Tahun 2019 masih single? Hmm, mumpung masih single bukan berarti kita nggak melakukan apa-apa untuk menyiapkan masa depan, kan? Apalagi kalau sudah menikah nanti, banyak printilan-printilan rumah tangga yang bisa kita siapkan dari sekarang, lho!
Apa saja?
Sedikit curhat neh, tahun lalu saya berubah haluan, dari dunia keuangan beralih ke dunia literasi. Meskipun berbeda arah, tapi tetap kok, masih berkaitan di dunia yang masih ada sangkut pautnya dengan dunia keuangan.
Intinya gini, saya mau sharing lagi masalah masalah keuangan. Nggak papa, kan? Dua belas tahun menggeluti dunia perbankan, saya jadi belajar banyak. Terutama dari yang saya amati dan pelajari secara langsung karena seringnya bertemu dan berinteraksi dengan nasabah.
Khususnya cara mereka dalam mengelola keuangan mulai dari nol. Maklum, mantan Funding Officer, jadi sedikit banyak tau dari pengalaman dan curhatan nasabah hingga mampu mencapai tujuan keuangan mereka.
Beberapa kebiasaan dari mereka dari saya rangkum dan saya kumpulin. Dan menurut saya ini berguna banget terutama buat bekal nanti ketika berumah tangga.
Tau kan, kebiasaan yang kita jalankan setiap harinya menentukan seperti apa masa depan kita, lho! Tak terkecuali dalam hal keuangan. Coba amati cara dan kebiasaan kita mengelola uang. Kalau saat ini kondisi keuangan kita masih carut marut, meskipun memiliki penghasilan rutin bulanan, tetapi kita nggak dapat menikmatinya atau pas-pasan bahkan defisit setiap akhir bulan, saatnya instrospeksi diri.
Mengenal beberapa kebiasaan baik tentang keuangan yang udah dipraktikkan oleh mantan nasabah-nasabah deposan saya berikut ini, bisa menjadikan hidup saya lebih positif.
Yuk, kita mulai!
Menabung
Ini sih simpel ya kedengarannya. Dari kecil dulu kita udah diajarin sama orangtua dan guru buat menabung. Tapi kenyataanya, banyak lho teman-teman saya yang penghasilannya dua digit tapi selalu defisit setiap bulan. Banyak juga dari mereka yang berprinsip YOLO (You Only Live Once) so, nggak peduli seberapa besarnya penghasilan kalian, kalau nggak pernah menabung ya bakalan abis.
Saya sih selalu rutin menabung setelah terima gaji. Produk tabungan banyak kok, nggak cuma tabungan reguler tapi juga ada tabungan rencana. Sistemnya bisa autodebet tiap abis gajian, uang kita masuk ke rekening tabungan rencana yang nggak bisa diambil setiap saat lewat atm atau tarik tunai. Produk tabungan rencana ini cocok banget buat kalian yang nggak bisa disiplin menabung.
Mencatat pengeluaran
Tau nggak sih, mantan nasabah saya dulu teliti banget kalau mengatur masalah keuangan. Setiap pengeluaran rata-rata dicatat secara rutin. Tujuannya untuk mengendalikan pengeluaran, dengan mencatat pengeluaran kita bisa lebih bijak dalam menata masa depan, iya nggak? Aseek.
Catatan pengeluaran ini bisa jadi acuan dalam membuat anggaran bulanan. Biar nggak jebol, selain itu dengan mencatat pengeluaran kita juga bisa memperbaiki kebiasaan buruk dalam mengelola keuangan.
Bijak dalam berutang
Sepanjang yang saya amati sih ya, mantan nasabah saya jarang banget berutang. Apalagi sekadar buat beli barang-barang yang nilainya turun seperti barang elektronik, kendaraan bermotor, baju atau perlengkapan yang boleh dibilang pengeluaran konsumtif.
Kalaupun terpaksa berutang mereka akan mengalokasikan utangnya untuk barang-barang yang nilainya akan naik di masa mendatang. Atau mereka akan benar-benar berutang dalam kondisi yang sangat darurat. Jarang banget menggunakan kartu kredit untuk belanja karena mereka tau bunga kartu kredit sangat tinggi. Bisa mencapai 36 persen per tahun. Ngeri, ya! Saya sendiri juga nggak pernah punya kartu kredit satu pun. Lebih suka belanja dengan kartu debit.
Menjaga keamanan finansial keluarga
Caranya gampang sih, yang saya tau dan saya pelajari, mantan nasabah-nasabah saya mengalokasikan sebagian pengeluarannya untuk membeli asuransi. Asuransi ini berfungsi untuk melindungi diri dari segala kerugian dan hal-hal yang tidak kita inginkan.
Asuransi juga berfungsi sebagai perencanaan risiko karena sakit dan pengganti nafkah karena pemberi nafkah tidak bisa bekerja saat sakit. Salah satu cara mudah membeli asuransi adalah melalui platform HappyOne. Kenapa mudah? Karena cukup dengan satu ID, kita bisa lho membeli beragam asuransi. Apalagi buat pasangan muda. Asuransi ini cocok banget karena jenis perlindungannya banyak dengan biaya cukup terjangkau.
Berinvestasi
Banyak cara untuk berinvestasi. Bisa dengan menabung atau membeli logam mulia, deposito, reksadana, saham ataupun membeli properti. Ini sih tergantung tujuan keuangan dan jangka waktu kapan uangnya mau dipakai lagi. Mantan nasabah saya dulu melakukan diversifikasi untuk melakukan investasi. Ibaratnya sik, nggak menaruh telur dalam satu keranjang. Mereka
Selain itu, produk investasi bisa disesuaikan dengan profil risiko masing-masing. Mulai dari yang konservatif, moderat atau agresif. Kalau masih muda dan belum banyak tanggunan, bisa kok masuk ke saham atau reksadana saham. Pengalaman dari membeli reksadana saham, imbal hasilnya lumayan kok.
Dari lima kebiasaan di atas, mana saja yang udah diterapkan? Saya sih, insyaallah udah semuanya. Yuk, mumpung masih di awal tahun. Dengan mulai menerapkan perencanaan keuangan dengan baik, insyaallah masa depan kita jauh lebih baik. Iya, nggak?
2 comments
Panutan emang nih kalau dalam hal financial planning..aku cuma tahu teori2nya wkwkwk…asuransi sih udah, nabung dikit2..invest dikit2..baru memulai
Mas Achi belum sempet mentorin aku soal financial planning nih, kan buat resolusi 2019 mas hahaha