Menjajal Aplikasi Investasiku, ‘Pesugihan’ Digital yang Gampang dan Cocok buat Pemula

0 Shares
0
0
0

Ketika belakangan banyak kasus investasi bodong dan ilegal, saya justru tertarik untuk mencoba salah satu platform ‘pesugihan’ digital di aplikasi Investasiku yang sudah legal dan terdaftar di OJK.

Gimana pengalamannya? Nggak takut?

Banyak teman-teman saya yang awam dengan dunia investasi, curhat tentang ketakutannya menggunakan aplikasi ‘pesugihan’ digital. Saya sendiri bisa memahami ketakukan mereka berinvestasi. Ini disebabkan kurangnya pemahaman literasi keuangan dan banyaknya berita negatif tentang platform atau aplikasi investasi digital.

Well, platform dan instrumen investasi itu banyak jenisnya. Dulu, orang tua atau nenek kita, lebih suka berinvestasi dalam bentuk emas atau tanah. Bahkan, kain batik pun bisa menjadi alat investasi karena saat itu kain batik bisa digadaikan.

Sampai sekarang pun, instrumen investasi konvensional ini masih banyak peminatnya. Dalam jangka pendek, instrumen investasi konvensional ini hasilnya belum tentu maksimal. Selain itu, membeli tanah atau emas itu juga membutuhkan dana yang tidak sedikit.

Baca juga: DIJAMIN AMAN! 3 TIPS MEMILIH APLIKASI INVESTASI INI BIKIN HARGA DIRIMU NAIK KELAS

Tidak Ada Kata Terlambat dalam Berinvestasi

Zaman semakin modern. Instrumen investasi pun makin beragam dan gampang diperoleh. Kita nggak perlu lagi ‘njagain lilin’ dan mengandalkan ‘babi ngepet’ untuk mendapatkan pesugihan. Banyak kok platform atau aplikasi digital untuk berinvestasi. Salah satunya adalah aplikasi Investasiku.

Baru-baru ini saya mengikuti kelas webinar yang diinisiasi oleh aplikasi Investasiku. Ya, itung-itung juga nambah wawasan sekaligus ‘investasi leher ke atas’. Kelas webinar ini semkin menambah pengetahuan saya tentang dunia investasi. Khususnya tentang saham dan reksa dana.

Banyak orang takut memulai berinvestasi. Takut uangnya hilang, takut ditipu, dan macam-macam. Apalagi berinvestasi saham. Takut kalau tiba-tiba portofolionya anjlok. Padahal kalau kita jeli dan mau belajar, peluang mendapatkan cuan dari saham ini lumayan menjajikan. Saya sendiri punya prinsip, tidak perlu takut dan tidak ada kata terlambat untuk berinvestasi. Ini seperti yang disampaikan Pak David, narsum yang mengisi webinar tempo hari saat ditanya oleh salah satu peserta.

Yang kita perlukan hanya belajar dan memilih platform yang tepat. Selebihnya, tinggal eksekusi. Ikhtiar untuk mendapatkan cuan harus dimaksimalkan.

Baca juga: STRATEGI PRIBADI MENGHADAPI MASA RESESI

Mengetahui Profil Risiko dalam Berinvestasi

Salah satu poin penting sebelum memutuskan berinvestasi adalah mengetahui profil risiko. Jenis dan instrumen investasi tuh beragam. Mulai dari tabungan berjangka, emas, deposito, reksa dana, saham, properti, aset kripto, dan lain-lain.

Sebelum memilih produk mana yang cocok, sebaiknya ketahui dulu kamu tipe investor seperti apa. Apakah seorang investor yang konservatif, moderat, atau agresif.  Berikut ini perbedaannya:

Tipe investor konservatif cenderung menghindari risiko dan bermain aman dengan instrumen seperti deposito, reksa dana pendapatan tetap, dan reksa dana pasar uang.

Kalau kamu tipe investor yang moderat (nggak papa rugi asal masih bisa ditolerir) lebih cocok untuk memilih instrumen reksa dana campuran.

Lain lagi kalau kamu tipe investor yang agresif. Apalagi kalau umurnya masih muda. Bisa langsung pilih reksa dana saham atau sekalian beli sahamnya langsung.

Dengan mengetahui profil risiko seperti ini membuat kita merasa lebih tenang saat berinvestasi.

Memahami Tujuan Keuangan dan Produk Investasi yang Cocok

Setelah mengetahui kamu tipe investor seperti apa, langkah selanjutnya adalah mengetahui dulu tujuan keuangan atau tujuan kamu berinvestasi. Buat saya sendiri, investasi itu seperti kendaraan. Tujuan naik kendaraan harus diketahui lebih dulu sebelum memutuskan naik. Mau ke kota terdekat atau kota yang beda provinsi atau negara.

Setelah itu baru menentukan jenis kendaraannya. Apakah mau pakai sepeda, motor, mobil, kereta api, atau pesawat terbang. Beda tujuan, beda jenis kendaraan yang akan dipakai. Nggak mungkin kan mau ke luar negeri naik sepeda. Ya, mungkin-mungkin aja sih, tapi nyampainya bisa tahun depan. Lebih cepat kan naik pesawat ketimbang bersepeda.

Kalau masih bingung tujuan keuanganmu dalam berinvestasi, cobalah untuk membagi 3 tujuan. Yang pertama adalah tujuan jangka pendek (tujuan keuangan kurang dari dua tahun). Tujuan pendek ini misalnya nabung dana buat liburan, dana untuk membayar tagihan utang, mengumpulkan dana darurat, menabung untuk membeli gadget baru, dan semua tujuan keuangan yang bisa dicapai kurang dari 2 tahun.

Untuk tujuan jangka pendek seperti ini kamu jangan salah memilih instrumen investasi yang berisiko tinggi seperti saham. Pastinya tidak akan cocok untuk tujuan keuanganmu. Lebih baik kalau dananya ‘diparkir’ dulu di rekening deposito, reksa dana pasar uang, atau reksa dana pendapatan tetap. Semua instrumen ini sangat cocok untuk tujuan keuangan jangka pendek.

Yang kedua adalah tujuan keuangan jangka menengah (antara 2-10 tahun). Tujuan keuangan jangka menengah ini contohnya dana untuk pendidikan anak masuk SD, dana untuk DP rumah, DP kendaraan, dana untuk persiapan pernikahan, dana untuk perjalanan ibadah seperti umrah, dan semua tujuan keuanganmu yang bisa dicapai antara 2-10 tahun.

Untuk tujuan keuangan jangka menengah seperti ini produk yang cocok adalah reksa dana campuran, ORI (Obligasi Ritel Indonesia), atau Sukuk Ritel (Obligasi Syariah). Returnnya lumayan lebih tinggi ketimbang deposito atau reksa dana pendapatan tetap dan reksa dana pasar uang.

Terakhir adalah tujuan keuangan jangka panjang. Untuk tujuan yang satu ini waktunya paling lama. Di atas 10 tahun. Jenis instrumen investasi yang paling cocok adalah reksa dana saham, saham, properti , emas, obligasi, dan investasi program pensiun.

Contoh tujuan jangka panjang adalah dana pensiun, dana untuk perjalanan ibadah haji, dana pendidikan untuk kuliah anak (jika belum punya atau anaknya masih bayi), dan lain-lain. Instrumen di atas sangat cocok untuk dipertimbangkan.

Baca juga: GENERASI MILENIAL MELEK FINANSIAL

Tips Berinvestasi untuk Pemula

tips berinvestasi
Jangan berinvestasi dengan uang ‘panas’

Investasi memang sangat menarik bagi sebagian besar orang. Tapi, masih banyak orang yang belum paham tentang ‘aturan dasar’ berinvestasi. Beberapa tips ini sangat berguna buat teman-teman yang ingin menjadi investor pemula. Berikut ini aturannya:

Jangan Berutang

Ini adalah aturan dasar yang paling penting. Jangan pernah menggunakan utang untuk berinvestasi.  Banyak potensi risiko yang bisa terjadi jika instrumen investasi yang kita pilih gagal. Misalnya, risiko bunga. Karena utang adalah beban atau kewajiban yang harus dibayar. Jika kamu meminjam uang dari lembaga keuangan seperti bank, selain harus mengembalikan pokoknya, kamu juga harus membayar bunga.

Membayar cicilan utang pasti akan berdampak pada pengeluaran setiap bulannya. Berutang sendiri perlu pertimbangan dan skenario yang matang. Apalagi jika digunakan untuk berinvestasi dengan risiko tinggi seperti saham. Sekali lagi, jangan pernah berutang untuk berinvestasi.

Jangan Menggunakan ‘Uang Dapur’

Yang kedua, jangan pernah menggunakan ‘uang dapur’ atau ‘uang panas’ untuk berinvestasi. Apalagi jika sudah berkeluarga. Kesejahteraan dan kestabilan keuangan keluarga adalah prioritas utama. Selalu gunakan ‘uang nganggur’ atau ‘uang dingin’ untuk berinvestasi. Prinsipnya, gunakan uang yang tersisa setelah terpenuhi semua kewajibannya. Jangan sampai ‘perang dunia’ terjadi hanya gara-gara salah menggunakan ‘uang dapur’ untuk berinvestasi

Memilih Aplikasi Investasi yang Tepat

Poin terakir ini paling krusial. Salah dalam memilih platform atau aplikasi investasi, bisa berujung pada kerugian. Apalagi, belakangan banyak kasus penyalahgunaan platform investasi untuk menguntungkan sekelompok orang atau pribadi.

Karenanya, kita harus hati-hati banget dengan platform investasi. Pastikan sudah legal dan terdaftar di OJK. Misalnya, aplikasi Investasiku. Ini adalah salah satu platform investasi yang menurut saya aman untuk digunakan.

Dibandingkan platform investasi sejenis, aplikasi Investariku ini memiliki beberapa kelebihan. Berikut ini tiga kelebihan yang kamu dapatkan jika memilih platform ini:

Membership

Single key to unlock CT-Corp ecosystem.” Tau kan, PT CT Corpora? Atau singkatan dari Chairul Tanjung Corpora, sebelumnya bernama PT Para Inti Holdindo (Para Group) atau lebih dikenal dengan nama CT Corp. Dengan memiliki membership ini, kita bisa mendapatkan beragam benefit dan peluang untuk berkolaborasi dengan ekosistem CT Corp.

Point

Kita sebagai nasabah bisa mendapatkan dan menggunakan kembali point dari transaksi untuk semua unit bisnis di bawah CT-Corp.

Coupon

Kupon potongan belanja bikin kamu hemat belanja. Lumayan kan saat akhir bulan.

Nah, itu tadi keunggulan dari platform atau aplikasi Investasiku. Gimana? Lumayan kan, keuntungannya?

Cara Pakai Aplikasi Investasiku

PALTFORM INVESTASI DIGITAL
Aplikasi Investasiku, cara mudah untuk berinvestasi

Untuk menggunakannya, kamu tinggal mengunduh melalui link ini. Setelah diunduh, lengkapi data diri hingga selesai dan Rekening Dana Nasabah (RDN) terbentuk. Selantjutnya, kamu tinggal melakukan top up dan bisa langsung bertransaksi atau memilih produk investasi yang diinginkan. Ada Saham, Reksa Dana, Obligasi, atau ingin menggunakan fitur Perencanaan Keuangan. Tiga fitur terakhir saat ini masih dalam tahap pengembangan.

Setelah memiliki RDN, kamu bisa melihat semua riwayat transaksi di bagian Profil. Jika saya bandingkan dengan platform sejenis, fitur aplikasi Investasiku ini jauh lebih simpel dan mudah dimengerti. Bahkan untuk orang yang awam dengan teknologi sekali pun. Fiturnya lengkap dan user friendly.Registrasi dan transaksinya  gampang dan cepat.

Selain itu, fitur News-nya banyak dan aktual. Info tentang emiten baru yang akan melakukan penawaran e-IPO seperti GOTO dan BIKE juga tersedia.. Untuk melakukan order e-IPO (electronic-Initial Public Offering alias penawaran saham perdana) juga mudah. Fiturnya ada di bagian depan dan tidak tersembunyi. Sebagai investor, saya merasa nyaman dan nggak perlu takut ketinggalan informasi kalau ada emiten baru menawarkan e-IPO.

Di tab kedua, kita bisa melihat pergerakan pasar saham. Tampilannya sangat mudah dipahami. Buat investor saham pemula, fitur Saham Investasiku ini bisa dengan cepat dimengerti. Investor bisa mencari informasi saham berdasarkan Sektor, Indeks, dan Top Saham. Recommended banget kalau mau beli saham di sini.

Di tab selanjutnya ada  fitur Reksa Dana dan Obligasi yang masih dalam tahap pengembangan. Oya, buat kamu yang sudah mendaftar, kamu bisa mengajak kawan-kawanmu untuk men-download aplikasi Investasiku dengan menggunakan kode referral. Banyak hadiahnya, lho.

Kalau sudah siap menggunakan ‘pesugihan’ digital? Yuk, segera buka rekeningnya di sini.

Info lengkap bisa kunjungi https://www.investasiku.id

PLATFORM INVESTASIKU
Alasan harus memilih platform Investasiku
0 Shares
Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

You May Also Like