Bukber hari ke sekian di bulan Ramadan, saya memutuskan untuk menikmati menu ramen Hokben. Ramen, salah satu makanan ikonik Jepang yang dicintai oleh banyak orang di seluruh dunia. Kuliner khas jepang ini terkenal dengan cita rasanya yang kaya dan beragam. Namun, bagi saya yang Muslim atau mereka yang mematuhi diet halal, mencari menu ramen yang sesuai dengan kepercayaan agama yang diyakini, wajib hukumnya. Hokben, resto cepat saji ala Jepang ini punya ragam menu ramen yang bisa diandalkan untuk berbuka puasa.
Sore yang cukup cerah di sekitaran Jakarta Selatan, melangkahkan kaki saya menuju FX Sudirman. Tujuan saya cuma satu. Di mall ini, saya pengen berbuka puasa bareng teman-teman di Hokben yang terletak di lantai dasar. Cukup strategis untuk dikunjungi. Saya tak perlu capek-capek naik turun eskalator atau antre di lift. Dari pintu masuk utama atau dari area parkir store Hokben bisa langsung ditemukan.
Baca juga: HokBen Manado Kini Buka Gerai di Kawasan Megamas
Alasan Bukber dengan Menu Baru Hokben Selalu Menyenangkan
Di dalam store, beberapa teman lain sudah menunggu. Sebegitu menyenangkannya bukber sore itu di Hokben. Apalagi, saya bisa menjajal menu ramen Hokben. Di pikiran saya sudah terlintas betapa nikmatnya kuah hangat mi ramen dipadu nori krispi, irisan daun bawang, cabe potong, irisan telur atau ni tamago, daun pakcoy, dan beberapa toping lainnya. Saya hanya bisa menelan ludah membayangkan saat membayangkan mi khas Jepang ini.
Suasana store Hokben cukup sibuk sore itu. Lalu lalang pembeli dan antrean di area display makanan membuat suasana semakin meriah.
Ramen halal apa saja yang saya cicipi?
Hokben Punya 5 Varian Ramen Halal
Nggak bakal bosan rasanya kalau ke Hokben buat hunting ramen. Di resto ala Jepang ini saya bisa memilih 5 varian menu ramen. Dua di antaranya baru saja diluncurkan. Dari 5 varian ramen Hokben ini saya memutuskan untuk mencicipi Ramen Tori Paitan.
Lagi dan lagi, meski ada 2 menu baru ramen, saya tetap setia dengan Ramen Tori Paitan. Meski mengandung unsur kata “pait” percayalah, rasanya tentu saja ini tidak pahit sama sekali. Tori sendiri artinya ayam. Sedangkan Paitan berarti kuah putih. Toping ramen ini bahan utamanya tentu saja daging ayam panggang. Mi khas Jepang ini sudah sesuai kodratnya disajikan dengan kuahnya agak milky white kecoklatan.
Mi ramen yang saya pesan hadir sekitar 10 menit sebelum azan Magrib berkumandang. Waktu yang pas untuk dihidangkan. Jika datang lebih cepat, kuahnya akan cepat dingin dan pastinya kurang nendang saat diseruput. Jika kelamaan, pasti momen berbuka puasanya bakal kelewatan. Mi ramen hokben ini terasa kenyal di lidah. Adonan dan penyajiannya sudah sangat sesuai standar.
Menurut saya, Ramen Hokben ini rasanya sangat mirip mi ramen halal yang pernah saya cicipi langsung di Jepang. Kuah kaldunya gurih dan menyatu dengan kenyalnya mi ramen. Cita rasa kaldunya berasal dari daging ayam yang khas.
Hokben sendiri menyajikan 5 varian menu ramen. Mulai dari Ramen Hokkaido Miso, Tori Paitan, Spicy Ramen, Wafu Curry Ramen, dan Wafu Shoyu Ramen. Semuanya halal dan enak.
Eksplorasi Mi Ramen Halal Hokben yang Nikmat di Lidah
Ramen, salah satu warisan kuliner Jepang yang tak terbantahkan. Mi kenyal khas Jepang ini sudah menjadi favorit di seluruh dunia. Namun, di balik keragaman variasi rasa dan gaya, ada satu aspek yang menonjol dari mi ramen ini.
Di Jepang sendiri, mi ramen menjadi sebuah seni kuliner yang disukai banyak orang. Kuliner ini menggabungkan cita rasa yang kaya dengan keahlian yang mumpuni untuk memasak mi dan kuahnya. Hadirnya mi ramen Hokben, mengingatkan saya dengan cita rasa aslinya. Di momen Ramadan ini, lidah saya siap menjelajahi kelezatan mi ramen yang menjadi salah satu menu andalan Hokben.
Ramen Hokben Dihidangkan dengan Visual yang Menarik dan Menggiurkan
Saat mi ramen Hokben Tori Paitan disajikan di depan saya, hal pertama yang memukau mata adalah tampilannya. Mi yang panjang dan berwarna kuning keemasan terendam dalam kuah yang kaya akan rasa, dihiasi dengan berbagai topping yang menambahkan dimensi visual dan rasa. Dari telur rebus setengah matang, hingga irisan daging ayam panggang yang menggoda. Setiap elemen visual yang disuguhkan memberikan kesan yang menggiurkan dan mengundang selera.
Rasa Kuahnya yang Sempurna Menggugah Selera
Salah satu elemen kunci dari mi ramen adalah cita rasa kuahnya. Kuah yang dihasilkan dari proses memasak yang panjang dan teliti ini merupakan inti dari pengalaman menyantap mi ramen Jepang. Mulai dari kaldu tulang ayam yang kaya rasa hingga miso yang kental dan lezat. Setiap tegukan kuahnya membawa sayaa dalam perjalanan rasa yang tak terlupakan. Rasanya yang gurih, berpadu dengan rempah-rempah dan bumbu rahasia, menciptakan harmoni rasa yang sempurna di lidah.
Mi yang Kenyal dan Beraroma: Sentuhan Khas Jepang
Tidak bisa dimungkiri bahwa mi ramen Jepang Hokben memiliki mi yang unik dan tak tertandingi. Mi yang diproduksi secara khusus ini, memiliki tekstur kenyal yang membuat setiap gigitan menjadi pengalaman yang memuaskan. Selain itu, mi ini juga memiliki aroma yang khas, yang membawa saya langsung ke jalan-jalan sempit di Tokyo atau Kyoto di malam yang dingin.
Topping yang Beragam: Tambahan yang Menyempurnakan
Tidak lengkap rasanya membahas mi ramen tanpa menyebutkan toppingnya. Dari irisan daging ayam panggang yang lembut hingga alga nori yang renyah, setiap topping memberikan dimensi tambahan pada mi ramen yang telah sempurna. Tidak lupa pula telur rebus setengah matang yang menjadi favorit saya. Semua ini memberikan sentuhan krimi dan kaya rasa.
Mi Ramen Hokben, Yay or Nay?
Dalam semangkuk mi ramen halal Hokben, terdapat kisah panjang tentang keahlian kuliner, tradisi yang kaya, dan inovasi yang tiada henti. Setiap tegukan kuahnya membawa sayaa lebih dekat pada budaya Jepang yang memikat. Sementara, setiap gigitan mi menawarkan kenikmatan yang tak tertandingi. Dari tampilan visual yang memikat, hingga kuah yang menggugah selera. Mi ramen ini adalah pengalaman kuliner yang harus dijelajahi oleh setiap pecinta makanan sejati.
Untuk seporsi mi ramen Hokben ini harganya juga terjangkau. Di bawah 50ribuan. Benar-benar ada seporsi bahagia dalam semangkok ramen Hokben saat berbuka puasa.
Apakah mi ramen halal ini worth it? Kalau saya ikut kata Mas Anang: YESSSS! Bagaimana menurutmu? Silakan berbagi di kolom komentar.