Perkembangan sektor perekonomian Indonesia dan dunia menuntut peran aktif semua pihak agar dapat bertahan dan mencapai kesuksesan dalam bidang usaha. Saat ini, semakin banyak orang yang tertarik untuk menjadi entrepreneur. Fleksibilitas dalam bekerja, penghasilan tidak terbatas, dan peluang untuk membuka lapangan kerja menjadi salah satu pemicunya.
Secara umum, perkembangan pebisnis di Indonesia cukup maju dan memenuhi syarat minimal sebagai kategori negara berkembang. Namun, bukan berarti hal tersebut sudah maksimal dan tidak perlu ditingkatkan. Apalagi pebisnis ketika memasuki pasar global harus benar-benar menyiapkan diri untuk dapat bertahan dan memenangkan persaingan.
Jika melihat dari komposisi pelaku usaha di negara lain, seperti Malaysia, Singapura, Jepang dan negara Asia lainnya, Indonesia jauh tertinggal. Apabila tidak segera dikejar dengan melahirkan pebisnis-pebisnis andal, maka potensi pasar yang ada dapat dimasuki oleh negara lain.
Di Malaysia, 6 persen penduduknya merupakan entrepreneur. Sedangkan di Singapura 8,7 persen dan Jepang 10 persen. Hadirnya kampus Bisnis Umar Usman merupakan jawaban terhadap kebutuhan kampus yang siap menyediakan entrepreneur muda, berakhlak, dan menjalankan syariat agama.
Saat ini, jumlah pengusaha di Indonesia berjumlah 3,55 persen. Menurut kementerian perindustrian pada 2021, jumlah tersebut sebesar 9,7 juta jiwa dari total penduduk 273 juta. Menurut penelitian dari Harvard University, negara akan mencapai tingkat kemakmuran jika 2 persen dari penduduknya menjadi entrepreneur.
Mengenal Kampus Bisnis Umar Usman
Kondisi ekonomi Indonesia jika dilihat dari jumlah pebisnis memang cukup menyenangkan. Sayangnya, jika dilihat dari komposisi jumlah umat Muslim, presentasenya masih rendah.
Jumlah penduduk Muslim mendominasi Indonesia dengan total 237 juta jiwa atau 86.9 persen (Mendagri, 2021). Sayangnya, menurut mantan wakil presiden Jusuf Kalla dari 100 orang miskin, 90 di antaranya Muslim.
Hal ini yang mendorong Kampus Umar Usman yang merupakan lembaga pendidikan non-formal fokus menciptakan muslimpreneur. Kampus bisnis ini terus mengambil peran untuk memecahkannya.
Setelah 10 tahun, kampus Umar Usman melahirkan 900 pebisnis. Dalam sistem kurikulum pendidikan setahun atau One Year Program, kampus ini memberikan teori, praktik, dan pembekalan komprehensif.
Kampus Umar Usman merupakan lembaga pendidikan yang bertujuan untuk mencetak muslimpreneur. Ide ini muncul dari Ippho Santosa yang merupakan penulis buku best seller. Pemberian nama Umar Usman mempunyai filosofi khusus. Kedua sahabat nabi tersebut merupakan pengusaha yang gigih dan sukses.
Dengan konsep pendidikan yang aplikatif, menjadikan lulusannya siap terjun ke masyarakat sebagai pebisnis sejati. Kurikulum yang diajarkan 30 persen teori dan 70 persen praktik. Bukan hanya ilmu berdagang saja yang diajarkan pada setiap mahasiswa, tetapi juga menitikberatkan pada akhlak dan karakter islami.
Bekal praktik yang diberikan kepada mahasiswa Kampus Bisnis Umar Usman merupakan ilmu penting agar muslimpreneur siap menghadapi tantangan dan persaingan. Karena kurikulumnya disusun secara aplikatif, setiap lulusan bisa langsung terjun sebagai pengusaha Muslim dan meraih kesuksesan.
Baca juga: BETAPA ENAKNYA DAPAT PENGHASILAN DARI INTERNET YANG “CUCOK MEONG”
Satu Dekade kampus Bisnis Umar Usman
Menurut Direktur Kampus Bisnis Umar Usman, Lily Zulaiha mengatakan, Indonesia akan memasuki kondisi “bonus demografi”, yakni jumlah penduduk produktif lebih banyak dari nonproduktif. Ini merupakan potensi jika bisa mendorong dan mengarahkan dalam sektor bisnis.
Upaya untuk meningkatkan jangkauan pendidikan dan jumlah pengusaha Muslim masih terus dilakukan oleh kampus Bisnis Umar Usman. Salah satunya dengan mengadakan Press Conference pada hari Rabu, tanggal 23 November 2022 lalu di gedung Khadijah Learning Centre, Tangerang Selatan.
Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk mengajak semakin banyak Muslim agar menjadi pengusaha yang dapat mengembangkan sektor bisnis. Harapannnya adalah jumlah muslimpreneur bertambah dan mengajak stakeholder untuk bekerja sama. Dengan kerja sama tersebut akan bisa melahirkan lebih banyak pengusahan dalam berbagai bidang.
Dalam jangka panjang Umar Usman akan siap membimbing generasi muda untuk sukses sebagai pengusaha Muslim dan berkontribusi pada perkembangan perekonomian. Sumbangsih dari Kampus Bisnis Umar Usman diwujudkan dalam konsep pendidikan aplikatif yang siap dipraktekkan oleh semua alumni.
One Year Program atau program kuliah satu tahun menjadi muslimpreneur merupakan pendidikan yang aplikatif dan kreatif. Pengembangan dunia bisnis yang dilakukan oleh kampus bisnis Umar Usman merupakan pelaksanaan dari ajaran Islam, dimana 9 dari 10 pintu rejeki berasal dari berdagang.
Acara dengan tema “Satu Dekade Perjuangan Melahirkan Muslim Preneur” ini dihadiri oleh tokoh dan pebisnis Muslim handal. Dalam acara tersebut hadir Ippo Santosa, Mas Mono, Jamil Azzaini dan H. Pilar Saga Ichsan.