Obat Invermectin Bisa Sembuhkan Covid19, Cari Tau Fakta atau Hoaks?

0 Shares
0
0
0

Sudah tau apa itu obat invermectin?

***

Meningkatnya kasus Covid19 turut meningkat rasa cemas dan takut di kalangan masyarakat. Rasa takut tersebut membuat masyarakat mudah menelan mentah-mentah segala informasi yang berkaitan dengan Covid19. Salah satunya adalah tentang obat yang dapat mencegah dan menyembuhkan Covid19.

Informasi yang beredar luas di masyarakat adalah obat invermectin yang memiliki khasiat untuk mengobati Covid19. Tentu saja dengan adanya kabar ini, banyak orang yang akhirnya mencari bahkan mengonsumsi obat tersebut agar terhindar dari Covid19. Padahal, setelah kabar tersebut beredar, terkuaklah beberapa fakta yang mencegangkan tentang obat tersebut, cek yuk faktanya di bawah ini:

Fakta tentang Obat Invermectin

Baca juga:

Bentengi Keluarga Dari Obat Ilegal

Diindikasikan Sebagai Obat Cacing

Di Indonesia, invermectin bukanlah jenis obat baru dan asing. Obat ini telah tercatat sebagai obat untuk mengobati sakit akibat cacingan. Bahkan, di negara maju semacam AS invermectin kerap digunakan untuk mengobati parasit pada hewan.

FDA pun pun telah menerima banyak laporan tentang pasien yang akhirnya membutuhkan pertolongan medis setelah melakukan pengobatan mandiri dengan obat tersebut. Memang setelah kabar obat invermectin dapat mengobati Covid19 banyak yang tergiur untuk mengonsumsi obat tersebut.

Tergolong Obat Keras

Cek fakta atau hoaks

Penting untuk diketahui bahwa obat invermectin tergolong sebagai obat keras, artinya obat tersebut hanya bisa digunakan dengan resep dokter. Penggunaan tanpa resep jelas dalam jangka panjang bisa menyebabkan efek samping.

Begitu pula yang terjadi di masyarakat kini, kecemasan dan rasa takut berlebihan membuat kehilangan nalar sehingga tanpa mengecek kebenarannya langsung menerima informasi dan berlomba mendapatkan obat tersebut.
Padahal hingga berita tersebut beredar, berbagai otoritas kesehatan telah menyatakan invermectin belum terbukti dalam mengobati atau mencegah Covid19. Memang telah terdapat riset yang menggambarkan efek obat tersebut terhadap Covid19. Namun, jenis penelitian yang dilakukan hanya tahap awal dan pengembangan obat semata, hingga dibutuhkan penelitian lagi yang lebih serius.

Efek Samping

Fakta tentang obat ini yang harus diketahui adalah terkait dengan efek samping yang ditimbulkan. Adapun efek samping yang sering terjadi adalah nyeri otot, ruam kulit, demam, pusing, sembelit, diare dan mengantuk.
Berhubung tergolong jenis obat keras, wajar apabila invermectin memiliki efek samping yang juga berbahaya apabila dikonsumsi berlebihan. Apalagi tanpa adanya resep dan rekomendasi dari dokter terpercaya.

Belum Cukup Data Akurat untuk Pembuktian

Dilansir dari berbagai situs resmi kesehatan, belum terdapat data akurat sebagai rekomendasi yang menyatakan bahwa obat ini aman untuk mengobati covi-19. Masih dibutuhkan uji klinis yang kuat dan dirancang dengan baik sebagai panduan berbasis bukti yang lebih spesifik tentang peran obat ini dalam pengobatan Covid19.

WHO tidak Pernah Merekomendasikan

Sebagai badan kesehatan dunia, WHO bahkan tidak merekomendasikan karena belum terdapat bukti penelitian akurat tentang penggunaan invermectin dalam pengobatan Covid19. Fakta sementara yang terkuak, obat tersebut hanya digunakan sebagai uji klinis semata.

Fakta Potensi Obat Invermectin untuk Covid19

Dalam penelitian terbaru yang dilaksanakan oleh tim dari Monash University dan University of Melbourne, menyatakan bahwa obat ini berpotensi membunuh virus corona. Obat ini diklaim berhasil mengurangi angka perkembangan virus sebanyak 99,8 persen.

Kandungan obat ini bekerja dengan cara menghambat laju protein yang mengangkut virus corona ke dalam inti tubuh manusia. Hal ini mampu mencegah penambahan virus sehingga dapat menghindari infeksi. Namun, penelitian tersebut baru dilakukan pada sel-sel yang terdapat di laboratorium dan belum ada uji coba obat tersebut pada tubuh manusia.

Jadi, pada intinya informasi yang menyatakan bahwa obat invermectin dapat menyembuhkan Covid19 masih hoaks karena belum ada uji klinis lebih lanjut terhadap tubuh manusia. Sebagai manusia yang cerdas tentu wajib untuk melakukan croscek terhadap kebenaran tersebut, apakah telah teruji atau belum karena menyangkut kelangsungan hidup.

Bagaimana Caranya Kita Tau Berita Fakta atau Hoaks?

Beberapa waktu lalu, saya mengikuti webinar dari Tempo tentang meningkatnya berita hoaks di internet. Workshop literasi digital ini membuat saya lebih waspada dalam menerima segala informasi. Nggak mau asal terima dan percaya gitu aja.

Dalam workshop ini kita diajarkan bagaimana memverifikasi berita yang beredar di ranah digital. Berikut ini langkah-langkah dalam melakukan verifikasi informasi dari berbagai situs atau website:

• Lakukan pengecekan alamat situs atau website
• Lakukan verifikasi perusahaan melalui dewan pers
• Cek data visual yang ditampilkan
• Harus lebih waspada jika situs atau website menampilkan iklan yang terlalu banyak
• Kita bisa membandingkan informasi yang ditampilkan dengan pakem-pakem media mainstream
• Waspada dengan judul-judul yang sensasional dan mengandung unsur clickbait
• Lakukan pengecekan atau reverse image search pada foto utama
• Cek about us

Selain itu, kita bisa melakukan verifikasi gambar atau video yang ditampilkan jika sumbernya kurang jelas dan meragukan melalui:

• Reverse image dari Google
• Reverse image dari Yandex
• Reverse image dari Tineye
• Tools alternative lain yang bisa digunakan adalah bing.com milik Microsoft atau Baidu
• Bisa juga melakukan verifikasi video melalui editing dan toolsnya lewat InVID

Lewat workshop digital yang diselenggarakan Tempo ini, saya diingatkan kembali untuk selalu melakukan saring sebelum sharing sebelum membagikan sebuah informasi yang belum pasti kebenarannya.

Mengecek kebenaran sebuah informasi atau berita itu sebenarnya sangat mudah. Screening awal terhadap sebuah informasi bisa dilakukan dengan logika dan nalar. Jangan sampai kita mudah terpengaruh untuk menyebarkan sebuah informasi yang belum pasti kebenarannya. Seperti informasi obat invermectin tadi misalnya.

Gimana? Mudah, kan?

0 Shares
25 comments
  1. Nah lagi rame ni obat cacing yang disebut buat covid, so far belum kan y baru sebatas penelitian klo ada dampak penggunaan obat terhadap virus covid di Monash Univ itu y n blm ada uji klinis lebih lanjut

  2. Waduh, mengerikan banget hoax kesehatan ini ya Kak.
    Padahal tergolong jenis obat keras, invermectin memiliki efek samping yang juga berbahaya apabila dikonsumsi berlebihan.

    Apalagi tanpa adanya resep dan rekomendasi dari dokter terpercaya.
    Semoga kita bisa lebih jeli lagi membedakan fakta vs hoax ya

  3. Benar sekali penetrasi internet yang tinggi di Indonesia sayangnya enggak diimbangi kemampuan bersikap kritis akan informasi di internet. contohnya seperti obat Invermectin yang kabarnya bisa sembuhkan Covid ini. Memang mesti kita cek fakta dulu sebelum yakin akan kebenarannya

  4. Wah ngeri juga yaa kalau sampai mengonsumsi obat yang awalnya dikira dapat menyembuhkan justru malah berdampak buruk pada tubuh, tujuan nya ingin sehat malah nambah penyakit gara-gara mendapatkan infomasi yang salah.

    Lagi lagi kita memang kudu dan wajib membaca informasi dengan teliti dan konfirmasi kebenarannya, ayoo jangan malas membaca! semoga kita termasuk orang-orang gak tidak mudah mengonsumsi hoax yaaa.

  5. Wah, ternyata kita mesti sangat berhati2 dengan adanya berita2 yang beredar di masyarakat tentang obat Invermectin ini ya. Belum tentu benar obat tersebut terbukti bisa menyembuhkan covid-19. Penasaran kepengen cek2 info lainnya juga. Ternyata foto/ gambar pun bisa kita cek ya. TFS.

  6. Baru tahu saya kalau Invermectin adalah obat keras, beberapa kali lihat status teman yang menginformasikan bahwa ada obat anti parasit yang bisa menjadi obat covid19.

    Dan memang sudah saatnya kita lebih bisa meluangkan waktu untuk mengecek kebenaran sebuah kabar ataupun berita.

  7. Hoax kesehatan ini memang meresahkan banget lho
    Nyawa taruhannya. Gak ngerti aku kenapa orang kok tega banget nyebarin yang kayak giniaa ya, sedihnya lagi banyak yang percaya pula
    Memang benar kita harus aktif mencari tahu kebenaran sebuah informasi agar tak sampai terkena dampak dari berita yang menyesatkan.
    Terimakasih sharingnya kak. Bermanfaat sekali

  8. Iya sekarang banyak hoax ya apalagi yang kesehatan menyebar di WAG ibuku kadang coba-coba resep nggak jelas dari WAG kan bahaya jika sumbernya meragukan dan nggak valid

  9. Senang ikutan seperti ini jadi tahu mana fakta mana HOAX
    Bahkan saya bisa semangat ngomong ke orang yang ngasih info HOAX karena bisa kupatahkan segera info ga benar itu

  10. Jangan sampai deh termakan hoaks ya Chi, apalagi seputar kesehatan yang bisa membahayakan kondisi badan. Tergolong obat keras loh invermectin, jadi mesti hati-hati. Nyeri otot dan diare itu ga sepele, bisa berakibat fatal. Thx ya klarifikasinya, bermanfaat banget.

  11. Hoaks kesehatan berterbaran di media sosial. Sebagai pengguna medsos harus smart dan tidak gegabah, cek fakta kebenarannya. Thanks atas informasinya.

  12. HIks, makin marak hoax kesehatan sekarang tuh, terutama yang lagi rame obat invermectin ini. Dan bodohnya warga +62 mengikutin pula yang kebanyakan berdampak fatal, apalagi tanpa resep dokter.
    Semoga saja kita makin bijak, agar bisa mengecek berita2 yang mask kebenarannya.

  13. anehnya dari isu bisa meengobati Covid-19, sekarang Invermectin bergeser jadi terapi Covid-19

    terapi menurut KBBI kan pengobatan juga

    sedih banget jika sekelas menteri juga termakan hoaks dan enggan mencabut pernyataan hiaksnya

  14. Sekarang jadi lebih mudah yah mas untuk cek berita / informasi itu hoaks atau fakta. Semoga informasi ini banyak dibaca oleh masyarakat luas. Sehingga tidak ada lagi korban-korban penelan berita / informasi yang salah ( hoaks ). Terima kasih mas informasi lengkap nya 😉

  15. Buaaanyak banget ya kalo isu , hoaks tentang masalah kesehatan ini. apalgi kalo sudah masuk ke grup keluarga. Duh heboh pastinya gara-gara berita hoaks . Terkadang sebagai salah seorang yang lebih paham kita harus menjelaskan ke keluarga kalo harus lebih bijak dalam menerima berita, apalagi tentang kesehatan.

  16. Nah harus banyak baca jurnal ilmiah ya ..tapi sepertinya sudah pada proses diijinkan ya sekarang hanya saja harus sepengetahuan dokter gitu

  17. wah iya ya mas
    banyak banget beredar berita hoaks seputar COVID 19 ini, termasuk tentang obat ini
    memang kita harus punya kemampuan cek fakta ya mas, biar nggak gampang terjebak hoaks

  18. Kemarin pas bu susi nyebutin kalau dia coba kasih ivermectin ke pegawainya aku malah jadi deg degan jg. Bu susi kan org besar. Takutnya malah makin banyak yg niru.. Semoga segera ada riset yg lebih memuaskan ya ttg ivermectin ini

  19. Kudu bener-bener teliti deh ya kalau udah baca informasi tentang kesehatan. Karena hoaks tentang kesehatan banyak juga yang beredar ya

    1. Saat ini kita harus lebih cermat dan cerdas dalam menerima berita ya, jangan mudah percaya,parahnya kalau berita-berita hoaks seperti ini sampai ke orang-orang yang mudah percaya, bisa gawat. Efek samping dari Invermectin juga lumayan serem ya , orang-orang yang percaya obat ini bisa menyembuhkan covid pasti ga perduli lagi dengan efek sampingnya karena sudah termakan info hoaks.

  20. Temenku yang kena covid ada yang konsumsi obat ini, wah, ternyata hoax ya kalau obat ini bisa menyembuhkan covid.

    Baru-baru ini liat di tiktok juga ada dokter yang bilang kalau obat ini bisa mempengaruhi irama jantung. Yang kalau penggunaannya sembarangan bisa menyebabkan kematian. Ngeri banget!

    Info kayak gini memang harus disebarluaskan agar masyarakat lebih waspada & gak mudah termakan hoax. Thanks Mas Achi.

  21. Aku jadi tahu sekarang bahwa cara mengecek kebenaran suaru berita dari cek fakta tempo ya Mas. Dan ini PR kita bersama untuk membagikannya ya Mas. Biar orang-orang tahu bahwa jangan sampai kemakan berita hoaks.

  22. Invermectin. Wah baru tau jenus obat ini dn ternyatq viral*kemana aja. Memang harus bentengu diri sih biar ga mudah kenae hoaks :’?

  23. aku baru tau lho soal invermectin ini bisa jadi obat covid yang ternyata informasi ini gak benar ya. agak bias dan sulit memang menyaring informasi dimasa pandemi begini karena semua orang panik dan menyerap informasi apapun yang dirasa bisa membantu memproteksi diri atau menyembuhkan. termasuk soal vaksin. screening informasi menjadi hal yag wajib dilakukan sebelum diyakini, dipahami dan di share

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

You May Also Like