Kisah Rumah Lawasan di Semarang untuk UMKM Lokal

0 Shares
0
0
0

“Braaaaak … “

Suara koper terbanting di bagian belakang jok mobil menandakan bahwa hari ini saya siap jalan lagi. Perjalanan menuju Karanganyar—salah satu tempat terindah di kaki Gunung Lawu—dimulai dari kota Semarang. Tepatnya dari rumah lawasan milik teman saya yang sebagian lahannya disewakan untuk UMKM Lokal. Titik temu saya dengan beberapa teman yang sudah janjian untuk berangkat bareng.

Baca juga: DUKUNGAN JNE UNTUK COSMO JNE FC

***

Matahari pagi bersinar cukup cerah. Sudah satu hari sebelumnya saya menginap di rumah teman di Semarang. Meski rumahnya di tengah kota, tapi eksotisme bangungan lama rumahnya tidak diubah. Masih meninggalkan jejak-jejak arsitektur masa kolonial Belanda. Hanya beberapa bagian ruangan yang dindingnya ditutup wallpaper. Beruntung dia mewarisi rumah ini dari eyangnya yang memang masih mempertahankan adat Jawa.

Memang, bangunan rumahnya tidak seperti bangunan modern. Tapi saya suka. Lokasinya berada di atas bukit yang menghadap langsung ke tengah kota. Jika malam tiba, kita bisa menikmati kerlip lampu kota di bawahnya. Semua dinding rumah masih menggunakan kayu jati asli. Tegelnya pun masih tegel lawas berwarna terakota.

Saya yang memang menyukai arsitektur kuno, sangat penasaran dengan sejarah rumah ini. Info yang saya dapatkan, rumah ini dibangun sekitar tahun 1930-an. Masa penjajahan Belanda. Usut punya usut, ternyata teman saya ini masih keturunan Ki Ageng Sela. Seoarang tokoh spiritual Jawa sekaligus leluhur raja-raja Kesultanan Mataram. Pantas saja desain rumah peninggalan eyangnya masih bernuansa Jawa klasik dan tak boleh diubah.

Desain rumahnya mengusung konsep rumah loji khas bangunan kolonial Belanda yang dipadu dengan arsitektur Jawa. Jendelanya besar-besar. Saya membayangkan rumah ini pada masanya cukup megah. Untuk menghubungkan ruang tamu dengan ruangan dalam, lantainya sengaja dibuat sedikit lebih tinggi untuk menandakan ruangan yang lebih privat. Engsel pintunya pun terlihat masih kokoh belum diganti.

Saat saya melangkahkan kaki menuju ruang tengah, saya perhatikan seluruh dinding ruangan penyekatnya terbuat dari material kayu jati. Polos tanpa ukiran. Sebagai penikmat karya lawasan, saya sangat terhibur berada di rumah ini.

***

Rumah Lawasan untuk UMKM Lokal, Gunakan Jasa JNE Distribusi Bahan Baku

Rumah teman saya di Semarang tersebut, karena unik, lawas, dan luas akhirnya sebagian lahan disewakan untuk UMKM lokal untuk dibuat warung kopi atau kafe. Sebagian lagi untuk warung makan tradisional yang dikelola saudaranya.

Karena kontur lahannya berada di area perbukitan atau dataran tinggi, saya tertarik mencari tau bagaimana pengelolaan bahan baku untuk kebutuhan UMKM lokal tersebut. Rupanya tidak semua kebutuhan baku diperoleh langsung dari pasar. Sebagian besar dikirim dengan jasa ekspedisi.

Waaah … saya tidak menyangka kalau mereka juga sering menggunakan jasa ekspedisi untuk untuk distribusi barang. Salah satunya adalah JNE. Saya pikir karena lokasinya tidak jauh dari pusat kota jadi mereka rutin belanja di pasar setempat. Ternyata tidak.

Beberapa alasan mereka menggunakan jasa ekspedisi seperti JNE ini adalah praktis, aman, cepat, dan tidak semua bahan baku bisa diperoleh langsung dari pasar setempat. Kadang, pengelola UMKM yang menyewa lahan rumah teman saya tersebut sering mendapatkan bahan baku dari luar kota dengan harga murah. Misalnya kopi. Jadi sekalian beli dengan jumlah besar dan didrop langsung dari produsennya. Saya maklum sih.

Mengandalkan jasa ekspedisi tepercaya pun harus selektif. Mereka hanya percaya dengan perusahaan ekpsedisi yang sudah malang melintang di dunia ekspedisi seperti JNE. Yah, kalau ini sih, saya mahfum. Saya sendiri juga sering mengandalkan jasanya.

Ngomong-ngomong, saat ini JNE tengah mengadakan lomba JNE Content Competition 2021 yang bekerja sama dengan Kompasiana. Lomba ini boleh diikuti oleh siapa saja. Info lengkapnya silakan dibaca di bawah ini, atau klik link ini ya!

Ayo buat kamu yang merasa tertantang jangan sampai nggak ikutan! Kontenmu bisa membantu UMKM agar terus maju.

Lomba JNE untuk dukung umkm lokaldiperpanjang
Lomba JNE untuk dukung UMKM lokal

 

 

0 Shares
Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

You May Also Like