Menengok Peran Masyarakat Adat yang Jarang Kita Ketahui

0 Shares
0
0
0

Apa yang terlintas dalam pikiran kita jika ada pertanyaan: apa peran masyarakat adat di zaman modern seperti sekarang? Sekadar pelestari budaya atau penjaga warisan leluhur?

Peran masyarakat adat selama ini seringkali dipandang sebelah mata. Padahal, keberadaan mereka sedikit banyak memberikan kontribusi untuk masyarakat luas. Insight seperti ini yang belum banyak dipahami oleh masyarakat Indonesia. Termasuk saya salah satunya.

Sering kali kita melihat peran masyarakat adat hanya sebatas penjaga dan pelestari tradisi budaya. Itu saja. Kita bahkan jarang mengetahui seperti apa kehidupan masyarakat adat itu sendiri. Apa yang mereka kontribusikan untuk negara?

Beragam insight dan pertanyaan di atas membuat saya jadi melek saat mengikuti kegiatan daring tentang peran masyarakat adat di tengah-tengah kehidupan kita. Kegiatan daring ini diisi oleh Rukka Sombolinggi yang merupakan Sekjen dari Aliansi Masyarkat Adat Nusantara (AMAN).

Sekelumit Kisah Berkunjung ke Kampung Suku Baduy Dalam

jembatan suku baduy
Jembatan penghubung mobilitas suku Baduy.

Langkah kaki saya terhenti saat memandang “bukit” berlumpur sisa-sisa diguyur hujan. Trek yang sedikit menanjak ini menjadi titik terakhir sebelum saya masuk ke kampung masyarakat Baduy Dalam. Ini kali pertama saya menjejakkan kaki di pedalaman suku Baduy. Perjalanan ke Baduy Dalam memang sudah menjadi salah satu wishlist saya.

Setelah beberapa kali melihat tayangan tentang suku Baduy dan sedikit membaca kisahnya di majalah National Geographic, saya niatkan suatu saat harus berkunjung ke sana. Alhamdulillah, keinginan saya bisa terwujud.

Sudah sejak lama saya penasaran seperti apa kehidupan masyarakat pedalaman yang terisolasi dari dunia luar. Hidup di tengah hutan belantara tanpa ada teknologi. Jangan bayangkan ada internet, jaringan listrik saja tidak ada. Kalau malam tiba, hiburan satu-satunya adalah bercengkrama satu sama lain. Meski hanya semalam, pengalaman tinggal di kampung Baduy Dalam tanpa adanya sentuhan teknologi membuat saya banyak merenung. Seandainya, kita bisa menyelaraskan hidup dengan seperti laiknya masyarakat Baduy, saya yakin alam akan berbaik hati menjaga dan memberikan apa yang kita butuhkan.

Jujur, saya sendiri baru beberapa kali mengunjungi masyarakat adat yang banyak bermukim di pedalaman. Salah satunya adalah suku Baduy yang tinggal di daerah Lebak, Banten. Seperti yang kita ketahui, suku Baduy sendiri terbagi menjadi dua, yakni Baduy Dalam dan Baduy Luar. Untuk merasakan atmosfir alami masyarakat adat, saya sarankan sekali seumur hidup untuk berkunjung ke sana. Rasanya menyenangkan bisa hidup selaras dengan alam, serta bisa mengenal mereka lebih dekat.

Kehidupan masyarakatnya yang selaras dengan alam mengajarkan saya tentang banyak hal. Mulai dari kedisiplinan menjalankan aturan dan hukum adat, menjaga kelestarian lingkungan, dan hidup bersahaja. Mengonsumsi sesuai kebutuhan dan masih banyak lagi. Semua tercermin dari cara pandang masyarakat Baduy dengan alam sekitar.

Masyarakat Adat Menjaga Keanekaragaman Hayati

Selain suku Baduy, beberapa suku adat yang pernah saya kunjungi di antaranya adalah suku Sasak, suku Wairebo, suku Osing, dan beberapa suku lainnya. Memang, kebanyakan dari mereka mengandalkan pendapatan dari sektor pariwisata. Selain mengandalkan pemasukan dari kunjungan wisatawan, mereka juga tetap berdikari dengan mengoptimalkan lahan pertanian yang diwarisi secara turun menurun.

Dari beberapa suku pedalaman yang pernah saya kunjungi, mereka memiliki satu benang merah yang sama, yakni upaya mereka dalam pelestarian alalm dan keanekaragaman hayati. Ini sesuai dengan temuan yang saya baca dari reliefweb.int. Dalam situs web tersebut menyebutkan bahwa keanekaragaman hayati yang ada di dunia ini 80 persennya disumbang oleh masyarakat adat.

Temuan ini selaras dengan apa yang disampaikan oleh Rukka Sombolinggi, sewaktu saya mengikuti bincang-bincang melalui Zoom yang bertema Peran Masyarakat Adat. Melalui acara ini pemahaman saya jadi terbuka lebar terkait peran mereka dalam kehidupan sehari-hari.
Contoh kecil saja misalnya. Sumber air, udara bersih, bahan pangan yang dikonsumsi oleh masyarakat kota umumnya berasal dari daerah yang dimiliki dan dikelola oleh masyarakat adat.
Sebatas itu?

Tentu saja tidak. Selain mengelola sumber daya yang disediakan oleh alam sekitar, masyarakat adat juga bertanggung jawab terhadap pelestarian budaya yang sudah diwariskan secara turun temurun.

Di sisi lain, banyak persoalan yang mereka alami. Salah satunya adalah lahan-lahan yang mereka tempati banyak yang sudah beralih fungsi. Baik karena faktor politik maupun faktor ekonomi.
Jika lahan yang mereka tempati hilang, maka keberlanjutan masyarakat adat dalam mempertahankan kedaulatan atas tanah dan kekayaan alam lama-lama akan hilang. Tindakan diskriminatif karena faktor politik tersebut tentu saja harus dicegah. Hal ini semata-mata untuk menjaga kelestarian masyarakat adat yang sudah berkontribusi banyak terhadap negara.

Kontribusi yang Bisa Kita Lakukan untuk Masyarakat Adat

kontribusi masyarakat adat
Gerakan masyarakat adat nusantara

Disadari atau tidak, peran masyarakat adat ini sangat menguntungkan masyarakat yang tinggal di perkotaan. Contoh kecil saja, masyarakat kota bisa dibilang sangat bergantung pada sumber pangan dari orang-orang daerah.

Karenanya, sebagai generasi muda ada baiknya kita belajar mempertahankan apa yang sudah diwariskan oleh leluhur. Cara yang paling mudah adalah dengan memberikan dukungan penuh hak-hak adat secara utuh. Mendukung penuh RUU Masyarakt adat agar segera disahkan. Hal ini disebabkan peran mereka terhadap pelestarian alam dan budaya sangatlah penting sebagai aset bangsa.

Selain itu, kita juga bisa menelisik kembali akar keluarga kita. Kembali ke akar dengan memahami seutuhnya background leluhur, membuat kita lebih mudah menghargai dan menjaga warisan leluhur.

Jadi, sudahkah kamu berkontribusi untuk masyarakat adat di sekitarmu? Silakan berbagi di kolom komentar.

0 Shares
Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

You May Also Like