Umrah adalah sebuah perjalanan spiritual bagi setiap Muslim. Untuk melakukan perjalanan ke Tanah Suci ini, setiap kita pastinya membutuhkan persiapan matang. Khususnya dari sisi finansial yang tentu saja membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Perjalanan umrah untuk karyawan lebih rumit lagi. Selain kesiapan finansial, mental, serta spiritual dari karyawannya, mereka juga membutuhkan dukungan dari perusahaan. Mulai dari izin cuti hingga urusan adminstarsi lainnya.
Perkara berangkat haji atau umrah itu bisa menjadi urusan besar bagi seorang karyawan. Ingat ya, karyawan yang saya maksud di sini adalah karyawan yang mempunyai gaji sebelas koma, alias setiap tanggal 11 sudah koma. Beda cerita kalau yang berangkat umrah karyawan bergelar manajer maupun mereka yang berada di top level manajemen.
Balik lagi ke soal cerita karyawan level bawah yang bisa melakukan perjalanan spiritual seperti haji atau umrah. Di beberapa perusahaan besar, pemberian reward untuk karyawan berupa perjalanan spiritual seperti ini lazim dan banyak dilakukan. Banyak sisi positif yang diperoleh perusahaan jika mereka memberangkatkan umrah karyawannya.
Perjalanan umrah bukanlah perkara membentuk manusia menjadi suci tanpa dosa. Perjalanan spiritual ini adalah fase bagi setiap Muslim untuk mengenali diri dan Tuhannya. Dalam filosofi jawa dikenal dengan “Sangkan paraning dumadi”. Dari mana kita berasal dan ke mana kita akan kembali. “Barang siapa yang mengenal dirinya, ia mengenal Tuhannya.” Kira-kira begitulah bunyi hadisnya.
Perjalanan menuju Tanah Suci Mekkah dan Madinah ini selalu menjadi impian setiap Muslim di seluruh dunia. Setidaknya, sekali dalam seumur hidup kita perlu melakukan perjalanan spiritual ini. Jika belum mampu berhaji, cukup dengan umrah.
Baca juga: AFF THAILAND 2022: PEMAIN DAN OFFICIAL COSMO JNE FC SIAP MEMBELA GARUDA INDONESIA
Cerita Perusahaan Logistik yang Memberangkatkan Umrah Karyawannya
Saya selalu salut jika ada perusahaan besar atau kecil memberikan reward perjalanan spiritual bagi karyawannya. Ini seperti yang dilakukan JNE yang telah memberangkatkan ratusan karyawannya berumrah.
Wow! Beneran ratusan?
Tentu saja info tersebut valid. Jumlah karyawan yang diberangkatkan oleh JNE memang mencapai 140 orang. Jumlah yang tidak sedikit.
Saya sendiri merasakan betul bagaimana ‘perjuangan’ seorang karyawan agar bisa melaksanakan ibadah ke Tanah Suci ini. Selain kesiapan mental, spiritual, dan finansial, dukungan perusahaan tempat kita bekerja juga dibutuhkan. Meski secara undang-undang ketenagakerjaan, setiap perusahaan tidak boleh melarang karyawannya untuk melakukan ibadah ke Tanah Suci, masih banyak perusahaan yang abai dengan aturan ini.
Alasannya banyak. Bisa jadi saat karyawan melakukan umrah atau haji, tidak ada yang bisa menggantikan posisi dan kewajibannya pekerjaan di kantor. Umumnya, pelimpahan tanggung jawab pekerjaan ini yang menjadi masalah utama. Apalagi jika posisinya berada di top level manajemen.
Beruntungnya kantor saya dulu sangat kooperatif. Dukungan untuk karyawan melakukan ibadah umrah atau haji sangat kuat (malah dianjurkan). Ya, maklum. Saya dulu bekerja di perbankan syariah. Karyawan yang melaksanakan ibadah umrah atau haji mendapatkan beragam kelonggaran. Alhamdulillah.
Balik lagi ke cerita JNE yang memberangkatkan 140 karyawannya umrah, saya acungi jempol untuk jajaran direksi JNE. Thumbs up! Sejumlah Ksatria dan Srikandi JNE (sebutan untuk karyawan JNE) ini, diberangkatkan ke Tanah Suci pada 16 – 24 Mei 2022 yang lalu.
Banyak cerita mengharukan yang saya baca. Saat tiba di sana, umumnya mereka tak mampu menahan air mata. Saya bisa maklum. Setiap Muslim yang bisa melihat Ka’bah di depan mata, sudah pasti terharu. Siapa sih, yang bisa menahan rasa bahagia saat bisa bersujud langsung menghadap kiblat salat Muslim sedunia tersebut.
Baca juga: DUKUNGAN JNE UNTUK COSMO JNE FC
Amanah Founder JNE untuk Berangkatkan Umrah Karyawannya
Banyak cerita positif yang saya baca tentang JNE saat membaca buku “Bahagia Bersama”. Buku karya Kang Maman dan Mice memang ditulis untuk merayakan ulang tahun JNE. Nilai-nilai positif yang diterapkan JNE menjadi amanah tersendiri untuk setiap karyawannya. Amanah tersebut dicetuskan sendiri oleh founder JNE, (Alm) H. Soeprapto Soeparno.
Salah satu amanah yang beliau gagas yakni pemberangkatan perjalanan umrah untuk karyawan JNE. Pemberangkatan umrah ini sempat tertunda selama dua tahun akibat pandemi. Gagasan ini juga disetujui oleh M. Feriadi Soeprapto, Presiden Direktur JNE “Kegiatan ini kami jalankan sesuai dengan amanah Ayah kami sekaligus founder JNE (Alm) H. Soeprapto Soeparno yang menggagas umrah gratis bagi para karyawan JNE yang sudah mengabdi kepada perusahaan selama lebih dari 12 tahun” demikian kata Feri.
Karyawan yang diberangkatkan umrah oleh JNE berasal dari berbagai daerah. Mulai dari dari Jakarta, Tangerang, Cilegon, Bandung, Cirebon, Purwakarta, Yogyakarta, Semarang, Surabaya, Medan, Pontianak, Sidoarjo dan juga cabang utama yang lainnya. Untuk rangkaian ibadahnya sendiri dipandu oleh Ustaz Akhyar Mahpudin.
Cerita Karyawan JNE saat Melakukan Perjalanan Umrah
Perjalanan ke Tanah Suci bagi karyawan pastinya menjadi momen yang tak terlupakan. Apalagi semua biaya dan akomodasi ditanggung oleh perusahaan. Beruntungnya karyawan JNE yang bisa mendapatkan fasilitas dan reward ini. Seperti beberapa cerita dari karyawannya berikut ini:
“Suasana Kota Mekah begitu luar biasa indahnya, membuat perasaan saya menjadi terharu. Seperti mimpi yang menjadi kenyataan, karena jika mengingat Mekah yang tertuju adalah Ka’bah. Di depan Ka’bah saya menangis karena Allah telah mengabulkan doa saya untuk bisa sampai ke Mekah ini,” ujar Dara, jemaah umrah dari JNE Medan.
Cerita serupa juga diungkapkan oleh Edi. Edi ini merupakan peserta rombongan dari Departemen EGD JNE Pusat Jakarta. Edi mengaku spontan menangis saat pertama kali melihat Ka’bah di Masjidil Haram. Ia merasa beruntung bisa berdoa di depan Ka’bah dan mengingat segala kesalahan dan dosa-dosanya. “Saya mendapat keajaiban dan kenikmatan, di mana selalu di awal misalnya sarapan di awal, pembagian kunci kamar di awal, jadi saya merasa sangat bersyukur,” kata Edi.
Lain cerita dengan Yunus yang merupakan Ksatria JNE Pusat “Saya merasa sangat bersyukur menjadi karyawan JNE, di mana perusahaan memberangkatkan untuk umrah yang menjadi impian saya. Umrah ini juga menjadi kado istimewa dari Allah, karena tanggal keberangkatan 15 Mei 2022 adalah hari ulang tahun saya. Tentu saja saya juga berdoa demi kemajuan JNE di depan Ka’bah, karena lewat JNE saya bisa datang ke Tanah Suci,” ungkap Yunus.
Wah, seru-seru ya ceritanya. Meski saya bukan karyawan JNE, saya merasa senang mendengar cerita inspiratif dari mereka. Semoga semakin banyak perusahaan yang mencontoh value-value JNE yang memberikan reward perjalanan umrah untuk karyawan.
Amin.