Sudah “Hoho Hihe” tapi Belum Punya Anak, Ini Pesan dari Dokter Indra Anwar, Sp. OG

0 Shares
0
0
0

Ada yang kenal dengan dokter Indra Anwar, Sp. OG? Yang mau kenal, baca yuk!

***

“Sudah nikah lama kok belum punya momongan? Ayo dong! Nanti kalau tua nggak ada yang ngurus, lho.”

Hmmm. Kira-kira begitulah bacotan tetangga khas ibu-ibu komplek yang kurang kerjaan. Bacotan kayak gini pasti bikin kuping panas. Belum lagi ghibahan tentang suami mandullah, istri tidak suburlah, dan ghibahan-ghibahan lainnya.

Btw, memangnya fungsi utama memiliki anak itu untuk merawat orang tua kalau sudah pensiun?

Mungkin konsep seperti itu cocok untuk orang-orang zaman dulu, yang memang belum memiliki pemahaman tentang konsep anak dalam sebuah keluarga. Ditambah lagi minimnya literasi keuangan dan minimnya aset investasi untuk masa pensiun. Faktor ini yang menyebabkan anak dianggap sebagai “aset investasi” orang tua. Apalagi buat mereka yang menyandang sebagai Generasi Sandwich. Bantalan empuk buat orang tua kalau sudah tidak sanggup bekerja. Tidak salah memang, tapi juga tidak sepenuhnya benar.

Zaman sudah berubah. Konsep punya momongan atau anak setelah berkeluarga masih relate. Hanya saja tujuan untuk punya anak bukan lagi sebagai “aset investasi” untuk orang tua di masa pensiun. Meningkatnya literasi tentang parenting dan pemahaman agama yang baik, menjadikan konsep anak sebagai “aset investasi” orang tua berubah.

Sayangnya, meski hampir semua orang yang sudah menikah ingin memiliki momongan, tidak semuanya bisa mendapatkan dengan mudah. Yah, kalau mengacu ke konsep agama, anak itu rezeki. Ada yang dikasih banyak atau bahkan tidak sama sekali. Selain rezeki, anak juga merupakan amanah. Titipan dari Yang Mahakuasa. Tidak semua keluarga mampu menjaga titipan yang diamanahkan.

Eh, tapi kalau belum punya anak juga bukan berarti salah Tuhan. Bisa jadi ikhtiar “untuk membuatnya” yang kurang. Bisa kurang dalam meramu “bumbu” atau kurang banyak waktu untuk “mengolahnya”. Kalau ada masalah kekurangan seperti ini, ya, jangan langsung marah sama Tuhan. Ikhtiar dulu. Masih banyak jalan untuk mendapatkan momongan.

Baca juga: PENGEN PUNYA BAYI TABUNG? KONSULTASI DULU DENGAN DR. INDRA NC ANWAR SP. OG

Pesan dari Dokter Indra Anwar untuk Keluarga yang Belum Punya Momongan

Meski belum berkeluarga, saya senang kok ikut-ikut kelas yang menambah wawasan dalam urusan “produksi anak”. Minimal saya jadi tau faktor-faktor yang memengaruhi kesuburan pasutri. Seperti belum lama ini saya ikut kuliah online dokter Indra Anwar, Sp.OG.

Dokter yang satu ini memang yahud kalau membahas masalah reproduksi. Ya, memang pakarnya, sih. Orangnya asyik kalau diajak konsultasi. Dari A-Z ilmunya dibagikan. Saat menjawab pertanyaan dari peserta pun selalu mudah dimengerti. Nggak pakai bahasa langitan dunia kedokteran.

Dokter Indra Anwar, Sp.OG, ini merupakan salah satu pengasuh di Halodoc. Sehari-hari beliau juga praktik sebagai spesialis obstetri & ginekologi atau Sp.OG (Kebidanan dan Kandungan), yang melakukan praktik di RSIA Bunda Jakarta dan Morula IVF Jakarta. Selain itu, beliau menjadi konsultan dokter di Makuku Family.

Sementara Makuku Family sendiri merupakan brand toko bayi yang menyediakan perlengkapan anak premium. Beberapa produknya seperti popok, pakaian, makanan, dan perlengkapan bayi lainnya bisa diperoleh di sini. Brand Makuku berasal dari kata “Mama” dan “Aku” dengan tambahan “Family” yang merupakan akronim dari “Father and Mother I Love You.”

Nah, sewaktu menyampaikan kuliah online singkat beberapa waktu lalu, dokter Indra Anwar, Sp. OG memberikan banyak insight dan pesan bagi pasangan yang belum dikaruniai momongan. Beberapa pesan yang beliau sampaikan saya tulis di bawah ini:

Segera Periksakan Diri Jika Belum Punya Keturunan

Konsultasi adalah cara yang paling tepat. Pesan dari dokter Indra Anwar, Sp. OG. Freepik

Selalu awali segala sesuatu dengan optimistis. Tidak ada kata terlambat untuk memeriksakan diri jika memang benar-benar pengen segera punya momongan. Ini merupakan langkah awal yang tepat. Terlebih jika sudah dua tahun menikah dan rutin melakukan hubungan suami istri tapi belum juga ada hasil.

Lakukan Hubungan Seks secara Teratur

Setelah memeriksakan diri dan jika tidak ada masalah yang berarti, langkah selanjutnya adalah rutin melakukan hubungan seks. Menurut dokter Indra Anwar Sp. OG, salah satu tujuan hubungan suami istri adalah untuk memenuhi kebutuhan biologis. Bukan semata-mata untuk mendapatkan keturunan. Soal ingin memiliki anak itu merupakan keputusan kedua belah pihak.

Masa Reproduksi Wanita Terbatas, Segera Putuskan untuk Punya Anak atau Childfree

Nah, balik ke value dan prinsip yang dianut masing-masing keluarga. Keputusan untuk punya anak atau childfree adalah mutlak keputusan kedua belah pihak. Mungkin konsep childfree ini agak sedikit out of the box buat orang-orang timur yang konservatif. Sebaiknya, kita tidak perlu menghakimi pilihan masing-masing orang. Cukup dengan menghormati saja tanpa perlu harus turut campur.

Jika suatu saat memutuskan untuk memiliki anak, solusinya bisa menyimpan sel telur saat usianya masih muda. Misalnya dengan menggunakan fasilitas social freezing yang tersedia di klinik Morula IVF Jakarta.

Baca juga: NGOBROL SANTAI BARENG DOKTER INDRA TENTANG KESUBURAN PRIA

Beberapa Rangkuman Q & A dengan Dokter Indra Anwar, Sp. OG

Untuk menambah insight reproduksi, berikut ini saya rangkum beberapa pertanyaan menarik dari peserta:

Q: Dokter semenjak punya anak setiap kali berhubungan rasanya sakit, apakah hal seperti ini wajar? Atau sebaiknya diperiksakan? Karena kondisi sudah hampir satu tahun.

A: Tidak wajar dan harus diperiksa. melahirkannya dengan cara apa? umumnya setelah 3 bulan, organ reproduksi sudah kembali ke kondisi sebelum hamil

Q: Karena sibuk bekerja, kami berdua sudah tidak aktif melakukan hubungan seksual. Saat kelelahan saya benar-benar tidak punya hasrat untuk melakukan hubungan dengan suami, Dok. Kira-kira bagaimana agar suami tidak kecewa?

A: Hubungan suami istri itu merupakan kebutuhan biologis lelaki maupun perempuan. Sama seperti kebutuhan makan dan minum, harus dipenuhi.

Q: Dokter Indra, usia saya 30 tahun. Beberapa jam sebelum haid saya melakukan hubungan intim dengan siklus haid yang lebih cepat 6 hari. Siklus haid saya berkisar 2-5 hari. Apakah sperma masih bisa bertahan meskipun terhalang darah haid dan apakah masih bisa terjadi pembuahan setelah selesai haid?

A: Kalau berhubungan seks kemudian haid, artinya tidak mungkin terjdi kehamilan karena sperma akan mati dan dinding rahim rontok.

Q: Salam, Dok, apakah dampaknya bagi tubuh jika suami terhenti saat berhubungan sebelum ereksi? Karena saat berhubungan tiba-tiba anak ketuk pintu minta tidur bareng.

A: Dampaknya tidak ada secara psikologis, hanya pusing karena belum tuntas.

Q: Halo, Dokter Indra. Mau tanya. Selain faktor yang sudah disebutkan di file materi, apakah infertilitas juga disebabkan karena faktor genetik? Misalnya, dulu ibunya susah hamil, anak perempuannya kelak berkemungkinan sulit hamil juga atau tidak?

A: Infertility tidak ada hubungannya dengan faktor genetik.

Lanjutan Q & A Sesi Dua

Q: Dok, pasca-melahirkan (normal) kurang lebih 3,5 tahun pinggang saya sering sakit. Apalagi setelah beraktivitas. Apakah ada hubungannya? Terima kasih.

A: Seharusnya tidak ada hubungannya antara sakit pinggang dan proses melahirkan 3,5 tahun lalu. Jika nyerinya mengganggu, harus dievaluasi untuk mencari kemungkinan penyebabnya. Entah dari otot, tulang, atau organ lainnya.

Q: Malam Dokter Indra, apakah berbahaya bagi wanita yang belum pernah memiliki anak tapi menunda kehamilan dengan KB? Apakah setelah lepas memengaruhi kesuburan? Misalnya masa suburnya lama.

A: Memakai alat kontrasepsi karena belum ingin hamil tidak memengaruhi kesuburan. Karena sebagian besar alat kontrasepsi sangat aman untuk kesuburan. Hanya saja harus sedikit berhati-hati saat menggunakan alat kontrasepsi seperti IUD spiral.

Q: Apakah berpengaruh mengalami menstruasi pertama di usia yang terlalu muda dengan masa menopause.

A: Memang pertama kali menstruasi berhubungan dengan masa berakhirnya haid atau menopause. Makin lama mendapatkan menstruasi pertama makin banyak sel telur yang akan dihancurkan. Jika sel telur tinggal sedikit maka menopause makin cepat. Begitu juga sebaliknya.

Nah, itu tadi beberapa pesan yang disampaikan oleh dokter Indra Anwar, Sp. OG melalui kuliah online. Semoga bisa menambah insight. Buat yang ingin berkonsultasi langsung dengan dokter Indra Anwar, Sp. OG, silakan menghubungi langsung melalui media sosialnya di sini.

dr. Indra N.C. Anwar Sp. OG

 

 

 

 

 

 

0 Shares
Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

You May Also Like