Tahukah Kamu? Ada Proyek Strategis Nasional Senilai Rp 158,8 Triliun Selama Pandemi

0 Shares
0
0
0

Hampir dua tahun pandemi Covid19 melanda dunia termasuk Indonesia. Belakangan ini malah varian baru, Omicron, baru saja diumumkan sudah masuk ke Indonesia. Tapi, tenang. Kali ini saya lagi nggak mau bahas tentang pandemi. Sebaliknya, saya mau sedikit sharing info tentang proyek strategis nasional (PSN) apa saja yang tengah dan sudah digarap oleh Pemerintah Indonesia selama pandemi.

Jadi, tempo hari Rabu (15/12) saya kebetulan ikut media gathering yang diselenggarakan oleh Komite Percepatan Penyediaan Infrastruktur Prioritas (KPPIP) di sekitar Kuningan, Jakarta. Yah, itung-itung untuk menambah insight tentang pembangunan di Indonesia. Aseeek!

Baca juga: NGGAK PERLU RAGU UNTUK BERKONTRIBUSI TERHADAP PERUBAHAN IKLIM BUMI

Sekadar info aja nih, ternyata selama ini KPPIP telah berhasil menyelesaikan 124 Proyek Strategis Nasional (PSN), dengan nilai investasi Rp 626,1 triliun sejak ditetapkan pertama kali oleh pemerintah pada 2016.

Proyek-proyek ini terus dijalankan meski ada pandemi. Bahkan, selama pandemi Covid-19, yakni Januari 2020 – November 2021, sudah ada 32 PSN yang berhasil diselesaikan dengan nilai Rp 158,8 triliun. Nggak sampai situ aja lho. Terhitung hingga akhir 2021, diperkirakan ada tambahan 8 proyek senilai Rp 94,3 triliun yang berhasil diselesaikan selama 2020-2021. Jika semuanya ditotal, ada 40 PSN senilai Rp 253,1 triliun.

Itu saja?

Nggak dong, berdasarkan Permenko No. 7 Tahun 2021, terdapat 208 Proyek dan 10 Program PSN dengan nilai investasi sekitar Rp 5.698,5 triliun.

Manfaat PSN untuk Masyarakat Indonesia

Diskusi PSN untuk masyarakat

Well, di tengah pandemi yang belum tau kapan kelarnya, keberadaan proyek-proyek tersebut tentu saja membantu percepatan pertumbuhan ekonomi kita. Kok bisa? Ya, bisa donk! Dengan adanya PSN yang sudah dicanangkan sejak 2016 ini mempunyai dampak langsung terhadap penyerapan investasi dan tenaga kerja.

Terlebih, saat pandemi terjadi banyak masyarakat Indonesia yang kehilangan pekerjaan. Jumlah pengangguran akibat pandemi ini nggak sedikit lho. Tentunya dengan adanya proyek-proyek berskala besar mampu mengurangi pengangguran dan menyerap tenaga kerja.

Dari paparan yang disampaikan KPPIP beberapa waktu lalu, mayoritas proyek-proyek berskala besar yang pembangunannya dimulai pada tahun 2016 saat ini sudah beroperasi secara penuh. Proyek-proyek ini mampu menyerap tenaga kerja baru sebanyak 11 juta orang. Baik tenaga kerja langsung maupun tidak langsung.

Ya, kalau dipikir-pikir penyelesaian PSN sebagai agenda strategis dan prioritas ini, tentu saja membantu mempercepat pemulihan ekonomi akibat Pandemi Covid – 19. Berdasarkan informasi yang disampaikan KPPIP, PSN sendiri merupakan proyek infrastruktur yang ditargetkan mampu meningkatkan ekonomi, pemerataan pembangunan, kesejahteraan masyarakat, dan pembangunan di daerah. Alhamdulillah kalau begitu. Tentu saja niat baik dari pemerintah untuk memenuhi kebutuhan dasar dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat harus kita apresiasi.

Ini Rincian Proyek Strategis Nasional (PSN) yang Sudah Selesai

PSN punya dampak positif untuk masyarakat

Pengen tau nggak apa saja rincian PSN yang sudah diselesaikan pemerintah selama ini? Kalau pengin tau, ayo baca terus biar insight kita bertambah. Jika kita baca dengan cermat dari atas, secara keseluruhan ada 32 PSN yang sudah diselesaikan dengan baik.

Dari total 32 PSN tersebut, ada 12 PSN yang sudah diselesaikan selama 2020 senila Rp 123,1 triliun. Sementara itu ada  20 PSN selama Januari – November 2021 dengan nilai Rp 35,7 triliun. Jika ditotal hingga akhir Desember 2021, KPPIP memperkirakan bakal ada tambahan 8 proyek lagi yang akan diselesaikan dengan segera.  Nilainya sebesar Rp 94,3 triliun

Secara keseluruhan total PSN yang akan selesai dikerjakan menjadi 28 dengan total nilai mencapai Rp 130 triliun sepanjang 2021. Untuk tahun 2022, KPPIP memeperkirakan akan ada 29 PSN bisa selesai.

Secara nasional, PSN terbesar berada di Pulau Jawa dengan total nilai mencapai 1.969,8 triliun atau 34,57% dari total nilai PSN. Selebihnya berada di Sumatra Rp 778,4 triliun  (13,66%), Maluku dan Papua Rp 566,6 triliun  (9,94%), Kalimantan Rp 505,8 triliun (8,87%), Sulawesi Rp 276,9 triliun (4,85%), Bali dan Nusa Tenggara Rp 58,6 triliun (1,03%), dan sisanya program dan proyek skala nasional Rp 1.542,4 triliun atau 27,06% dari keseluruh PSN.

PSN Memberikan Dampak Positif terhadap Kebutuhan Primer Masyarakat

Dari pemaparan yang disampaikan KPPIP beberapa waktu lalu, saya jadi tau banyak hal. Salah satunya adalah dampak positif PSN untuk kebutuhan primer masyarakat. Kalau dihitung dari 2016 hingga November 2021, semua proyek pengembangan infrastruktur di berbagai sektor telah memberikan dampak yang signifikan.

Misalnya saja nih, ada 3 proyek Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) yang sudah selesai.  Tentu saja proyek ini akan menambah layanan pengadaan air bersih dan sanitasi kepada lebih dari 2 juta orang.  Fantastis, ya!

Nilai proyek PSN yang cukup besar juga disalurkan ke masyarakat untuk pengadaan bendungan.  Setidaknya ada 22 bendungan PSN yang sudah dibangun. Bendungan baru ini menambah persediaan air baku sebesar 1,56 Miliar m3, mengurangi potensi banjir sebesar 4.306,72 m3 /detik, meningkatkan pasokan air baku sebesar 10.990 lt/detik, mengairi sawah seluas 206.000 hektar, dan memproduksi 123 MW listrik. Proyek irigasi juga sudah dibangun untuk menambah pasokan air untuk mengairi sawah seluas 865.4 hektar.

PSN Diatur oleh Perpres

Butuh sinergi antar sektor untuk akselerasi PSN

Untuk mendorong percepatan penyelesaian PSN, pemerintah juga sudah mengeluarkan regulasi. Salah satunya adalah Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 32 Tahun 2020 tentang Hak Pengelolaan Terbatas. Selain itu, terdapat Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 42 Tahun 2021 tentang Kemudahan Proyek Strategis Nasional  yang mengatur percepatan proses perencanaan hingga pengoperasian proyek PSN.

Tidak hanya sampai di sini, pemerintah juga berkomitmen untuk mendorong dan meningkatkan upaya pembiayaan proyek melalui creative financing untuk Proyek Strategis Nasional dalam rangka mengurangi beban APBN untuk memenuhi kebutuhan infrastruktur.

Salah satunya melalui skema alternatif pembiayaan infrastruktur  melalui Land Value Capture (LVC). LVC ini diinisiasi untuk memenuhi kebutuhan investasi infrastruktur Indonesia yang meningkat secara signifikan pada periode tahun 2020-2024.

Memang tidak mudah untuk membangun semuanya dan selesai dalam sekejap. Semuanya membutuhkan sinergi dan kolaborasi antarsektor. Terutama dari seluruh stake holder.  Semua ini semata-mata untuk mendorong percepatan penyelesaian PSN agar bisa dinikmati seluruh masyarakat.

Yuk! Kita dukung pemerintah untuk mewujudkannya.

0 Shares
1 comment
Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

You May Also Like