. Jika hal yang tidak kita inginkan terjadi, setidaknya kita sudah memiliki proteksi yang maksimal. Kita tentu saja berserah kepada Tuhan dengan kondisi apa yang akan terjadi. Tapi, sekali lagi memiliki proteksi merupakan bagian dari ikhtiar untuk menjaga kesehatan yang sudah diberikanNya. Selama masih diberi kesehatan, mari lindungi keluarga kita dengan lebih maksimal.