Siang itu, langit Jakarta cukup cerah. Di balik macet dan panasnya ibu kota, saya melipirkan kendaraan di area parkir Dapur Solo Matraman. Ada sederet alasan siang itu saya ngopi asik di Dapur Solo Matraman. Memang, ini kali pertama saya berkunjung ke Dapur Solo Nyonya Swan yang berada di bilangan Matraman. Saya pun baru tau kalau Dapur Solo sekarang punya menu kopi. Lumayan asiklah kalau lagi melipir ke restoran yang punya tagline #AhlinyaMasakanJawa ini.
Begitu melangkahkan kaki ke ruangan Dapur Solo, nuansa jawa modern cukup membuat saya takjub. Jujur, saya memang suka banget dengan khasanah budaya Jawa. Ya maklum, keluarga besar dan leluhur saya cukup kuat memegang teguh adat Jawa. Jadi, sedikit banyak saya pun terpengaruh meski sudah hijrah ke ibu kota.
Baca juga: SOTO KEMANGI PASAR KOTAGEDE
Alunan musik gamelan langsung menyambut saya. Nuansanya teduh dan asik banget buat ME TIME di tengah hiruk pikuk dan sibuknya Jakarta. Begitu masuk ke area dalam, pandangan mata saya menyapu seluruh interior restoran. Sederet toples-toples kecil berisi rempah-rempah khas Jawa terpajang di bagian foyer atau ruangan dekat pintu masuk. Bersebelahan langsung dengan area kasir. Di meja lainnya yang berada di satu ruangan menyuguhkan bubur manis khas Jawa seperti bubur sumsum, bubur kacang hijau, dan lain-lain.
Menuju bagian belakang kasir, ada area coffee bar. Di area yang sangat bersih ini, si mas-mas barista tampak sibuk menyiapkan sederet pesanan kopi dari pelanggan. Sekilas mata saya menyapu pandangan ke seluruh area coffee bar ini. Tampaknya, seru juga kalau bisa menyeduh kopi sendiri ala mas-mas barista ini. Gumam saya dalam hati.
Alasan Saya Betah Ngopi di Dapur Solo
Jujur, saya ini bukan fanatik kopi. Saya bisa ngopi di mana saja tanpa harus ada alasan tertentu. Bisa ngopi tubruk di pinggir jalan, atau ngopi di tempat-tempat seru seperti di Dapur Solo Matraman ini. Cuma satu pantangan saya: saya tidak mau ngopi saat sore atau malam hari. Alasannya klise. Saya tidak tergolong kaum pelor yang ketika nemu bantal bisa langsung molor. Sungguh bahagianya kaum pelor ini. Bikin saya iri.
Makanya, ketika ada ajakan ngopi asik di Dapur Solo bareng teman-teman blogger, saya lihat dulu waktunya. Ternyata sangat pas. Tepat saat pagi menjelang siang. Tidak terlalu sore atau malam hari. Golden moment-lah buat ngopi.
Kembali ke sub judul di atas, berikut ini beberapa alasan saya betah ngopi di Dapur Solo:
Dapur Solo adalah Ahlinya Masakan Jawa
Seperti yang saya tulis di atas, saya ini sedikit banyak terpapar budaya Jawa dari keluarga besar. Mulai dari gamelan sampai kuliner Jawa, sedikit banyak saya paham. Karenanya, saat diajak ke Dapur Solo, saya langsung semangat 45. Di sini, saya bisa betah berlama-lama menikmati kuliner Jawa—selain kopi pastinya.
Vibes-nya Jawa Modern Banget
Iya betul, ini tidak salah. Pada umumnya, restoran khas Jawa selalu menonjolkan bangunan klasik seperti rumah joglo atau pendopo. Restoran seperti ini tentu saja sangat cocok kalau lokasinya berada di wilayah Mataraman, Solo-Jogja. Selain sebagai jantungnya budaya Jawa, kedua kota ini memang punya tagline sebagai pewaris resmi budaya Jawa.
Lain halnya kalau restoran khas Jawa yang sudah hijrah ke ibu kota. Desain dan vibes-nya sebisa mungkin harus mengikuti suasana modern khas ibu kota Jakarta. Meski sama-sama mengusung tema Jawa, unsur modern harus ditonjolkan tanpa harus mengurangi aura kejawaannya. Vibes interior semi industrial seperti ini yang diusung oleh Dapur Solo Matraman.
Dari awal masuk ruangan, perpaduan suasana jawa modern-klasik sangat terasa. Penataan area dapur dan interior pun demikian. Yang jelas, konsep seperti ini sangat cocok buat ngopi-ngopi ganteng khas anak muda Jakarta. Lebih egaliter dan tidak terkesan ada unsur feodalnya.
Dapur Solo Punya Beragam Varian Kopi
Tujuan saya ke Dapur Solo memang untuk ngopi asik. Karena itulah saya mencoba mengeksplore varian menu kopi yang disuguhkan Dapur Solo. Setidaknya, ada beberapa jenis varian kopi yang ditawarkan. Mulai dari Kopi Klotok, Kopi Rempah, Kopi Alpukat Gula Aren, Kopi Tetes, Kopi Hitam Putih, Kopi Jahe, Es Kopi Susu Jelly, dan Kopi Susu Gula Aren yang menjadi signature-nya Dapur Solo. Masing-masing mempunyai taste yang berbeda-beda.
Dari semua jenis varian kopi, saya memang paling suka Kopi Susu Gula Aren. Selain menjadi signature-nya, Kopi Susu Gula Aren khas Dapur Solo ini memang enak. Taste-nya yang khas, sangat pas seperti dari kota asalnya, Temanggung.
Semua jenis kopi yang ditawarkan merupakan jenis kopi house blend alias diracik sendiri dengan dengan komposisi 70:30. 30 persen kopi Arabica dan 70 persen Robusta. Komposisi ini sangat pas untuk semua jenis kopi susu.
Kopi yang dibuat oleh Dapur Solo disajikan dengan menggunakan mesin manual brewing dari Rok Presso. Jadi tidak menggunakan mesin otomatis. Racikan seperti ini membuat taste kopi menjadi sedikit lebih strong. Selain itu, penggunaan mesin manual brewing seperti ini membuat kadar kafeinnya sedikit lebih tinggi. Karenanya, sebelum ngopi di Dapur Solo, sebaiknya mengisi perut dulu supaya tidak sakit perut atau kembung karena tingkat keasamannya yang cukup tinggi.
Mempunyai Menu Kudapan Tradisional yang Maknyus
Ngopi dan nongkrong bareng teman-teman rasanya nggak pas kalau nggak ngemil. Umumnya, kalau kita berkunjung ke warung-warung kopi kekinian, camilan atau kudapan yang ditawarkan biasanya berupa cake atau pastry modern yang manis-manis. Kue-kue manis ini hanya cocok untuk jenis kopi seperti Espresso atau Americano yang memang disajikan tanpa tambahan gula, krimmer, atau susu.
Lain halnya kalau kita minum kopi yang dicampur susu krimmer atau pemanis. Kue manis-manis tentu saja tidak cocok. Rasa manisnya pasti akan bertabrakan. Jenis kopi yang disuguhkan Dapur Solo ini sangat pas dengan camilan yang gurih-gurih. Kalau pun ada camilan manis, rasa manisnya harus minimalis.
Beruntungnya, Dapur Solo menyediakan jenis kue-kue gurih tradisional seperti Sosis Solo, Serabi Solo, Bakwan Sayur, Gemblong Cotot khas Salatiga, dan singkong goreng yang super empuk ditaburi parutan lengkuas goreng. Semua camilan ini sangat cocok dinikmati bareng segelas kopi. Rasanya enak dan tidak terlalu lebay.
Dapur Solo Nyonya Swan Matraman Bisa Digunakan untuk Acara Gathering
Selain asik dipakai buat nongkrong dan ngopi-ngopi ganteng, Dapur Solo Nyonya Swan yang berada di bilangan Matraman, Jakarta Pusat ini juga bisa dipakai untuk beragam acara lainnya. Karena ruangannya cukup luas, Dapur Solo Matraman bisa difungsikan untuk acara gathering seperti arisan, ulang tahun, meeting kantor, dan beragam acara lainnya.
Daya tampung Dapur Solo Matraman ini mencapai 250 orang (sitting). Ada ruangan VIP yang bisa digunakan untuk acara kantor dengan kapasitas 60-90 orang. Ada juga ruang meeting dengan kapasitas 10-15 orang. Fasilitas parkirnya juga lumayan luas. Ada di bagian depan dan belakang. Ruangan musala juga lumayan luas. Untuk driver ojol yang sedang melakukan pemesanan juga disediakan ruangan khusus di bagian belakang yang dilengkapi fasilitas air minum gratis.
Buat yang ingin mengadakan acara gathering di sini, silakan cek alamat lengkapnya berikut ini:
Dapur Solo Matraman Nyonya Swan
Jl. Matraman Raya No.18, RT.2/RW.1, Kb. Manggis, Kec. Matraman, Kota Jakarta Timur, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 13150 telepon: (021) 29822196