Kusta masih menjadi salah satu penyakit momok bagi masyarakat di Indonesia. Meski edukasi mengenai penyakit ini sudah cukup lama dilakukan namun striga buruh terhadap penyakit dan penyandangnya masih ada berkaitan dengan hal ini Sasakawa Health Foundation atau SHF bekerja sama dengan Yayasan NLR Indonesia.
Dalam rangka meningkatkan kesadaran kolektif mengenai kusta, diselenggarakan acara talk show #SuarauntukIndonesiaBebasKusta pada bulan Juli 2023 bertepatan dengan kunjungan dan diskusi Sasakawa Health Foundation (SHF). Talkshow tersebut dihadiri oleh perwakilan dari Sasakawa, NLR dan salah satu penyandang kusta yang sudah sembuh. Acara tersebut siarkan melalui siaran tunda oleh KBR Indonesia.
Mengenal Penyakit Kusta
Sampai saat ini masih banyak penderitaan yang dihadapi oleh pasien kusta, bukan hanya karena penyakit itu sendiri, tetapi hal buruk yang dihadapi pasca-sembuh dari penyakit yang dikenal dengan nama lepra tersebut.
Penderitaan itu berupa pandangan buruk dari masyarakat, tidak diterima oleh keluarga dan lingkungan hingga keterbatasan dalam berkontribusi di masyarakat.
Kusta merupakan penyakit menular yang cukup berbahaya, jika tidak mendapat penangan secara cepat dan tepat. Sayangnya, anggapan bahwa penyakit tersebut merupakan hal yang memalukan, kutukan, dan stigma lain membuat penderita tidak segera mengunjungi pelayanan kesehatan.
Belum lagi dampak sosial yang sering dialami oleh penderita. Karena penyakit tersebut menular, banyak yang tidak mau berinteraksi sehingga penderita dikucilkan. Kusta juga merupakan penyakit yang menyebabkan cacat permanen sehingga pasien kusta merasa rendah diri dan tidak dapat mendapatkan pekerjaan seperti orang normal.
Dukungan Sasakawa Health Foundation untuk Penderita Kusta di Indonesia
Dukungan terhadap penyandang kusta tidak hanya berasal dari pemerintah melalui kampanye pencegahan, pengobatan, dan edukasi kepada masyarakat mengenai penyakit dan penanganannya. Baru-baru ini melalui Chief Program Officer-nya, Ms Aya Tobiki, Sasakawa Health Foundation memberikan dukungan untuk pasien kusta yang juga dikenal dengan nama penyakit Hansen.
Sasakawa Health Foundation merupakan yayasan nirlaba yang concern dengan masalah kesehatan di dunia, termasuk penyakit kusta. Yayasan ini berkantor di Jepang. Berkantor pusat di Tokyo, Sasakawa yang berdiri sejak tahun 1974 mempunyai fokus untuk pemberantasan kusta.
Hal ini juga menjadi kabar baik bagi OYPMK atau Orang Yang Pernah Menderita Kusta yang selama ini merasa dipinggirkan. Tidak sedikit OYPMK yang tidak mendapatkan kesempatan untuk berkontribusi dalam kehidupan karena dikucilkan.
Kehadiran Sasakawa juga mengembalikan rasa percaya diri OYPMK dan membuka wacana masyarakat bahwa tidak seharusnya penderita kusta dikucilkan.
Mr Aya Tobiki dalam bahasa Inggris menyampaikan,”Sasakawa mempunyai tiga pilar dalam mengatasi kusta, yaitu menangani masalah kusta, menghilangkan diskriminasi pada pasien, baik yang masih sakit maupun yang sudah sembuh, serta yang ketiga memelihara riwayat tentang penyakit kusta”.
Dalam kunjungan kali ini pihak Sasakawa datang ke tiga lokasi yang berbeda, yaitu Pasuruan, Indramayu, dan Cirebon. Ms Aya Tobiki sebagai perwakilan terkesan dengan upaya penanganan dan pencegahan stigma terhadap pasien kusta, termasuk kesigapan puskesmas dalam menangani pasien kusta.
Peran NLR Indonesia untuk Penyandang Kusta
Dukungan terhadap pasien dan OYPMK tidak hanya diberikan oleh yayasan luar negeri, sebelumnya NLR Indonesia sudah menunjukkan perannya dalam mengedukasi masyarakat terkait penyakit kusta.
Kontribusi yang diberikan berupa edukasi kepada pasien agar mau memeriksakan diri, dorongan kepada keluarga pasien untuk mendukung pasien dan tidak mengucilkannya.
Karena kusta merupakan penyakit menular dapat menyebabkan cacat, masih banyak masyarakat yang mengucilkan dan menganggap penderita mendapat kutukan sehingga bisa terjangkit penyakit tersebut. Kekhawatiran akan terjangkit juga menyebabkan orang terdekat menghindar. Ini yang dapat menjatuhkan mental pasien sehingga semakin sulit untuk sembuh.
Dalam kesempatan talkshow yang difasilitasi oleh KBR Indonesia tersebut juga hadir OYPMK dari Bulukumba yang banyak menyampaikan pengalamannya selama menderita kusta. Menurutnya bukan hanya teman yang menjauh tetapi juga keluarga.
Sikap orang terdekat seperti ayah, ibu, kakak dan adik yang mengucilkan ini yang menjadikan pasien bukan hanya harus menghadapi penyakit sendiri namun juga harus bisa menjaga mental agar bisa bertahan dan mempunyai semangat untuk sembuh.
Dari pihak NLR Indonesia yang mempunyai induk organisasi berkantor di Belanda ini, pada saat talkshow diwakili oleh Ansen Sinaga, executive director NLR Indonesia. Ansen menyampaikan bahwa NLR Indonesia mempunyai fokus agar penanganan kusta di Indonesia lebih cepat, efisien dan efektif.
Ansen juga menyampaikan bahwa NLR Indonesia melakukan inovasi program berupa peer conselor project yaitu dukungan dan advokasi untuk OYPMK dan membangun partnership karena masalah kista tidak bisa ditangani sendiri. Selain itu juga memberikan dukungan teknis pada pemerintah, OYPMK dan LSM yang bergerak dalam bidang kusta.
Dengan kerja sama antara Sasakawa, NLR, pemerintah dan berbagai pihak harapannya masalah yang dihadapi oleh penyandang kusta dan OYPMK segera dapat ditangani.