Ada yang pernah ke Tirta Gangga?
Boleh dibilang Tirta Gangga adalah salah satu spot wisata yang paling sejuk di Bali. Kali pertama menyambangi tempat ini pada medio 2018. Saat itu, saya hanya penasaran dengan jejeran patung-patung yang cantik di tengah kolam. Saking pengennya ke sini, akhirnya saya berhasil menyeret teman-teman ke Tirta Gangga. Butuh waktu sekitar dua jam-an dari pusat kota Denpasar ke arah timur.
Menurut saya, ini adalah spot wisata paling nyaman di Pulau Bali tepatnya di Karangasem. Lokasinya berada di tengah sawah dan jauh dari hiruk-pikuk suasana kota. Hawanya sangat sejuk karena Tirta Gangga dikelilingi perbukitan hijau yang indah. Rasanya seperti di negeri dongeng.
Tirta Gangga sendiri sebenarnya merupakan taman air kerajaan milik keluarga kerajaan Karangasem. Nama lengkapnya Tirta Gangga Water Palace. Dibangun oleh Raja Karangasem pada 1946. Satu tahun setelah Indonesia merdeka. Nama Tirta Gangga sendiri sebenarnya gabungan dari Tirta yang dalam bahasa sansekerta berarti air. Sedangkan kata Gangga merujuk pada sebuah sungai suci di India.
Memang benar Tirta Gangga adalah merupakan wujud penghormatan bagi umat Hindu. Kawasan ini sempat direnovasi total pada 1963 akibat erupsi Gunung Agung.
Saat memasuki kawasan ini, mata kita langsung tertuju pada patung-patung yang berjajar rapi di tengah kolam. Taman ini memang perpaduan antara kebun, kolam ikan, dan tentu saja patung dewa-dewi yang menjadi spot utamanya.
Ada Ribuan Ikan Mas dan Ikan Koi di Kolam Tirta Gangga
Ini yang paling menarik. Selain menawarkan pemandangan alam yang berlatarkan bukit hijau dan pagoda air, Tirta Gangga punya ribuan ikan mas dan ikan koi. Setiap pengunjung bisa memberi makan ikan-ikan di kolam ini.
Uniknya, kita bisa lho “nyemplung” ke kolam tanpa harus takut basah. Di antara jajaran patung-patung, dibuat pijakan kaki untuk berkeliling ke tengah kolam. Jadi, bisa dipastikan aman. Kalau pun nggak sengaja kecebur insyaallah nggak bakal tenggelam. Maklum, kolamnya sangat dangkal. Palingan hanya baju saja yang basah.
Taman air Tirta Gangga ini lumayan luas. Sekitar 1,2 hektar. Lanskapnya memanjang dari arah timur ke barat. Tirta Gangga sendiri mempunya tiga tingkatan bangunan. Di tingkat pertama, kita bisa menemukan mata air yang letaknya ada di bawah pohon beringin. Sedangkan di tingkatan kedua, ada bangunan kolam renang yang hawanya super sejuk. Yang terakhir, merupakan bangunan kolam air yang memiliki air mancur.
Selain itu, di Tirta Gangga kita juga bisa melihat pagoda atau menara air. Tingginya kurang lebih sepuluh meter. Air di sini masih sering digunakan masyarakat sekitar untuk upacara adat. Mereka meyakini dan menganggap air yang berasal dari mata air ini masih suci. Semoga saja, siapa pun yang mengunjungi taman air Tirta Gangga ini menghormati kepercayaan masyarakat setempat.
Baca juga: ADA AJANG MISS GRAND INTERNATIONAL DI BALI
Tips Traveling ke Bali Minim Barang Bawaan
Bali identik dengan wisata pantai atau pun air. Siap-siap deh bawa ganti baju yang cukup kalau main ke petirtaan atau pantai-pantai di Bali. Selain pantainya banyak, Bali juga punya banyak petirtaan yang bikin kita gemes pengen nyebur. Nggak afdhol rasanya ke Bali tanpa basah-basahan di air.
Salah satu trik kalo lagi traveling biar pulang nggak capek bawa beban baju kotor, biasanya saya suka mengirimnya dengan jasa ekspedisi seperti JNE. Dengan begini, beban perjalanan menjadi lebih ringan. Nggak perlu lagi tenteng-tenteng baju kotor. Kita pun bebas melenggang tanpa banyak beban bawaan.
Selain baju-baju kotor, saya biasanya juga mengirim oleh-oleh dengan jasa JNE. Rasanya praktis banget. Tinggal packing langsung kirim ke Jakarta dengan jasa ekspedisi JNE.
JNE Dipercaya Menjadi Hub di Bandara Internasional Bali
Betewe, JNE diberikan kepercayaan oleh PT BIBU untuk melengkapi Hub JNE Express di Bandara Internasional Bali Utara untuk mempercepat proses pelayanan distribusi logistik di kawasan Indonesia Timur yang semakin berkembang perekonomiannya. Seneng deh kalau dengar Indonesia Timur mulai maju perekenomiannya.
Saya yakin sih, dengan jaringan dan jangkauannya yang luas, JNE bisa menggerakkan roda ekonomi di Indonesia Timur. Apalagi sekarang JNE sudah memiliki sekitar 8 ribu titik layanan penjualan dengan 90.000 kota kelurahan di berbagai provinsi, kabupaten, desa, dan bahkan hingga pulau terluar. Dengan jumlah titik layanan yang besar, pastinya JNE mampu memberikan kontribusi untuk melayani pelanggan dan masyarakat di seluruh Indonesia.
BIBU sendiri meyakini kolaborasi dengan JNE adalah kerja sama yang sangat positif. Hal ini didasarkan pada rekam jejak JNE yang sudah 32 tahun malang melintang di dunia perdistribusian. Direktur Utama PT BIBU Panji Sakti, Ir. Erwanto Sad Adiatmoko Hariwibowo menyatakan kalau ke depan kerja sama ini akan terus berlanjut.
Semoga saja kolaborasi positif ini semakin meningkatkan perekonomian kawasan Indonesia Timur. Apalagi mendapat dukungan JNE yang memiliki ribuan kendaraan operasional, jaringan terintegrasi yang bisa menjamin kecepatan dan ketepatan waktu pengiriman. Gairah roda ekonomi bisa dipastikan semakin kuat. Amin.