Bali. Satu kata yang selalu terngiang setelah puluhan purnama tidak mengunjungi pulau dewata ini. Pulau ini selalu terbayang meski sudah beberapa kali ke sini. Salah satu alasan saya ingin mengunjungi Bali, karena saya ingin menikmati perjalanan menuju pulau di timur Pulau Jawa ini melintasi jalur darat. Ya. Sesedarhana itu keinginan saya ingin berkunjung ke Bali via darat.
Keinginan berkunjung ke Bali via darat akhirnya terwujud selepas pandemi. Meski tidak sepenuhnya pandemi berakhir, setidaknya, saya jadi lebih leluasa untuk traveling. Berkelana seorang diri tanpa ribet memikirkan destinasi apa saja yang harus dikunjungi saat di Bali. Buat saya, ini adalah pilihan paling praktis. Daripada harus berdebat dengan banyak partner traveler saat ingin ke Bali via darat, lebih baik jalan sendiri. Belum lagi drama-drama yang bisa bikin mumet kepala.
Nah, begitu ada kesempatan untuk ke Bali, langsung saya eksekusi.
Ada beberapa alasan kenapa saya ingin traveling ke Bali via darat. Salah satu di antaranya karena rasa penasaran seperti apa rasanya perjalanan ke Bali via darat. Dari ujung kulon sampai timur. Kalau mengandalkan perjalanan via udara rasanya sudah terlalu mainstream. Belum lagi waktunya terlalu singkat dengan pemandangan monoton. Hanya awan-awan putih selama kurang lebih satu setengah jam.
Dengan menyusuri jalanan darat menuju Bali, saya bisa menikmati pemandangan Pulau Jawa yang sangat subur. Gemah ripah loh jinawi kata orang Jawa. Yang paling saya tunggu-tunggu dan paling saya idamkan adalah menyusuri bagian timur Pulau Jawa. Ini juga merupakan wishlist saya dari dulu. Saya sangat penasaran seperti apa jalanan dan kota-kota seperti Pasuruan, Probolinggo, Situbondo, dan Banyuwangi. Dengan menyusuri jalanan darat saya jadi tau lebih dekat suasananya.
Traveling ke Bali Paling Berkesan Melewati Jalur Darat dengan Bus
Perjalanan menuju Bali yang baru-baru ini saya lakukan dengan jalan darat sangatlah berkesan. Bagaimana tidak? Ini adalah salah satu daftar traveling yang paling saya impi-impikan dari dulu. Saya traveling ke Bali dengan menggunakan bus. Perjalanan menuju Bali dengan bus ditempuh selama kurang lebih 24 jam. Saya berangkat melalui terminal Pondok Pinang dan berakhir di pool bus Madu Kismo di daerah Denpasar.
Tinggal duduk santai dalam bus sambil menikmati pemandangan. Di sisi lain, selama perjalanan saya masih bisa nyambi kerja. Sambil nge-Zoom dan nulis artikel. Saya menyukai perjalanan seperti ini. Maklum, sebagai pekerja yang nggak wajib ngantor, saya bisa bebas bekerja dari mana saja selama ada jaringan internet.
Sesekali saya bisa tidur rebahan. Meski posisi tempat duduknya tidak seratus persen horizontal, saya masih bisa merebah dengan nyaman. Seat bus bisa dimiringkan hingga 45 derajat. Dengan begini, saya bisa leluasa untuk tidur. Fasilitas yang disediakan juga lumayan nyaman.
Di dalam bus saya juga bisa menikmati makanan atau pun camilan dengan bebas. Selain itu, sebagai penumpang, saya juga mendapatkan fasilitas makan 3 kali selama perjalanan. Belum lagi ada tambahan makanan ringan dan tersedianya fasilitas minuman seperti teh, kopi, atau air mineral. Urusan perut aman selama perjalanan. Perjalanan menuju Bali dari Jakarta dengan menggunakan bus menjadi salah satu traveling yang mengesankan buat saya. Ini kali pertama saya menikmati pengalaman traveling ke Bali melalui jalan darat. Kemudahan traveling ke Bali ini berkat adanya Traveloka yang menyediakan jasa pembelian tiket bus. Seumur-umur saya belum pernah membeli tiket bus melalui platform marketplace seperti ini. Hanya saja karena saya tau kredibilitas Traveloka, akhirnya berani membeli tiket bus dan melakukan perjalanan via darat menuju Bali. Satu hal yang selalu saya hindari sebelumnya. Takut, busnya zonk dan fasilitasnya tidak sesuai ekspektasi. Apalagi perjalanan darat membutuhkan waktu yang tidak sebentar. Salah pilih transportasi bisa fatal akibatnya.
Raja Ampat, Destinasi Impian yang Belum Kesampaian
Kalau ditanya, mimpi destinasi yang masih menjadi impian sampai saat ini, sudah pasti saya akan menjawabnya: RAJA AMPAT. Berkunjung ke Raja Ampat adalah salah satu wishlist terbesar. Jauh lebih besar ketimbang mengunjungi negara-negara di Asia Tenggara. Buat saya, Raja Ampat adalah mimpi yang harus diwujudkan setidaknya sekali seumur hidup.
Bukan apa-apa, mimpi ke sini sebenarnya sudah lama saya tulis dalam bucket list. Hanya saja, budget untuk ke sini belum mencukupi.
Itinerary Menuju Raja Ampat
Perjalanan menuju Raja Ampat mungkin akan memakan waktu yang cukup lama mengingat letaknya yang berada di wilayah timur Indonesia. Namun, lama perjalanan ini rasanya tidak akan terasa jika keindahan Raja Ampat selalu menari-nari di pelupuk mata. Well, sebagai traveler yang belum pernah menginjakkan kaki di sana, saya beri gambaran sedikit tentang itinerary di sana agar bisa mempersiapkan diri dan perbekalan dengan baik. Gambaran ini saya dapat setelah mendengar dan membaca berbagai pengalaman dari traveler lainnya;
Hari pertama Tiba di Sorong, tepatnya pagi hari. Di sini saya akan melakukan perjalanan dengan public express boat dari Sorong ke Waisai. Kemudian berlanjut ke Kali Biru yang terletak di di Desa Warsambin, Teluk Mayalibit untuk berenang.
Kemudian, di hari kedua, saya akan lebih banyak eksplor Wayag dsk. Saya juga berencana untuk mampir dulu di Desa Serpele untuk berinteraksi dengan anak-anak lokal. Sebagai seorang yang memiliki karakter pengamat, bercengkrama dengan warga sekitar adalah momen yang unik saat traveling.
Oh ya, ke Wayag mau ke mana aja? Mungkin cukup dengan mendaki puncak bukit, Wayag 1 dan Wayag 2, atau salah satunya saja, plus bermain-main di pantai pasir putihnya. Saya membayangkan bakal seru banget deh.
Nah setelah puas eksplor Wayang, saya bakal lanjut ke destinasi lain, yaitu ke Pantai CI untuk bermain-main dengan hiu. Selanjutnya sebagai penutup perjalanan saya akan memilih untuk melihat sunset dalam perjalanan pulang.
Hari ketiga mau ke mana nih?
Saya akan Eksplor Piaynemo dsk. Kemudian ke Pulau Yeben Kecil & Mios Mandun untuk mampir saja dan berfoto-foto.
Lalu dilanjutkan dengan mendaki ke view point/teras pandang utamanya. Dan tak lupa bakal berkunjung ke Telaga Bintang yang sebenarnya juga masih di kawasan Piaynemo. Di sini saya akan mendaki bukit karst untuk melihat laguna berbentuk bintang dari atas.
Kemudian berhenti sejenak di Piaynemo Homestay untuk sekadar mampir saja dan isi perut setelah menempuh perjalanan panjang.
Setelah perut kenyang, saya akan menjelajah kembali ke Pulau Rufas untuk berenang di lagunanya atau snorkeling, atau leyeh-leyeh di pantainya.
Tak ketinggalan dong untuk berkunjung ke Pasir Timbul & Pulau Koh untuk main-main air dan goler-goleran di pasir.
Eksplor Teluk Kabui dsk saya rencanakan Eksplor Raja Ampat di hari ke empat.
Hari keempat ini tujuan pertama saya adalah ke Teluk Kabui, mampir di dermaga di Batu Wajah, di seberang Batu Pensil, mendaki Puncak Kabui dan melewati Batu Gendong.
Kemudian, saya bakal Eksplor juga ke Hidden Bay untuk cruising di teluk berair bening. Selanjutnya, tak ketinggalan untuk mengulik pesona Pulau Pef walau sekadar untuk melihat lukisan purba di tebing laut.
Nah, sebagai penyuka snorkeling, rasanya wajib banget buat pergi ke Tanjung Putus dan Manta Point dan Pulau Friwen.
Selanjutnya mau ke mana lagi?
Perjalanan hari kelima, saya memutuskan untuk kembali ke Sorong, Eksplor Kota Sorong dan menginap di Sorong.
Saat di kota Sorong, saya memilih untuk melakukan perjalanan dengan public express boat dari Sorong ke Misool.
Dan keesokan harinya, saya akan Eksplor ke Island hopping di Missol.
Berkunjung juga ke Gua Keramat untuk berenang-renang di dalam gua. Lalu dilanjutkan ke Danau ubur-ubut Tomolol untuk hiking lagi dan berenang bersama ubur-ubur di danau. Menyusuri lorong laut, lalu naik batu karst untuk melihat laguna hijau di Magic tunnel.
Oh ya, wajib banget buat menjelajah ke Bukit Dapunlol. Di bukit ini sangat cocok uji andrenalin untuk mendaki hingga puncaknya dan menikmati pemandangan dari atas.
Nah, di hari ke delapan saya sudah kembali dari Misool ke Sorong menggunakan public express boat dan menginap di Sorong. nggak buru-buru pulang. Saya memilih untuk stay sehari di penginapan. Dan hari ke sembilan, saya baru akan terbang kembali ke kota asal
3 Alasan Harus Berkunjung ke Raja Ampat
Raja Ampat, siapa sih yang tidak ingin kesini. Wisata yang memiliki pesona keindahan luar biasa telah jadi impian banyak orang. Termasuk aku salah satunya. Hamparan laut biru dengan hijau pepohonan yang masih asri ditambah keindahan bawah lautnya, sungguh siapa saja yang pernah datang ke sini pasti ingin berkunjung kembali.
Mungkin ada banyak tempat wisata yang serupa dengan Raja Ampat yang bisa dikunjungi, tapi jika mau jujur tetap tidak ada yang bisa menandingi keindahan Raja Ampat ini. Sederet keindahan yang ditawarkan inilah yang pada akhirnya membuat saya selalu tidak berhenti bermimpi untuk berkunjung ke sana.
Selain itu, ada 3 alasan lain yang membuat saya kekeuh ingin ke sana suatu saat ini. Cek nih alasannya;
-
Raja Ampat Adalah Surganya Bawah Laut dan Terumbu Karang
Bagi yang belum tahu tentang Raja Ampat pasti liburan ke sana terkesan membuang-buang uang mengingat lokasinya yang jauh di timur Indonesia. Namun, bagi para traveler yang telah mendengar tentang keindahannya impian pergi ke sana harus terwujud bagaimanapun caranya.
Salah satu yang jadi daya tarik paling kuat dari Raja Ampat adalah tentang keindahan bawah laut dan terumbu karangnya. Bahkan saking indahnya Raja Ampat dijuluki surganya bawah laut dunia. Beragam flora dan fauna laut yang ada di dunia ini, bisa dijumpai di sini lho.
Para traveler yang datang ke Raja Ampat pun memasukkan list diving dan snorkeling sebagai kegiatan wajib yang harus dilakukan saat berkunjung ke sini.
-
Banyak Gugusan Pulau Karang Dengan Keindahan Luar Biasa
Tidak hanya kaya dengan suguhan bawah laut dengan keindahan luar biasa, alasan lain yang membuat banyak orang ingin berkunjung ke Raja Ampat adalah ingin menyaksikan keindahan gugusan pulau karang di sini.
Sejak dahulu Raja Ampat memang telah terkena sebagai destinasi wisata yang memiliki keindahan yang disuguhkan dari gugusan pulau karang yang amat banyak di sini. Keindahan yang disuguhkan tidak main-main, luar biasa. Apalagi keindahan yang disajikan di sekitar pulau tersebut dengan hijaunya pepohonan, menambah keindahan Raja Ampat yang tiada tara.
Beragam informasi tentang keindahan pulau tersebut pula yang membuat saya semakin menggebu ingin datang ke Raja Ampat suatu saat nanti.
-
Surganya Anggrek
Nah, alasan ini tidak ada kaitannya dengan keindahan bawah laut Raja Ampat, tapi tetap berbicara tentang keindahannya yang lain yakni bunga Anggrek.
Sebagai seorang perempuan yang identik dengan kegemaran terhadap bunga, saya pun merasakan pernah mendengar tentang keindahan ragam flora dari Raja Ampat. Termasuk salah satunya adalah bunga Anggrek.
Menjadi salah satu ikon bunga kebanggaan Indonesia, wilayah timur memang menyimpan ragam jenis Anggrek dengan berbagai warna yang indah dan di Raja Ampat bisa menemukan keindahan bunga tersebut.
Ya, di sini terdapat beragam jenis Anggrek hingga tak salah jika kemudian Raja Ampat dijuluki pula sebagai tempat surganya Anggrek. Menikmati keindahan bunga Anggrek yang beragam jenis jelas akan meninggalka kesan liburan yang tidak akan terlupakan sehingga ingin kembali lagi ke sini.
Well, panggilan untuk datang ke Raja Ampat rasanya semakin nyaring terdengar. #LifeYourWay saya pun semakin tidak sabar untuk bisa segera berkunjung ke sana. Meskipun dengan beragam keterbatasan, saya yakin suatu saat saya pasti berhasil menginjakkan kaki di tanah surga tersebut.