Dulu, sewaktu masih bekerja di kantor lama, saya punya teman yang secara fisik terlihat sehat. Teman saya itu hobi banget olahraga futsal. Setelah beberapa tahun resign, akhirnya kami bertemu lagi. Sambil menemani makan siang, teman saya itu cerita tentang kondisi kesehatannya. Dia cerita ke saya kalau dia hampir saja “pulang” sewaktu habis main futsal beberapa tahun lalu.
Dia menceritakan pengalamannya saat terkena serangan jantung mendadak. Atau orang awam sering menyebutnya dengan istilah “angin duduk”. Sehabis main futsal, dia istirahat, gejalanya dada di sebelah kiri dekat ulu hati terasa sesak seperti ditekan benda tumpul. Menyadari hal tersebut, dia segera minta diantar istrinya ke dokter dan melakukan pengecekan.
Untungnya dia segera mendapat pertolongan dan penanganan. Alhamdulillah kondisinya bisa segera ditangani. Padahal, kalau dilihat dari postur tubuhnya dia tidak memiliki riwayat obesitas atau diabetes. Secara postur malah lebih ideal dibanding saya.
Gejala Serangan Jantung
Beberapa waktu lalu saya mengikuti seminar tentang penyakit jantung koroner (PJK). PJK ini merupakan kontributor terbesar yang menyebabkan kematian pada pasien dengan PJK. Serangan jantung ini disebabkan oleh oleh mendadak hilangnya aliran darah ke pembuluh darah jantung, atau orang sering menyebutnya dengan nama pembuluh darah koroner.
Gejalanya memang bisa dideteksi. Jika tiba-tiba dada merasa nyeri di sebelah kiri seperti ditekan-tekan oleh benda tumpul. Rasa nyerinya bisa menjalar ke pundak, napas sesak dan keluar keringat dingin sebaiknya tidak melakukan aktivitas fisik apapun, bahkan termasuk berhubungan seks.
Lebih spesifik, ada juga yang disertai kembung pada ulu hati seperti masuk angin atau maag. Cara yang paling tepat adalah segera pergi ke rumah sakit yang menyediakan fasilitas penanganan gawat darurat jantung. Ingat, penanganannya harus cepat. Tidak boleh lebih dari 15 menit setelah serangan nyeri pertama.
Karena serangan jantung terjadi mendadak dan menyebabkan kerusakan yang dahsyat pada otot jantung, maka diperlukan tindakan segera untuk membuka sumbatan pembuluh darah koroner. Gampangnya sih, di dunia kedokteran sering disebut PPCI atau Primary Percuntaneous Coronary Intervention.
Tindakan PPCI harus segera dilakukan dalam waktu kurang dari 12 jam sejak terjadinya serangan jantung. Tindakan ini harus dilakukan oleh dokter jantung konsultan intervensi di ruang kateterisasi. PPCI ini menggunakan bius lokal melalui pembuluh darah di pergelangan tangan atau paha.
Fyi, pasang PPCI ini enggak lama kok, sekitar 1-2 jam. Ini sih, tergantung dari beratnya sumbatan yan ditemukan. Begitu sumbatan ditemukan, dokter segera memasang “stent atau ring”. Begitu selesai pasien langsung dirawat di Intensive Cardiac Care Unit (ICCU). Jika nggak ada komplikasi, pasien boleh langsung pulang dalam waktu 4-5 hari. So, enggak perlu takut ya!
Lalu, di mana sih rumah sakit yang menyediakan layanan PPCI ini?
Satu-satunya rumah sakit yang memiliki layanan ini adalah RS Jantung Diagram di Cinere – Depok. Layananya 24 jam sehari, seminggu penuh tanpa ada libur. Dibandingin dengan rumah sakit jantung lain, RS Jantung Diagram ini memiliki banyak kelebihan.
Jika ada yang mikir kalau pergi ke rumah sakit jantung itu mahal dan susah menerima asuransi BPJS, anggapan itu salah besar. RS Jantung Diagram justru mengutamakan layanan berbasis asuransi BPJS dibandingkan dengan asuransi swasta.
Apa saja fasilitasnya?
RS Jantung Diagram memiliki layanan Diagnostik Non Invasif. Layanan ini merupaka tindakan diagnostic dengan berbagai tes untuk mendeteksi penyebab keluhan dan penyakit seakurat mungkin dengan menggunakan peralatan moderen.
Mulai dari Electrocardiography untuk merekam aktivitas listrik jantung guna mendeteksi berbagai penyakit jantung. Terus, ada Treadmill Test untuk pendeteksi awal PJK. Ada juga Echocardiography alias USG jantung, Trans Esophageal Echocardiography (TEE) untuk memeriksa kelainan struktur anatomi dan fungsi jantung.
Selain itu juga ada Vascular Doppler untuk mendeteksi kelainan struktur dan aliran pembuluh darah, Holter Monitoring untuk merekam EKG 24 jam guna mendeteksi kelainan jantung, Ambulatory Blood Pressure Monitoring untuk mengukur tekanan darah 24 jam. Dobutamine Stess Echocardiography untuk melihat gangguan kontraksi otot jantung dan Multi Slice CT Scan untuk melihat penyempitan pembuluh darah koroner.
Di samping itu juga ada fasilitas Diagnostik Invasif dan Intervensi Non Bedah. Layanannya mulai dari Coronary Angiography alias kateterisasi pembuluh koroner. Percutaneous Transluminal Coronary Angioplasty atau tindakan invasive non bedah pada pembuluh darah koroner yang mengalami penyempitan.
Layanan lainnya Peripheral Vascular Intervention untuk tindakan non bedah pada pembuluh darah selain pembuluh darah koroner, Permanent Pace Maker atau pacu jantung permanen, electrophysiology study atau pemeriksaan non bedah untuk mengetahui sumber kelainan irama jantung
Yang terakhir adalah Heart Ablation atau tindakan non bedah pada penderita irama jantung dengan kateter yang menggunakan radion frekuensi dan paket medical check up (MCU) mulai dari Rp 299 ribu sampai Rp 349 ribu. Terjangkau, kan?
Alamat RS Jantung Diagram di Jalan Maribaya No 1, Puri Cinere – Depok telepon (021) 7541919, 0812 8982 1919, untuk medical check up 7545499 – 0813 1422 3838.