Belakangan ini, sejak energi listrik menggunakan sistem top-up, ibu saya sering ngeluh, listrik kok cepat banget habisnya. Belum seminggu isi ulang token, udah habis. Apalagi dalam setahun tarif dasar listrik (TDL) bisa naik beberapa kali sehingga menambah besar pengeluaran dalam membeli pulsa listrik.
Belum lagi beberapa item tambahan biaya macam-macam yang dibebankan kepada konsumen listrik seperti beban biaya administrasi sebesar Rp 1.300-1.600 per transaksi oleh bank, Pajak Penerangan Jalan (PPJ) yang besarnya maksimal 10% sesuai Pemerintah Daerah masing-masing pelanggan, Pajak Pertambahan Nilai (PPN) sebesar 10%, dan tambahan potongan bea materai untuk pembelian pulsa listrik diatas 300 ribu rupiah. Makin boros deh, ya.
Udah tau kan, ya? Energi yang selama ini kita pakai kan rata-rata sumbernya berasal dari fosil. Dan fosil itu kan jumlahnya terbatas. Lalu, kalau persediaan energi tak terbarukan tersebut habis, kita mau pakai daya apa untuk listrik?
Wajar kan ya kalau kita harus memikirkan sumber energi lain yang bisa digunakan untuk menggantikan energi yang berasal dari fosil itu. Beruntungnya, Indonesia itu dikaruniai Tuhan dengan berbagai sumber energi terbarukan misal sinar matahari, air, angin, panas bumi dan lain sebagainya.
Nah, beberapa hari lalu saya ikut seminar yang diisi oleh Bapak Victor Wirawan. Pak Victor ini punya ide cemerlang untuk mengembangkan sumber energi terbarukan tersebut, supaya suatu hari nanti kita bisa pakai listrik secara gratis.
Ide brilian ini memang kadang bikin kita bertanya-tanya. Kok bisa? Caranya gimana? Dulu, sebelum ada pesawat terbang, Wright bersaudara punya mimpi dan berani membuat alat transportasi yang bisa terbang ke angkasa. Saat itu Wright bersaudara ditertawakan karena manusia berpikir mana mungkin besi bisa terbang.
Thomas Alfa Edison juga mengalami ribuan kali percobaan untuk menciptakan bohlam listrik. Dan akhirnya kita mengenal karyanya hingga sekarang. Di dunia ini kan tidak ada yang mustahil. Kalau Tuhan sudah berkehendak, pasti bisa terjadi. Apalagi ide ini bisa membantu jutaan manusia untuk meningkatkan kualitas hidupnya.
Nah, sehabis ngikutin presentasi dari Pak Victor, saya jadi makin yakin ke depan energi listrik konvensional ini bakal bisa diganti dan jauh lebih hemat. Namanya Baran Power, bentuknya seperti baterai tipis atau ‘power bank’ versi jumbo. Sumbernya pun bisa berasal dari angin, air, sinar matahari dan energi lisrik dari PLN. Baran Energy ini jenisnya juga macam-macam.
Baran Powerwall
Yang ini sih sangat praktis buat di rumah. Bentuknya tipis dan bisa ditempel di dinding rumah. Jangan takut bikin tembok jadi jelek karena ditempeli Baran Powerwall. Pak Victor dan timnya juga memikirkan estetika bentuknya supaya enak dipandang mata. Bisa diletakan di dinding seperti pigura. Sistemnya seperti solar panel, energinya bisa didapat dari sinar matahari, air, angin dan panas bumi. Satu panel bbisa mendistribusikan daya listrik ke berbagai alat rumah tangga seperti televisi, ac, lampu, kipas angin dan lain sebagainya. Udah gitu daya tahannya bisa mencapai sepuluh tahun. Hemat banget, kan?
Barran EV (Electric Vehicle)
Kalau Baran Energy yang ini dipakai untuk kendaraan dengan memanfaatkan kekuatan yang berasal dari Barran EV. Sekali men-charge bisa dipakai untuk jarak ratusan kilometer. Lumayan banget buat yang tinggal di Jabodetabek yang rata-rata menempuh jarak 70 kilometer per hari untuk aktivitas di luar rumah. Nggak perlu takut kehabisan bahan bakar di tengah jalan. Praktis lagi! Barran EV menyediakan efisiensi daya yang luar biasa. Cukup dipasang di sasis mobil dan bisa langsung dipakai.
Barran Property
Nah, kalau Baran Energi ini udah tau kan ya dari namanya dipakai untuk apa. Yup, Baran Property ini dipakai untuk memasok energi listrik dalam satu cluster perumahan. Banyak pengembang yang sudah bekerjasama dengan Baran Property. Enak kan, beli rumah langsung gratis daya listrik? Udah nggak ribet lagi buat pasang listrik konvensional.
Kelebihan Baran Energy ini memiliki daya saing yang patut diacungi jempol bila dibandingkan dengan sumber energi konvensional seperti listrik PLN. Dari segi harga juga jauh lebih murah. Memang sih kalau dihitung-hitung mahal di awal saat beli alatnya, tetapi tetap lebih murah. Sama kayak mau beli kendaraan, sekali beli bisa awet sampai sepuluh tahun. Anggap aja investasi, iya nggak?
Fyi, Baran Energy hasil karya anak negeri, lho. Orang-orang yang berada di balik layar ini masih muda-muda dan prestasinya sangat membanggakan. Rata-rata berasal dari lulusan universitas ternama di Indonesia, banyak pula yang sudah berpengalaman di luar negeri dan rela kembali untuk berkarya di Tanah air. Jadi nggak sabar kan punya listrik gratis? Tunggu tahun depan, ya! Info terbaru bisa dicek langsung ke @baranenergy
3 comments
Baran energy …alternative sumber energi yang worthed banget ya.
Ndak sabar nih nunggu tahun depan ..
Indonesia itu negara tropis. Sinar matahari bisa dimanfaatkan sebagai sumber energi. Semoga makin banyak penemuan energi terbarukan lainnya.
Elon musk sdh dari dulu. Tapi mantaplah ini baran